Datangnya Sang Penyihir

Aku Akan Menaklukkan Dunia Ini



Aku Akan Menaklukkan Dunia Ini

0Balha marah, dan seluruh Desa Spring Leaf berada dalam kekacauan. Satu-satunya yang bisa menghentikannya, Penyihir Rockham, masih belum pulih dari lukanya.     

Oleh karena itu, seluruh desa Spring Leaf berubah menjadi jurang keputusasaan.     

Bahkan, pada saat ini Rockham tidak lagi berada di Desa Spring Leaf. Ia telah pergi dua hari yang lalu dan sekarang berada di kereta kuda menuju Kota Black Eagle. Di sampingnya juga berada seorang gadis berambut hitam .     

"Saroviny, kau bukan bangsa Laguan atau Kurcaci. Jika kita mencapai Kota Black Eagle kemudian bertemu Tuan Bal dan kau bisa membuatnya menyukaimu, kau mungkin bisa menyingkirkan status budakmu."     

"Aku mengerti."     

Saroviny bersuara untuk menjawab perkataan Rockham. Gadis itu mengenakan gaun sifon hitam panjang. Gaun itu, bagaimana pun, sangat tipis. Selain area yang paling penting, sisa kulit Saroviny cukup banyak terlihat. Seluruh punggungnya pada dasarnya terbuka, memamerkan kulitnya yang seputih salju. Rambut hitamnya yang indah terurai di punggungnya yang telanjang. Kombinasi hitam melawan putih itu menakjubkan dan memiliki daya tarik luar biasa.     

Rockham tidak berani menatapnya lama. Ia takut ia juga akan kehilangan kendali atas dirinya dan bertindak sesuatu terhadap gadis muda yang cantik ini. Itu akan merusak semua rencananya.     

Namun, ia juga tidak sanggup membiarkan seorang gadis secantik itu dirusak hingga mati oleh Tuan Bal. Setelah merasa ragu sebentar, ia memutuskan untuk memberikan beberapa saran. "Ingatlah, Tuan Bal kadang-kadang lebih menyukai kepribadian yang halus dan lembut."     

Saroviny memperlihatkan senyum dingin di wajahnya dan menarik pandangannya dari luar jendela, melirik Rockham. Munafik!     

Meskipun ia melakukan itu, masih ada sedikit rasa kepahitan di hatinya. 'Dia berbicara tentang Bal, bukan? Sial! Bagaimana aku bisa berakhir dalam situasi di mana aku harus bergantung dengan menjual tubuhku untuk bertahan hidup? Link, jangan pernah memberikan aku kesempatan atau aku akan membiarkanmu mengalami penyiksaan Putaran Anluval.'     

Putaran Anluval adalah metode penyiksaan yang diciptakan oleh iblis dari neraka. Metode ini sangat efektif dan akan membuat orang yang disiksa menjadi gila dalam waktu singkat. Dari zaman kuno hingga sekarang, tidak ada satu orang pun yang bertahan lebih dari lima menit.     

Sementara itu, kembali ke kereta kuda, Rockham tidak bisa membaca pikiran Saroviny. Saat ia menyadari bahwa gadis itu mengabaikannya, ia menggelengkan kepalanya tanpa daya. "Lakukan apa yang kau inginkan. Apakah kau ingin tetap hidup atau tidak, tidak ada hubungannya denganku."     

Setelah mengatakan itu, ia tidak lagi mengganggu Saroviny. Ia mengeluarkan pedang dari kotak yang berada di sudut kereta dan mulai menilai pedang tersebut. Saat ia melihatnya, ia menghela napas.     

"Ah, pedang yang luar biasa. Sayang sekali Balha mengacaukan semuanya dan membuatku kehilangan murid yang hebat. Haah…"     

"Heh." Saat ia mengatakan itu, Saroviny tersenyum dan tertawa. Ia menatap pria tua itu dengan tatapan yang sangat merendahkan.     

"Apa itu? Apakah pedangnya tidak baik?" Rockham tidak menyukai pandangannya.     

"Pedang ini bagus, tetapi orang yang menggunakan pedang ini sungguh tidak layak," Saroviny bahkan tidak mau repot-repot berdebat dengan Rockham. Banyak hal yang tidak Saroviny ucapkan. Sungguh merupakan lelucon jika pengusaha yang haus akan uang percaya bahwa ia bisa menerima Link sebagai murid. Ia telah dikendalikan oleh Link dan ia bahkan tidak tahu itu.     

Rockham menertawakannya. Ia tidak berdebat dengan Saroviny. Tetapi, hal itu bukan berarti ia kalah karena kata-katanya yang keras.     

Pada saat itu, kereta tiba-tiba berhenti.     

"Apa yang terjadi?" teriak Rockham. Karena kereta berhenti tiba-tiba, ia menjatuhkan pedang ke bawah. Pedang itu pun jatuh ke lantai kereta, membuat suara dentang yang kencang. Hal tersebut membuat hati Rockham terluka.     

"Ada apa? Pengemudi, hei pengemudi, apa yang terjadi?" Rockham bertanya dengan marah.     

Swiiish! Tirai depan kereta ditarik terbuka, dan si pengemudi melihat ke dalam kereta. "Tuan, jalan di depan diblokir oleh parit ..."     

Sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, sebuah anak panah melesat dari hutan ke kereta dan terbenam ke leher si pengemudi kereta. Krak! Leher pengemudi patah, dan kepalanya terbanting ke jendela kereta oleh kekuatan panah yang luar biasa. Banyak darah menyembur keluar dan membuat kereta berantakan.     

"Brengsek! Serangan musuh!" Jantung Rockham menegang. Ia segera meraih dan mengaktifkan jimat pertahanan kereta. Cahaya kristal lalu mengelilingi kereta dari empat sisi.     

"Tunggu di dalam dan jangan keluar! Aku akan pergi melihat siapa yang berani menyebabkan masalah."     

Rockham membuka pintu kereta dan berjalan keluar. Setelah keluar dari gerbong, ia langsung terpana.     

Hal itu karena kereta kuda dijaga oleh delapan Prajurit dengan peralatan lengkap. Namun, di luar jebakan terdapat 2.00 orang Laguan yang mengawasi kereta kuda dengan busur di tangan.     

Rockham segera mengenali pemimpin kelompok Prajurit itu. "Maude, kau bajingan! Kau berani menyergapku?!"     

Segera setelah ia mengatakan itu, Maude melemparkan kepala berdarah di depan Rockham. Kepala ini memiliki mata yang terbuka lebar, dan wajahnya menunjukkan ekspresi kesengsaraan yang tak tertandingi.     

"Ah!" Rockham mundur selangkah. Ia mengenali kepala itu. Ia tak lain adalah Tuan Balha dari Desa Spring Leaf.     

Baru dua hari sejak ia meninggalkan desa, bagaimana mereka bisa membunuh Balha begitu cepat?     

Maude tertawa dingin. "Ia ceroboh. Aku memberinya umpan beberapa orang, dan ia segera mengejar kami dengan pasukan berkuda sebanyak 50 orang. Kami sudah menyiapkan penyergapan di hutan sebelumnya, dan ia melompat masuk tanpa ragu sedikit pun. Hahaha. Apa ia benar Penjagal Berdarah? Ia lebih tepat seperti babi bodoh yang pergi ke pembantaian."     

Rockham tahu bahwa akhir hidupnya sudah dekat. Namun, ia masih tidak bisa mengerti mengapa para bandit ini berani bertindak serampangan. "Apakah kau tidak takut pada balas dendam Tuan Besar Bal?"     

Balha adalah putra Bal. Meskipun ia hanyalah putra ketiga yang tidak terlalu dipedulikan oleh Bal, namun tetap saja Bal tidak bisa diam saja dan tidak melakukan apa-apa setelah ia tahu orang Laguan telah membunuh anaknya. Itu sama saja seperti menyerahkan kekuatannya di dunia.     

Dan itu artinya, pasukan tentara bayaran mata darah ini akan segera menghadapi balas dendam Bal yang gila.     

Namun, Maude tampaknya tidak peduli. "Bal ingin balas dendam? Baiklah, akan kuberitahu kau. Tidak lama dari sekarang, kalian semua bangsa Aragu akan menghadapi balas dendam orang-orang sebangsaku, bangsa Laguan."     

Saat ia mengatakan itu, Maude memberi petunjuk pada pemanah. "Tembak!"     

Whuush! Segera, panah pun turun seperti hujan. Delapan Prajurit dengan peralatan lengkap lalu diubah menjadi landak. Rockham melambaikan tangannya dan menyelubungi dirinya di layar cahaya, menciptakan kubah pelindung di sekeliling dirinya.     

Tuk Tuk! Anak-anak panah menghujani layar cahaya. Namun, itu tampak seperti hujan turun dari dedaunan pohon pisang. Tidak peduli seberapa keras hujan turun, tetap saja tidak dapat menerobos penutup daun pohon.     

Setelah hujan panah, Maude mengambil kesempatan untuk bergegas ke depan. Pedang di tangannya menyala, dan segera kubah pelindung cahaya Rockham hancur. Di belakangnya ada tiga Prajurit. Saat kubah itu hancur, ketiganya menikam Rockham secara bersamaan.     

Bam! Rockham merapal mantra lain, menyebabkan empat Manusia Setengah Peri penyerangnya hancur bersama dan terlempar ke samping. Mereka berguling beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.     

Namun, semua itu tidak berguna. Tiga bilah pedang sudah terjebak di dalam tubuhnya.     

Rockham mundur beberapa langkah dan bersandar di dinding kereta. Ia melihat ke bawah untuk memeriksa lukanya dan mengangkat kepalanya untuk melihat beberapa Manusia Setengah Peri yang mendekat. Ia punya firasat buruk.     

Kali ini kerajaan mungkin sudah habis.      

Setelah pikiran itu memasuki benaknya, ia lalu pingsan. Sambil bersandar di dinding kereta, ia perlahan-lahan meluncur ke tanah, meninggalkan jejak panjang darah di kereta. Akhirnya, Rockham jatuh dan rebah ke atas tanah.     

Sementara itu, Maude berusaha bangkit berdiri dari tanah. Wajahnya tertutup debu. Bagaimana pun, kekuatannya masih selevel dengan Rockham. Pukulan terakhir Rockham tidak dilepaskan dengan baik, dan itu hanya berhasil mengejutkan Maude, menyebabkan bagian dalam tubuhnya terluka. Namun, ia sebenarnya tidak terluka.     

Maude bangkit dan mulai memberi instruksi, "Buka kereta itu! Kita lihat harta apa yang dibawa lelaki tua ini."     

Buk! Pintu kereta berukir itu putus dan terlempar ke tanah oleh seorang Manusia Setengah Peri.     

Manusia Setengah Peri lainnya masuk ke dalam kereta. Setelah menatap lama, ia lalu berkata, "Ketua, ada pedang di dalam gerbong. Dan juga wanita Aragu!"     

Pedang itu sangat indah, dan kecantikan gadis itu bahkan lebih indah lagi. Kecantikannya hampir menyebabkan mata Manusia Setengah Peri itu menjadi buta.     

"Bawa pedang keluar, lalu bunuh gadis itu!" Maude menginstruksikan tanpa berhenti untuk mempertimbangkan.     

Namun, Manusia Setengah Peri itu tidak langsung menyerang. Ia perlahan berbalik dan berkata, "Ketua, aku pikir kau harus datang dan melihatnya."     

"Apa yang harus dilihat dari seorang Aragu?"     

Agak merasa tidak sabar, Maude berjalan ke pintu masuk kereta dan memasukkan kepalanya. Ia segera membeku.     

Di lantai kereta itu terlihat sebuah pedang. Sebagian dari tubuh pedang itu mencuat dari sarungnya. Pedang itu tampak sedingin es dan sangat misterius.     

Di kereta itu duduk seorang gadis. Rambut hitamnya jatuh turun ke punggungnya, dan kulitnya putih seperti salju. Ia memiliki mata yang indah dan fitur halus, serta sosok yang cantik. Ia tersenyum padanya.     

Ini... Maude benar-benar tidak tega membunuhnya. Namun, ia adalah seorang Aragu. Jika Maude menyelamatkannya, bagaimana ia masih menjadi pemimpin bangsa Laguan?     

Maude adalah pemimpin mereka, dan semua orang tahu bahwa kebencian antar dua ras sedalam jurang neraka. Kekuatan kebencian mereka seluas langit dan sedalam samudera. Siapa pun yang berani menghalangi jalannya akan menanggung beban penuh kebencian.     

"Apa yang selanjutnya kita lakukan?" Maude dengan cepat memikirkan banyak rencana di kepalanya, mencoba mencari jalan keluar dari situasi ini. Kemudian, ia menatap leher gadis itu dan memperhatikan kalung budaknya.     

Mata Maude tiba-tiba bersinar. Ia telah menemukan cara. "Nona, kau adalah wanita Aragu. Bagaimana bisa kau menjadi budak?"     

Savoriny jelas tahu bahaya yang terlibat di sini. Hanya seorang idiot yang akan mengaku sebagai seorang Aragu.     

Ia menggelengkan kepalanya dengan keras. "Namaku Saroviny, dan aku dari Firuman. Orang Aragu adalah musuh bebuyutanku!"     

Maude terkejut sesaat. Lalu, ia menyengir lebar dan membungkuk pada Saroviny dengan canggung.     

"Meskipun aku belum pernah melihat atau mendengar tentang Firuman sebelumnya, kita memiliki musuh yang sama. Sekarang kau telah mendapatkan kembali kebebasanmu!" kata Maude, tersenyum.     

Saroviny juga memperhatikan bekas luka di salah satu leher Manusia Setengah Peri lainnya. Senyum di wajahnya menjadi lebih tegas. "Terima kasih karena telah menyelamatkanku. Orang Aragu membunuh orang tua dan saudara-saudaraku. Aku bersumpah untuk membunuh mereka semua dan membalas dendam untuk keluargaku!"     

"Baiklah, mari kita bertarung bersama!"     

Maude mengulurkan tangan pada Saroviny yang kemudian disambut oleh gadis itu. Maude pun lalu membantu Saroviny keluar dari kereta. Setelah ia keluar dari gerbong, ia mengambil pedang yang tertinggal di gerbong dan berteriak dengan keras, "Ini Saroviny, dari negeri Firuman yang jauh. Mulai sekarang ia akan menjadi kawan seperjuangan kita!"     

Di bawah sinar matahari, kecantikan Saroviny tak tertandingi. Semua orang Manusia Setengah Peri terpesona oleh kecantikannya, dan mereka mulai melantunkan teriakan, "Kawan kita! Kawan kita!"     

Mendengar lantunan teriakan itu, Saroviny kemudian menyipitkan matanya. Jauh di dalam sepasang mata hitam pekatnya, terlihat nyala api membakar.     

"Aragu, aku, Saroviny, telah datang! Aku akan menaklukkan dunia baru ini!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.