Dunia Online

Jenderal Huwei



Jenderal Huwei

0Resimen 1 segera menyerbu masuk ke dalam medan tempur. Ketika mereka melihat bahwa pasukan perintis telah berhasil merebut gerbang kota, Kolonel Resimen 1 segera memerintahkan semua pasukannya untuk menyerbu!     

"Serbu!"     

Ketika jenderal pasukan pertahanan kota dari Kabupaten Leishan melihat bahwa pasukan musuh masih memiliki bala bantuan, dia langsung menjadi panik, "Tahan saudara-saudaraku! Bala bantuan kita akan segera tiba. Kita tidak bisa membiarkan pasukan musuh berhasil, atau teritori ini akan berada dalam bahaya!"     

"Lebih baik mati daripada mundur!" Bersama seruan itu sisa pasukan pertahanan kota mengerahkan seluruh sisa kekuatan mereka untuk bertahan.     

"Tsk!" Lin Yi mendecakkan lidahnya sambil menatap ke arah pasukan pertahanan kota dengan dingin. Dia lalu mencambuk Kuda Perang Qingfu miliknya dan segera maju ke hadapan jenderal musuh. Di saat yang bersamaan Lin Yi juga menusukkan tombaknya.     

Jenderal itu benar-benar terkejut. Dia segera mengangkat goloknya dan menghantamkannya ke arah tombak Lin Yi. Dengan bunyi 'Dang' yang keras, percikan apipun muncul dari benturan itu.     

Sebuah energi yang kuat menyebar dari dalam tombak dan membuat tangan jenderal pasukan pertahanan kota ini menjadi kebas. Sebagai hasilnya, dia hampir kehilangan pijakannya. Ditambah dengan momentum terjangan, serangan sekuat ini dapat membuat jenderal pasukan pertahanan ini tidak bisa bergerak. Jenderal itu sadar bahwa dia bukanlah lawan dari jenderal muda yang ada di hadapannya ini.     

Ketika jenderal pasukan pertahanan itu bimbang, Lin Yi kembali menyerang. Tombak panjang milik Lin Yi sangatlah lentur. Karena dia berhasil membuat jenderal musuh tidak bisa bergerak, dia segera menggunakan kesempatan itu untuk melakukan serangan tipuan sebelum akhirnya menusukkan tombaknya tempat ke dada jenderal tersebut.     

"Ah!" Teriak jenderal pasukan pertahanan itu sambil memuntahkan darah segar. Dia perlahan menurunkan kepalanya; dia melihat ke arah tombak yang tertancap di dadanya dengan tatapan tidak percaya.     

Lin Yi tanpa menunjukan sebuah emosi mencabut tombaknya, menyebabkan darah menyembur keluar.     

Jenderal pasukan pertahanan itu berlutut di tanah dan tewas begitu saja. Seorang jenderal penjaga gerbang tidak dapat bertahan dari tiga serangan Lin Yi.     

"Hebat!" Unit Pengawal Pribadi segera bersorak atas kemenangan jenderal mereka.     

Di lain pihak, para prajurit pasukan pertahanan kota merasa terkejut, dan moral mereka langsung anjlok hingga ke titik beku.     

"Cepat, amankan seluruh gerbang masuk ini!" Kata Lin Yi dengan ekspresi datar, saat dia secara langsung memimpin pembantaian ini.     

"Baik, jenderal!"     

Setelah pertempuran yang cukup panjang, Unit Pertahanan Kota akhirnya gagal bertahan dan berhasil dipukul mundur.     

"Jenderal, Resimen 1 telah tiba!" Kata sang kolonel memberi hormat.     

Lin Yi mengangguk, "Atur sebuah unit untuk mempertahankan gerbang kota. Untuk yang lain, ikut bersamaku."     

"Baik, jenderal!"     

Lin Yi tahu bahwa pasukan musuh saat ini tidaklah stabil. Selain itu, pihak musuh juga kekurangan informasi mengenai medan tempur ini, sekarang merupakan kesempatan yang sangat sempurna. Dengan adanya Resimen 1, Lin Yi memiliki kepercayaan diri untuk bertempur melawan satu divisi musuh.     

Jika Lin Y menunggu sisa pasukan yang lain, mereka pasti harus bertempur langsung dengan pasukan musuh.     

"Bunuh!"     

Kavaleri besi yang tidak terkalahkan ini bagaikan banjir hitam. Mereka menyerbu ke dalam kota dan langsung bergerak menuju Puri Penguasa.      

Toko-toko sepanjang jalanan telah tutup lebih awal ketika pembantaian di gerbang kota telah dimulai. Di jalanan yang besar ini, sama sekali tidak terdapat satu orangpun. Hal ini menciptakan sebuah pemandangan yang dingin dan mencekam. Para penduduk memperhatikan kavaleri besi yang tengah bergerak melintasi jalanan ini lewat celah pintu rumah mereka. Kejadian ini benar-benar membuat mereka merasa ngeri.     

Ini merupakan masa-masa kekacauan yang lain!     

Resimen Pengawal baru bergerak tidak terlalu jauh sebelum akhirnya mereka bertemu dengan Divisi Pertahanan Kota.      

Pasukan ini baru saja keluar dari barak dan baru akan bergerak untuk membantu gerbang kota. Siapa yang dapat mengira bahwa musuh dapat menembus kota mereka hanya dalam 20 menit?     

Karena mereka telah berpapasan di jalan yang sempit, maka yang lebih beranilah yang akan menang.     

"Serbu!" Lin Yi tidak ragu dan langsung memerintahkan kavaleri menyerbu kedepan.     

"Bunuh! Bunuh! Bunuh!"      

Divisi Pertahanan Kota ini cukup menakutkan.     

"Bentuk formasi!" Jenderal dari Divisi Pertahanan Kota ini tidak memiliki pilihan selain memerintahkan pasukannya untuk berkumpul dan bertahan. Jalanan sempit ini menyebabkan pasukan Divisi Pertahanan Kota harus berbaris ke belakang dengan sangat panjang. Sebagai hasilnya, bagian depan tidak bisa melihat bagian belakang.     

"Angkat perisai!" Dengan perintah komandan mereka, infanteri pedang-perisai yang ada di depan segera mengangkat perisai mereka.     

"Panah!" Pemanah di bagian belakang mulai membidik pasukan musuh.     

Semua ini terjadi dengan sistematik dan tidak ada prajurit yang merasa panik.      

Sayangnya, Divisi Pertahanan Kota ini tengah menghadapi pasukan Resimen 1 Divisi Pengawal Shanhai yang luar biasa kuat. Perisai mereka bagaikan kertas. Resimen 1 Divisi Pengawal ini bagaikan mesin pemotong rumput. Mereka menyerbu dengan kecepatan mencapai 75 km per jam, dan menginjak-injak musuh yang ada di depan mereka menjadi mayat yang dingin.     

Jalanan sempit yang panjang ini menjadi tempat mimpi buruk bagi musuh. Secepat apa kecepatan menyerbu dari pasukan Resimen 1 Divisi Pengawal ini? Para pemanah dari Divisi Pertahanan Kota merupakan orang terbaik untuk menjawab pertanyaan ini.     

Ketika mereka mengambil anak panah dari kantong panah mereka, musuh masih berjarak 1 km. Namun ketika mereka tengah menarik busur dan bersiap untuk menembak, musuh telah berjarak 500 meter. Ketika akhirnya mereka sudah membidik dan tinggal melepaskan tembakan, musuh sudah berada tepat di depan mereka.     

Formasi pedang perisai?     

Menyingkir!     

Formasi Kavaleri?     

Menyingkir!     

Formasi prajurit tombak?     

Menyingkir!     

Formasi pemanah!     

Injak mereka!     

Pasukan Divisi Pertahanan Kota berada dalam barisan yang sempit dan padat di jalanan yang panjang dan sempit. Namun, formasi seperti ini sama sekali tidak berguna di hadapan Resimen 1 Divisi Pengawal. Resimen 1 Divisi Pengawal ini bagaikan Asura dari neraka. Mereka tanpa ampun mencabut nyawa demi nyawa.      

Satu persatu formasi pasukan, semuanya dirobek bagaikan selembar kertas. Pasukan yang terlihat begitu rapi dan formasinya yang terbentuk sempurna dalam sekejap menjadi seperti sepanci bubur. Kavaleri Resimen 1 menghantam para prajurit yang tidak terhitung jumlahnya hingga mereka jatuh ke selokan bau yang ada di sisi jalan. Prajurit yang terluka langsung memenuhi selokan ini.     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?"     

Ketika dia melihat kekuatan dari musuh ini. komandan Divisi Pertahanan Kota segera menjadi pucat.     

"Jenderal, kita tidak bisa bertahan. Sekarang apa yang harus kita lakukan?"      

Karena mereka telah berbaris membentuk formasi tempur di jalanan seperti ini, mereka tidak memiliki ruang gerak untuk membuat gerakan lain. Wajah dari komandan itu terlihat sangat buruk sekarang. Dia lalu berteriak, "Apalagi yang bisa kita lakukan? Kita tidak bisa mundur. Kita hanya bisa bertarung hingga mati!"     

"Bertarung hingga mati!"     

.....     

"Bertarung hingga mati!"     

Sayangnya, menghadapi kavaleri besi yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat, teriakan mereka sama sekali tidak menyatu. Hanya dengan berusaha menaikan moral tidak akan membuat mereka dapat memenangkan perang ini. Rasa putus asa terlintas di wajah sang komandan dari Divisi Pertahanan Kota ini.     

Resimen 1 Divisi Pengawal bagaikan sebilah senjata dewa yang membelah Divisi Pertahanan Kota menjadi dua. Di bawah pimpinan Lin Yi, semua prajurit memiliki tekad sekuat baja. Tidak peduli siapapun lawannya atau berapapun jumlah mereka, anggota Divisi Pengawal hanya akan menyerbu dan terus menyerbu.     

Golok menebas ke segala arah, tombak menusuk ke depan, dan tombak kudah terus menyerbu.     

Hanya saja, musuh berjumlah terlalu banyak, mereka tidak bisa membunuh semua orang. Lebih dari separuh masih tersisa di dalam kekacauan ini dan hanya dipentalkan ke sisi jalan oleh pasukan Shanhai.      

Menghadapi musuh seperti ini, Divisi Pertahanan Kota tidak berani menghadapi mereka dari depan. Mereka hanya bisa menatap dengan terkejut, saat musuh menyerbu ke arah Puri Penguasa.     

Divisi Pengawal lagi-lagi menciptakan rekor baru. Dengan hanya satu Resimen, mereka berhasil menembus pasukan musuh yang berjumlah 5 kali lipat dari mereka.     

"Jenderal. Haruskah, haruskah kita mengejar mereka?"     

"Tidak ada gunanya!" Kata komandan itu menyerah. "Pasukan sekuat itu bukanlah lawan yang bisa kita hadapi!"     

Satu jam kemudian.     

Hanya membutuhkan satu jam bagi Resimen 1 Divisi Pengawal untuk merebut Kabupaten Leishan.     

Ketika Baiqi memimpin pasukan utama memasuki Kabupaten Leishan, bendera teritori Shanhai telah berkibar di atas tembok kota. Saat itu, kelompok yang bertugas untuk membawa senjata penyerbuan masih berjarak setengah jalan lagi.     

Divisi Pengawal telah memulai perang ini dengan hasil yang baik, yang membuat mereka mendapatkan kehormatan dan kejayaan. Ini merupakan pertempuran pertama semenjak mereka dibentuk, dan mereka telah memberi hasil sesuai dengan yang diharapkan.     

Saat Kabupaten Leishan berhasil direbut, Ouyang Shuo sedang berada sendirian di ruang bacanya. Tiba-tiba, sebuah notifikasi sistem terdengar di telinganya.      

"Notifikasi Sistem: Selamat kepada pemain Qiyue Wuyi karena telah berhasil menjatuhkan Kabupaten Leishan, mendapatkan 1000 poin jasa."     

Ouyang Shuo tersenyum saat dia mengangkat cangkir tehnya dan mulai mengesap teh. Kurang dari sejam setelah pertempuran itu, Ouyang Shuo menerima laporan lengkap dari Black Mamba melalui pembawa pesan. Menggunakan pembawa pesan, Pelindung Ular Hitam membentuk jaringan informasi yang sangat efisien. Setiap tim dan pasukan memiliki anggota Pelindung Ular Hitam yang bertugas untuk menyebarkan perintah terbaru dan juga informasi.     

Ouyang Shuo mengangkat kepalanya. Dia hanya terdiam sebentar sebelum akhirnya berteriak, "Juru Tulis!"     

"Ya, paduka!" Jawab Bai Nanpu sambil memasuki ruangan.     

"Sampaikan perintahku, Divisi Pengawal telah berjasa besar. Mayor Jenderal Lin Yi akan dianugerahi gelar Jenderal Huwei dan juga akan dianugerahkan padanya sebuah lencana sebagai penghormatan atas keberaniannya. Para prajurit yang terlibat juga akan diberikan imbalan."     

"Baik paduka!"     

Ini merupakan pertama kalinya Ouyang Shuo telah memberikan gelar kepada seorang jenderal atas jasa di medan perang. Selain dari Wang Feng yang mendapatkan gelar Jenderal Istana karena dirinya merupakan jenderal utama dari Pasukan Pengawal Istana. Ouyang Shuo sebelumnya hanya pernah menganugerahkan gelar militer kepada Baiqi dan Sun Bin.     

Baiqi merupakan Panglima Utama, sementara Sun Bin adalah Jenderal Besar. Jika mengikuti sistem kuno dari Dinasti Han dan Tang, maka ini merupakan imbalan yang tertinggi.     

Gelar Jenderal Huwei biasanya dianugerahkan kepada jenderal yang telah menunjukkan keberanian besar dalam medan pertempuran. Pada Era Tiga Kerajaan, Yu Jing, Lu Meng, Zhao Yun, dan sejenisnya juga mendapatkan gelar ini.      

Dengan Lin Yi mendapatkan gelar ini, sama saja dia mendapatkan kehormatan terbesar. Ini juga merupakan pertama kalinya hal ini terjadi di Kota Shanhai. Dapat diperkirakan seperti apa reaksi para jenderal begitu berita ini tersebar. Mereka pasti juga akan berharap akan bisa mendapatkan gelar seperti ini.     

Pertempuran Leizhou ini merupakan kesempatan terbaik bagi mereka. Dengan begini, kompetisi persahabatan diantara jenderal Shanhai juga dimulai.      

Dengan adanya imbalan akan muncul motivasi. Di masa depan, Ouyang Shuo juga akan memberikan pangkat kepada para jenderal berdasarkan jasa militer dan kontribusi mereka. Setelah mendapatkan sebuah gelar, maka gelar itu tidak akan berubah hingga jenderal itu mendapatkan pencapaian yang cukup untuk meningkatkan gelarnya.     

Setelah merebut Kabupaten Leishan, pasukan tengah menjadikan tempat ini sebagai markas utama. Setelah itu, senjata penyerbuan yang sangat banyak serta perbekalan dikirimkan dari pelabuhan menuju Kabupaten Leishan. Untuk sementara ini, Kabupaten Leishan akan berada di bawah peraturan militer.     

Ketika Penguasa Kabupaten Leishan bangkit kembali di Quanzhou, dia masih tidak sadar atas apa yang baru saja terjadi. Bahkan saat inipun, dia masih tidak tahu siapa yang telah menyerang dan menghancurkan teritorinya.     

Setelah merebut Kabupaten Leishan, Baiqi tidak terus bergerak untuk menghancurkan teritori yang lain karena dia tidak ingin membuat yang lain merasa waspada. Hancurnya sebuah teritori dapat dibilang sebagai sebuah kebetulan. Jika banyak teritori yang jatuh terus menerus, bahkan orang tolol sekalipun akan bisa menebak bahwa ada sesuatu yang tengah terjadi.     

Baiqi tengah menunggu dua kelompok pasukan lain untuk tiba di lokasi masing-masing.     

Hari ke-21, Squadron Teluk Beihai akhirnya kembali ke Pelabuhan Behai.     

Hari ke-23, Mu Guiying memimpin pasukan utara menuju tempat tujuan mereka     

Hari ke-24, Fan Lihua memimpin pasukan selatan menuju tempat tujuan mereka.     

Hari ke-25, Luo Shixin memimpin Divisi 2 untuk mulai bergerak menuju Kabupaten Leishan.     

Pertempuran Leizhou akhirnya telah dimulai di semua sisi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.