AKU BERBEDA

#Orang Misterius (Jack)



#Orang Misterius (Jack)

0---     

Aku berlari sekuat mungkin, mencoba menghilangkan jejak darinya. Lajuku mulai melambat saat aku mulai merasakan lelah pada kakiku, nafasku mulai menipis dan sulit untuk ku menarik dan mengeluarkannya dari dalam tubuhku.     

Kuberpaling kebelakang untuk memastikan bahwa dia sudah berhenti mengejarku, tidak mungkin aku mati seperti ini karenanya. Kumenoleh kebelakang dan aku tidak melihat siapapun berlari dibelakangku lagi untuk saat ini.     

"Dimana dia? Apakah aku sudah lolos darinya".     

Dengan nafas tidak beraturan ku putuskan untuk terus berlari. Hingga pada akhirnya ku berbelok di semak-semak belukar yang lumayan tinggi, yang berhasil menyembunyikan sebagian dari tubuhku. Bukan sebagian namun seluruhnya.     

Aku beristirahat sejenak agar aku dapat menjernihkan pikiranku kembali.     

"Siapakah dia? Mengapa dia menginginkanku?"     

Dia yang memakai baju serba hitam dan membawa sebuah pistol yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Dan dengan anehnya lagi adalah cahaya berwarna hijau yang keluar dari telapak tangannya, yang dimana jika cahaya itu dihempaskan dari tangannya, batu pun akan hancur olehnya.     

Beruntunglah aku masih hidup untuk saat ini. Untuk saat ini.     

Aku beristirahat cukup lama disemak-semak ini. Aku masih belum berani untuk memunculkan diri, karena aku takut, disaat nanti aku keluar tiba-tiba dia menembakku.     

Hell No!!. Aku masih mau hidup lebih lama, dan lepas dari masalahku dengan mahkluk ini. Ya, aku memanggilnya makhluk karena aku rasa dia bukan manusia. Karena dia sangat berbeda sekali dari yang aku lihat barusan. Sangat berbeda kalau di samakan dengan manusia.     

Aku tidak tahu persis seperti apa dia dan mengapa dia mengejarku dan berkata dengan bahasa yang sulit kumengerti.     

Aku masih terdiam...     

Sudah hampir 2 jam aku disini, hanya duduk dan ketakutan. Aku tidak boleh hanya diam seperti ini jikalau aku hanya diam, mau jadi apa cerita ini nanti, pembaca hanya membacaku dengan bosan karena aku si penakut. Oh No.     

Aku memberanikan diri untuk keluar dari semak-semak ini. Aku berdiri, menunduk dan mengendap-endap melihat keseluruh area dari tempat ini. Setelah aku rasa aman, aku keluar dari semak-semak dan berjalan menuju arah Barat, karena aku tidak mau kembali lagi menuju ke arah dimana dia mengejarku tadi.     

Aku berjalan dengan tergesa-gesa dan menerobos setiap ilalang yang menghalangi jalanku. Kumelihat ada seberkas cahaya di ujung dari tempat ini, kuberlari dengan cepat lurus kedepan menuju arah dimana cahaya itu berasal, semakin lama semakin dekat dan akhirnya aku menemukan sebuah jalan raya yang sepertinya aku sendiri tahu dimana aku berada sekarang.     

Aku berhenti dipinggir jalan, menunggu untuk mencari tumpangan agar aku dapat kembali lagi kerumahku. Kalau aku pikir jarak dari sini menuju rumahku lumayan dekat, kira-kira 7 menit untuk dapat sampai dirumahku. Aku harap keluargaku tidak mencemaskanku, karena yang sebelumnya aku izin untuk pergi belajar kerumah teman, malah seperti ini kejadiannya.     

Sambil menunggu, aku memutuskan untuk berjalan pulang, kulihat jam ditanganku menunjukkan pukul 10.04 Pm. Ini sudah terlalu larut.     

----     

"Aku pulang!!!"     

Aku masuk, dan hal yang pertama aku lakukan adalah menyusuri setiap ruangan yang berada di rumahku, aku takut kalau dia tiba-tiba mengetahui keberadaanku sekarang. Ayahku sudah tertidur dikamarnya, ibuku sudah meninggal sejak aku dilahirkan jadi, jangan pertanyakan pertanyaan yang konyol, karena aku tidak akan membahas ibuku di cerita ini.     

Aku pergi menuju dapur dengan malas, aku duduk di meja makan dan mengambil segelas air putih, kuminum untuk melepaskan rasa kering di tenggorokkanku.     

Aku masih memikirkan akan hal yang barusan terjadi padaku, mengapa harus aku, masih banyak anak remaja seusiaku yang tadi berada disana. Tetapi mengapa dia cuma mengejarku seorang diri.     

Aku bangkit berdiri dari tempat duduk dan berjalan menuju kamar, sambil terus bertanya-tanya akan kejadian yang barusan aku alami.     

Hmm aku rasa ada sesuatu yang beda. Aku rasa ada hal aneh yang harus aku selidiki. Kubuka pintu kamarku kemudian menutupnya kembali, kuberjalan menuju almari tempat pakaianku berada dan berkaca disana, lihat betapa lusuhnya diriku.     

Kubuka kaos putih dari badanku, dan kembali lagi melihat ke arah kaca yang sekarang berada didepanku. Anak yang sekarang berdiri di depan kaca adalah anak kurang pergaulan dan dijauhi oleh teman-temannya di sekolah menengah atas, dia bernama Jack, mempunyai tinggi badan 175 cm, berkulit putih, rambut cokelat kemerahan dengan poni yang menutupi mata sebelah kirinya, mata yang berwarna biru gelap, badan atletis karena suka olahraga, hidung mancung dan Stop, bukan saatnya untuk memamerkan diri pada pembaca.     

Kubergegas menuju kamar mandi, agar aku dapat membersihkan badanku yang penuh debu ini. Kunyalakan air, dengan mode hangat dan seketika itu pula air itu turun dan menenggelamkannku dalam butiran-butiran air hangat yang jatuh kebadanku. Hangat.     

Kuambil handuk, lalu kukeringkan semua zat cair yang masih melekat dibadanku.     

---     

Setelah selesai aku memakai baju tidur, sekarang saatnya untuk aku pergi ke ranjang, yang dari tadi sudah memanggilku dengan nada lembut, segera mungkin aku melompat dari sebelah ranjangku dan menerjunkan badanku di atas ranjang. Ranjang yang terbuat dari springbed dan sangat nyaman jikalau kamu mencobanya.     

Kumenarik selimut tebal yang berada di kakiku sampai menutupi sekujur badanku dan hanya tersisa kepalaku saja. Kumencoba untuk memejamkan mata dan berharap kejadian malam ini tidak pernah terjadi, dan besok aku bangun dengan tenang dan melupakan semuanya.     

Tidak lama kemudian, sang penjaga mimpi telah membawaku untuk bersemayam bersamanya.     

---     

"Jack!!!. Jack!!!     

Kumerasakan tamaparan lembut diwajahku, dan kumemaksa mataku untuk terbuka sedikit demi sedikit.     

" Bangun, cepat terlambat kesekolah kamu nanti!"     

Aku langsung bangkit dari tidurku dan duduk, sambil mengucek-ngucek mataku yang sebenarnya tidak gatal. Dan kubergegas untuk bersiap-siap.     

---     

Setelah kuhabiskan sarapan pagiku sekarang waktunya untukku berangkat sekolah, hari ini ayahku tidak bisa menemaniku karena ada meeting mendadak dikantornya.     

Aku keluar dari rumah dan melambaikan tangan kearahnya,     

"Bye Ayah"     

Aku berjalan mundur kebelakang dan masih memandangi ayahku yang masih berada di depan pintu.     

Dengan tidak sadar bahwa aku telah berada ditengah jalan raya, kumelihat ayah seperti berteriak kearahku, dan mengisyaratkan sesuatu, tetapi aku tidak tahu isyarat apa itu, ayah dari kejauhan berlari kearahku dan menunjuk kearah belakangku, kumembalikkan badanku, dan baru aku sadari bahwa ada sebuah truk yang melaju kencang kearahku.     

Truk yang jaraknya sangat dekat sekali denganku, aku tidak bisa berpikir saat ini, aku hanya tertunduk lemas dan menutupi telingaku, berusaha bahwa ini hanyalah mimpi bagiku. Kumendengar bunyi klakson sangat kencang yang memenuhi pikiranku.     

"Tidakkkk!!!"     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.