Dunia Online

Mengirim Sinyal



Mengirim Sinyal

0Saat matahari terbit dan menerangi Pelabuhan Beihai yang tidak terukur, hal ini benar-benar terlihat sangat mencolok. Armada kapal dari Kota Shanha membentuk formasi bagaikan burung walet yang akan bermigrasi dan segera bergerak maju.     

Ini telah mencapai hari ketiga pelayaran mereka, dan mereka akan mencapai Yazhou dalam dua hari lagi.     

Di atas Dragon Head, Bing'er tengah mengejar Si Putih dan mereka bermain dengan gembira.     

Mengikuti di belakang Bing'er adalah Taring Hitam dan Si Hijau. Si Hijau ini adalah bayi Nian dan sekarang telah berukuran sebesar anak domba. Dibanding dengan sisik hijau pucat yang dimiliki orang tuanya, sisiknya berwarna hijau murni, tanda bahwa darahnya telah menjadi semakin murni. Karena warna sisik itulah, Bing'er memutuskan untuk menamainya Si Hijau.     

Nian awalnya hidup di dalam samudera dan laut sehingga dia mengetahui cara berenang dan menyelam. Setelah menaiki Dragon Head, Si Hijau bagaikan ikan yang masuk ke air dan dia akan segera menyelam ke tengah samudera untuk menangkap ikan dan udang.     

Di dalam samudera, tidak hanya ada jenis ikan yang umum dilihat, tapi terkadang dapat ditemukan sekawanan hiu.     

Si Hijau benar-benar ganas, dan menghadapi penguasa lautan, dia sama sekali tidak merasa takut. Ia langsung mendekati kawanan itu dan hanya dengan satu kali cakaran, ia dapat membunuh seekor hiu raksasa.     

Gigitan hiu sama sekali tidak berpengaruh pada sisik Si Hijau.     

Ia benar-benar penguasa lautan yang sesungguhnya.     

Selain dari hiu, bahkan ada beberapa hewan laut yang berevolusi menjadi hewan roh seperti cumi-cumi dan penyu. Tidak peduli hewan apapun itu, dibandingkan dengan Nian mereka jauh lebih lemah dan hanya bisa menjadi makanannya.     

Ouyang Shuo memiliki firasat bahwa Si Hijau tumbuh dengan kecepatan yang pesat beberapa hari ini.     

Mungkin samudera merupakan rumah sejati dari Nian.     

Ouyang Shuo yang terus mengurung Nian di gunung belakang Kota Shanhai, mungkin sebenarnya merupakan sebuah kesalahan.     

Si Hijau yang terus tumbuh dari hari ke hari sekarang sudah dapat menjadi tunggangan bagi Bing'er. Bocah kecil itu akan menungganginya ketika dia sedang bosan. Ketika Bing'er merasa bahagia, Si Hijau bahkan akan membawa Bing'er untuk berenang di laut.     

Kecepatan berenang Si Hijau di laut ini luar biasa cepat, dan secepat Dragon Head.     

Tawa Bing'er memiliki semacam daya magis yang mampu menarik berbagai hewan roh dan membuat mereka bahagia.     

Dengan Bing'er yang memiliki perlakuan khusus, Song Jia dan Xiaoyue menjadi sangat iri. Para prajurit Resimen Pengawal, begitu melihat kemampuan khusus dari tuan puteri kecil ini, sekarang mereka benar-benar memiliki kesan berbeda terhadapnya.     

Sedangkan untuk Taring Hitam, ia berada dalam kondisi terburuk. Ia hanyalah hewan buas biasa dan di hadapan hewan roh seperti Si Hijau dan Si Putih, ia sama sekali tidak memiliki kelebihan. Tidak perlu dikatakan lagi, Taring Hitam memiliki sedikit darah serigala, dan karena itu ia sangat takut pada Si Putih. Jika bukan karena dibujuk oleh Bing'er, Taring Hitam bahkan tidak akan berani untuk mendekati Si Putih.     

Taring Hitam sangat takut pada Si Putih, tapi ia juga sangat setia pada serigala kecil itu.     

Kekuatan alami dari darahnya membuat Taring Hitam akan melindungi Si Putih selamanya.     

Darah sebenarnya merupakan kekuatan ajaib.     

Di angkasa, Xue'er mengepakkan sayapnya dan terbang berkeliling. Dia merupakan yang paling tidak berbahaya tapi juga paling pemberani.     

Keempatnya bagaikan empat dewa pelindung yang melindungi Bing'er dan membuat semua orang menjadi iri.     

Ouyang Shuo juga merasa sedikit iri, karena Taring Hitam dan Si Putih telah mengadakan perjanjian dengan dirinya. Taring Hitam masih tidak masalah, ia sangat setia dan masih mengakuinya sebagai tuan. Si Putih malah sangat dingin dan sama sekali tidak mempedulikannya.     

Terkadang, Ouyang Shuo bahkan terpikir bahwa Bing'er-lah tokoh utama dalam cerita ini. Suatu waktu, dia mencoba memeriksa status Bing'er dan dia sangat terkejut hingga mulutnya terbuka lebar.     

Nama: Ouyang Bing     

Gelar: Tidak Ada      

Teritori: Tidak Ada     

Profesi : Pendekar Terhormat (profesi sampingan)     

Level : 1     

Jasa: 0/100     

Pangkat : Tidak Ada      

Reputasi : Tidak Dikenal (0/100)     

Struktur Tubuh: 20     

Pemahaman: 15     

Keberuntungan: 20     

Pesona: 20     

Perintah: 5     

Kekuatan: 5     

Kecerdasan: 5      

Politik: 5     

Bakat : Roh Alam (Memiliki kecocokan yang sangat tinggi dengan hewan roh)     

Ilmu Tenaga Dalam: Tidak Ada     

Skill: Pengumpulan Dasar, Dasar Diplomasi, Dasar Penguasaan Senjata      

Equipment: Tidak Ada      

Dari semua status Bing'er, struktur tubuh, keberuntungan dan pesona semuanya dalam kondisi puncak. Dia juga langsung mendapatkan bakat dari awal, dan bakat ini juga merupakan Roh Alam yang luar biasa kuat.     

Memikirkan tentang keberuntungan dan pesona miliknya yang sangat rendah, Ouyang Shuo hanya bisa tertawa pahit.     

Ouyang Shuo sangat menantikan keuntungan tidak terduga macam apa yang dapat diraih Bing'er ketika dia mendirikan teritorinya di Yazhou.     

Di kehidupan sebelumnya, Ouyang Shuo pernah mendengar bahwa jika seorang Penguasa memiliki keberuntungan yang sangat tinggi, sistem akan memberinya hadiah extra, jika Penguasa itu memiliki pesona yang tinggi, dia dapat menarik orang berbakat lebih besar untuk pindah ke teritorinya.     

***********     

Dengan perlindungan Mazu, sisa perjalanan mereka berjalan dengan mulus.     

Gaia Tahun ke-2, Bulan ke-1, Hari ke-23.     

Armada ini telah tiba dengan selamat di Teluk Yazhou.     

Sebelum mencapai tempat ini, armada ini telah melewati dua pulau kecil. Menurut legenda, ada seorang bidadari yang mencintai seorang nelayan dan mereka dihukum menjadi kedua pulau ini, Pulau Xigu dan Pulau Yunu.     

Dalam game ini, Pulau Xigu memiliki luas 12 km2. Gunung-gunungnya sangat hijau dan tebing yang tinggi bagaikan kapak. Kedua tempat ini bisa dirubah menjadi pulau pengawas bagi Teluk Yazhou.     

Teluk Yazhou, teluk paling barat di Sanya.     

Ketika Armada ini mencapai Teluk Yazhou, waktu sudah hampir malam hari, dan matahari yang tenggelam terlihat luar biasa indah.     

"Cantiknya!" Bisik Song Jia seperti dirinya adalah bidadari yang turun dari langit.     

Melihat pemandangan seindah ini, bahkan Bing'er yang biasanya berisik juga terdiam.     

Bagian atas dari Teluk Yazhou merupakan pintu masuk dari Sungai Ningyuan menuju laut. Sungai Ningyuan merupakan sungai terpanjang di selatan Pulau Qiongzhou, dan berasal dari bagian tengah di mana Suku Li berkumpul.     

Ouyang Shuo memilih titik berlabuh di bagian timur di mana Sungai Ningyuan memasuki lautan.     

Setelah mendarat, para pelaut mulai menurunkan berbagai perbekalan yang mereka bawa dari dalam kapal. Karena terlalu banyak barang yang di bawa, mereka hanya bisa menurunkan barang-barang yang penting seperti tenda dan makanan terlebih dahulu.     

Resimen Pengawal bergerak memasuki bagian dalam pulau dan mulai mendirikan garis pertahanan.     

Wang Feng meninggalkan dua unit untuk bertindak sebagai pengawal dan membawa 3 unit lainnya untuk terus maju dan menyelidiki kondisi di sekitar sini.     

Titik berlabuh mereka merupakan sebuah pantai yang amat luas, dan pasir halus yang memantulkan cahaya matahari terbenam membuatnya terlihat seperti pulau emas. Menyeberangi pantai ini, ada hutan belantara yang tidak terukur. Berbeda dengan Lembah Lianzhou, ada pepohonan serta rumput liar yang tumbuh di mana-mana di sini. Orang bahkan tidak bisa melihat dengan baik benda yang ada di kejauhan dan lingkungan tempat ini terlihat sangat rumit.     

Karena hari sudah larut dan pandangan mereka juga terpengaruh, Wang Feng tidak berani menjelajah terlalu dalam. Dia hanya membawa para prajuritnya dan menyebar untuk berpatroli di sekitar area pantai ini. Pantai ini terlihat tidak tersentuh oleh orang lain.     

Armada yang berisik ini sepertinya telah mengagetkan para hewan buas di area ini.     

Begitu mereka pergi ke dekat hutan, mereka mulai diserang oleh para hewan buas. Hewan-hewan itu akan tiba-tiba melompat dari balik semak-semak dan pohon, sambil memamerkan cakar dan taring mereka yang tajam.     

Untungnya setiap anggota Resimen Pengawal telah melalui banyak pertempuran dan menghadapi hewan buas yang muncul tiba-tiba ini mereka sama sekali tidak panik, mereka segera mencabut Golok Tang mereka dan menghadapi mereka.     

Bertarung satu lawan satu, para prajurit sama sekali tidak dirugikan. Bagaimanapun juga, mereka semua adalah prajurit elit tingkat 9 keatas.     

Dengan munculnya kilatan golok mereka, tidak lama para hewan buas itupun menyingkir.     

Tepat saat Wang Feng baru saja menghembuskan napas lega, mereka bagaikan telah menusuk sebuah sarang lebah. Dengan kematian satu hewan buas, lebih banyak lagi yang muncul dari dalam hutan, beberapa berukuran sangat besar dan bukan hewan buas biasa.     

Wang Feng terdiam, dia teringat tentang hewan mutan yang diceritakan oleh sang Marquis.     

"Kawan-kawan jangan panik. Kita akan membentuk regu kecil dan bertahan bersama-sama!" Teriak Wang Feng     

"Siap!" Resimen Pengawal telah terlatih dengan baik dan segera merubah formasi mereka.     

Wang Feng telah mengincar hewan mutan ini dan secara langsung membawa tombaknya. Dia bertanggung jawab untuk menghabisi ancaman terbesar.     

Pembantaian telah dimulai tanpa ada tanda yang terlihat dari pantai     

Awalnya, Song Jia dan yang lain telah turun dari kapal dan bermain air di pantai untuk menikmati liburan mereka. Karena mendadak terdengar suara pembantaian, mereka segera berbalik.     

"Berkumpul, bersiap untuk bertahan!" Pasukan Resimen Pengawal yang berada di pantai segera berkumpul untuk melindungi orang-orang.     

"Paduka Marquis, apa kita perlu bergerak untuk membantu?" Mendengar keributan itu, Laksamana Armada Beihai datang menghampiri dan bertanya.     

Ouyang Shuo terlihat sangat tenang dan mengabaikannya. "Saat ini tidak perlu melakukan hal itu. Wang Feng tidak meminta bantuan, yang berarti semua berada dalam kendalinya. Sampaikan perintahku, kalian semua bersiap di posisi dan tunggu perintah." Dia yakin bahwa para hewan buas ini bukanlah tandingan bagi Resimen Pengawal. Dia benar-benar percaya penuh pada Wang Feng.     

"Baik paduka!" Pei Donglai mundur dan mulai membantu Resimen Pengawal untuk membentuk garis pertahanan.     

Para pedagang yang ikut dengan armada ini begitu melihat banyak sekali hewan buas, mulai menjadi panik. Untunglah, mereka melihat sang Marquis yang bersikap begitu tenang, dan para pasukan ini yang sangat terlatih. Karena itu mereka tidak melarikan diri. Jika tidak, maka ini akan menjadi hal yang sangat memalukan.     

"Wuyi, semuanya akan baik-baik saja kan?" Tanya Song Jia, saat dirinya dan yang lain menghampiri Ouyang Shuo.     

Ouyang Shuo menggeleng dan tersenyum. "Semuanya baik-baik saja, Bawa Bing'er dan naiklah ke kapal terlebih dulu!"     

"Baiklah!" Song Jia sangat cekatan dan tegas. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa membantu dan hanya akan mengalihkan perhatian Ouyang Shuo, sehingga lebih baik dia kembali ke kapal.     

Saat langit mulai gelap, Wang Feng memimpin pasukannya untuk kembali ke pantai. Wajah mereka terlihat sangat serius.     

Para prajurit yang kembali semua ternoda oleh darah. Beberapa dari mereka terluka, tapi moral mereka tidak terlalu terpengaruh.     

"Bagaimana situasinya?" Tanya Ouyang Shuo/     

"Paduka, hamba telah pergi untuk memeriksa daerah sekitar sini, dan para hewan buas di pulau ini sangat banyak dan mereka sangat kuat. Di sini juga ada hewan mutan yang berhasil melukai saudara-saudara kita. Karena itu, hamba menyarankan bahwa sebelum kita membangun pertahanan, lebih baik kita bermalam di kapal."     

Ouyang Shuo terdiam. "Sekuat apa hewan mutan itu?"     

"Mereka benar-benar kuat. Ketika bertarung satu lawan satu, aku hanya bisa menjatuhkan dua sekaligus. Menghadapi satu hewan itu setidaknya membutuhkan kekuatan dari satu squadron." Wang Feng merasa sedikit ngeri. Nampaknya, para hewan menakutkan di pulau ini telah meninggalkan kesan mendalam pada dirinya dan ini mengirimkan sinyal pada Resimen Pengawal yang lain.     

Ouyang Shuo mengangguk, Resimen Pengawal pada dasarnya merupakan kumpulan prajurit terbaik. Dan sekarang mereka merasa kesulitan menghadapi hewan menakutkan ini, sepertinya kekuatan dari para hewan buas ini jauh di atas perkiraannya.     

"Kita ikuti saranmu dan mengatur agar semua kembali ke kapal. Kita akan bermalam di sana." Instruksi terakhir Ouyang Shuo ini adalah agar mereka tidak membuat keputusan yang gegabah sebelum memahami semua hal tentang pulau ini.     

"Baik paduka!" Wang Feng berbalik dan mulai membuat persiapan.     

Ouyang Shuo mengangkat kepalanya dan menatap ke semak-semak dan pepohonan yang perlahan diselimuti oleh kegelapan. Dari sana terasa seakan ada hewan ganas yang bersembunyi di tempat itu dan tengah menatap dengan dingin ke arah para penyusup ini.     

Sesuai perkiraan Ouyang Shuo, sepasang mata tengah menatap dirinya dari balik semak-semak. Itu merupakan mata dari para penduduk asli pulau ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.