AKU BERBEDA

#Latihan (Pov)



#Latihan (Pov)

0#Jack Pov#     

Aku berdiri membeku di sebelah QL yang menatapku dengan aneh.     

Kumengrenyitkan dahiku kepada QL, seolah memberi tanda bahwa ada ancaman besar yang sudah menanti di depan kami berdua. Ku memutar bola mataku karena QL hanya mengangkat bahunya dan dengan ekspresi bingung, seolah bertanya -emangnya kenapa?-.     

"Hei kalian berdua mengapa hanya diam saja? Atau kalian sungkan menunjukkan kepada kami bahwa kalian ini bisa berkelahi."     

Aku hanya diam dan mencoba santai akan gertakannya yang memancingku untuk melanjutkan ini semua.     

Aku tidak mau meladeni ini semua karena aku rasa ini terlalu ganjil jikalau aku lakukan disekolah.     

Aku berbalik dan menarik lengan QL dan mengajaknya pergi ke toilet.     

Aku hanya pergi saja tidak menghiraukan omongan dan bualan mereka yang sejak aku melangkahkan kaki dari sana dan masih terdengar hingga saat ini, dan mulai menghilang di saat kami berdua berbelok menuju ke toilet.     

"Mengapa Jack, kamu tidak berani dengan mereka? Dan hanya meninggalkan mereka begitu saja. Ingat kamu berbeda, kamu mempunyai sesuatu yang ada pada dirimu. Kembangkanlah"     

"Bukan begitu, hanya saja aku tidak mau. Tidak mau membuat masalah disekolah!, kalau kejadian itu berlangsung dijalanan dan tidak di area sekolah, aku pastikan tulang mereka tidak bisa kembali lagi seperti semula"     

Aku menjawabnya, sambil merapikan rambutku di depan kaca westafel.     

Setidaknya aku masih mempunyai otaklah untuk berpikir mana yang benar dan mana yang salah.     

"Kau sudah selesai?"     

Aku kembali bertanya padanya karena sudah hampir lima menit aku mematung didepan kaca ini, dan melihat wajah yang absurb untuk di ceritakan. Tapi setidaknya masih banyak gadis yang mengejar-ngejarku dan minta nomor ponselku. Ngarang.     

"Yup, aku sudah selesai!"     

QL menjawab sambil membuka pintu toilet dan keluar menuju ke depan kaca westafel, berdiri disamping kananku dan merapikan rambut pirangnya.     

"Ayo kita pergi Jack, masa kamu tega meninggalkan gadis seperti Cloe menunggu kita terlalu lama!"     

"Oh, ya. Kamu aja QL!"     

Kami berdua berjalan keluar menuju kantin kembali untuk menemui Cloe. Pertanyaanya adalah -Apakah dia masih disana?-     

Kumenyipitkan mata untuk memastikan apakah dia masih berada disana atau tidak. Tetapi meja yang kami duduki tadi sudah kosong, berarti dia sudah pergi dari tadi. Mungkin terlalu lama menunggu.     

"Kemana brengsek sialan tadi!"     

"Udahlah gue malas untuk membahas anak populer itu lagi QL, jadi mendingan kamu lupakan saja kejadian tadi"     

"Kemana Cloe?"     

"Mungkin sudah pergi, atau terlalu lama menunggu kita"     

"Emmm Yeah Mungkin Jack"     

Dia menjawab sambil menghembuskan napas panjang, seolah dia terkena asma mendadak.     

"Sekarang kemana kita pergi?"     

QL mengagetkanku sesaat aku sedang melamun.     

"Emm Pulang yuk, pelajaran terakhir kosong jadi mendingan kita pulang saja kerumah dan mendingan kita belajar"     

"Oh ok ide bagus itu. Tapi, belajar? Belajar apa? Jack, mendingan istirahat!"     

"Kamu pikir aku mengajakmu untuk belajar tentang buku sekolahan? Tidak ya, aku mengajakmu belajar kemampuan kita berdua!, bagaimana?"     

"Boleh juga tuh!"     

"Ok ok ayo"     

Aku dan QL membereskan tas kami berdua yang berada di meja kantin, dan bergegas menuju gerbang depan.     

---     

#QL Pov#     

---     

Setelah membereskan tasku, aku menunggu sebentar untuk Jack membereskan tasnya. Setelah selesai, Jack mengajakku untuk cepat bergegas menuju pintu gerbang depan.     

-Tumben banget ini mau pulang duluan dari sekolah, bukanya pulang sembunyi-sembunyi tapi malah terang-terangan lewat gerbang!-     

"Kamu yakin kita pulang lewat gerbang depan?"     

Aku bertanya padanya     

"Kenapa emang?"     

"Ya, kenapa tidak loncat pagar, agar tidak ketahuan!"     

"Ya ampun QL, ini sekolah bukan seperti yang kamu pikirkan. Disini kita mau pulang ya pulang aja!, asal jangan kamu bolos sekolah, dan tidak menunjukkan batang hidungmu ke petugas absen di pagi hari!"     

"Owhh"     

Ya dari pada aku memikirkan hal yang tidak penting mendingan aku jalani aja. Maklum kesan pertama masuk sekolah.     

Setelah aku dan Jack berhasil keluar dari gerbang ini, Jack mengajakku untuk pergi menuju hutan di depan sekolah kami melalui jalan setapak.     

"Jack, kamu serius?"     

"Yeah, aku akan tunjukkan kamu sesuatu!"     

Aku masih penasaran dengan apa yang akan dia tunjukkan kepadaku. Aku hanya mengiyakan apa yang dia katakan kepadaku, maklum dia yang lebih tahu tempat ini dan lebih lama disini.     

Setelah berjalan cukup jauh ke dalam hutan, akhirnya kami berhenti di sebuah padang rumput yang menbentang luas di depan kami saat ini. Indah sekali disini.     

"Mau ngapain kita kesini? Indah sekali tempat ini. Siapa yang memberitahumu tentang tempat yang indah ini!"     

Kumelihat hamparan padang rumput yang sangat luas, di penuhi semak-semak dengan bunga warna-warni.     

"Aku menemukannya saat aku bolos dari sekolahku, dan di saat aku belum menyadari bahwa aku berbeda!"     

"Owh"     

Aku hanya bisa menjawabnya begitu, karena aku bingung harus ngomong apa lagi.     

"QL saatnya kamu mengajariku apa yang belum aku ketahui dan apa yang belum aku pelajari!"     

"Disini?"     

"Nggak, waktu nanti kita sudah pulang!"     

"Owh"     

Aku berjalan menuju ke tengah hamparan padang rumput ini, tiba-tiba ada sebuah kerikil kecil menghamtam kepalaku.     

"Tok"     

"Awww"     

"Yeah sekarang QL, mengapa nunggu dirumah aku mengajakmu kesini karena itu!"     

Aku berjalan lagi menuju ke arahnya.     

"Sebenarnya Gua tu gak tahu ya arah pikiran lo gimana. Tadi bilang dirumah, sekarang bilang disini"     

Kumelihat dia menghela napas dengan mengreyitkan dahinya kemudian memutar bola matanya.     

Aksi apalagi ini.     

"Duh QL, seumur hidupmu apakah kamu tidak pernah bercanda dengan orang lain?"     

"Bercanda?"     

"Awww Lupakan. Ayo kita langsung mulai saja"     

"Oke"     

Kumengajaknya untuk ikut bersama denganku ke tengah hamparan luas ini.     

"Jack sebelum belajar kemampuan kita. Akan aku beri tahu satu hal terlebih dahulu kepadamu"     

"Okey, apa?"     

"Setiap kemampuan yang kita punyai selalu memiliki keunikan atau khas masing-masing. Jadi jika hasilnya nanti berbeda, kamu harus menerimanya!"     

"Emmm okey"     

"Langsung saja kita mulai"     

Pertama-tama aku menunjukkan kemampuanku untuk membakar sesuatu dengan bidikan, karena keahlianku adalah membakar dan sinar yang keluar dari tanganku berwarna merah.     

Aku arahkan tangan kananku ke sebuah pohon berukuran sedang, dan aku menembaknya dengan sinar merah yang keluar dari tanganku. Sinar yang mengenai pohon itu tidak membuat pohon itu terbakar hangus semua, tetapi terdapat lubang seukuran kepalan tangan berada di tengah pohon tersebut. Aku sudah bisa mengendalikannya, mengendalikan kemampuanku mangkanya pohon itu tidak sampai terbakar semua dan hanya meninggalkan lubang yang melalui batang besar dari pohon tersebut.     

Setelah aku selesai menunjukkan kemampuanku kepadanya, aku berbalik dan berjalan menuju Kearahnya.     

#Jack Pov#     

"Keren!!!"     

Aku berteriak dari kejauhan kepada QL, yang baru saja menunjukkan kebolehannya kepadaku. Dia datang menghampiriku dan tersenyum kepadaku, belum hilang senyuman di wajahnya kulihat QL memudar semakin lama semakin menghilang dan sekarang dia sudah menghilang dari hadapanku.     

"Keren!!"     

Tetapi lama sekali dia menghilang dari hadapanku     

"QL?, QL? Hei kamu dimana? Tidak lucu ya kamu menghilang dari sini dan meninggalkan aku seorang!"     

Kupanggil terus namanya berulang kali.     

"Jack...!"     

Kumendengar desahan lembut di telingaku menyebutkan namaku.     

"QL?"     

Aku berbalik dan melihat wajahnya sudah mulai terlihat kembali, begitu seterusnya hingga sekujur tubuhnya telah terlihat kembali.     

"Itu salah satu Anugerahku juga Jack"     

"Keren, apakah aku bisa belajar?"     

"Mungkin bisa!"     

QL menjawabku dengan mengangkat bahunya.     

"Sekarang giliranmu!"     

QL mengingatkanku kembali bahwa tujuanku kemari adalah untuk berlatih kemampuanku.     

Aku berjalan kedepan meninggalkannya yang sebelumnya berada di sampingku.     

Setelah aku rasa cukup, aku mencari target yang akan aku bidik. Setelah berberapa menit aku mencari akhirnya aku mendapatkannya.     

Kumelihat pohon besar diujung sebelah kiriku, 15 meter dari aku berdiri sekarang.     

Kulakukan hal yang sama dengan apa yang telah QL lakukan tadi.     

Kuarahkan tangan kiriku kepohon tersebut. Berberapa detik kemudian telapak tanganku terasa geli akan gelitikan sesuatu yang akan keluar dan mencuat dari tanganku.     

Kubidikkan dan kuarahkan ke pohon tadi yang sebelumnya aku telah pilih untuk menjadi targetku.     

Tiba-tiba muncul sinar berwarna biru dari tanganku, dan lurus mengenai pohon tersebut.     

Kumelihat pohon yang terkena oleh sinar yang keluar dari tanganku, meleleh seketika dan menjadi genangan pohon yang berwarna abstrak dan cair berada disana.     

"Hebattttt!! Jack luar biasa!"     

Aku berbalik menghampirinya.     

"Luar biasa, apa yang luar biasa?"     

Suara itu mengejutkanku saat berlari, kumelihat QL terdiam setelah melihat siapa yang berbicara barusan.     

Aku berbalik dan melihatnya.     

"Cloe?"     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.