AKU BERBEDA

#Tempat Baru (QL)



#Tempat Baru (QL)

0--     

"Dan sinilah kita akan berlatih!" seru QL sambil menghirup udara segar yang berada di hamparan luas itu.     

Akhirnya mereka berdua pun mengelilingi lapangan terlebih dahulu untuk mengukur Berapa luas lapangan ini. Dan tak lama setelah itu Jack mencoba untuk menggunakan kekuatannya terlebih dahulu untuk menyerang pepohonan yang ada disitu, dia mengarahkan tangannya ke depan ke barisan pohon besar yang menjulang tinggi itu.     

Tak lama kemudian munculah sinar biru yang sangat terang keluar dari telapak tangannya lurus mengenai beberapa pohon besar yang menjulang tinggi di hadapannya.     

Tak lama setelah serangan itu pohon yang menjulang tinggi langsung meleleh bagaikan es batu yang terkena oleh panas sehingga langsung mencair hingga rata dengan tanah.     

"Woahh dua pohon besar sekaligus!" tepuk tangan dari QL serta ekspresi kagum langsung menyambut Jack, yang berhasil meruntuhkan dua pohon besar sekaligus dengan kekuatannya.     

"Disini ternyata lebih leluasa dalam menggunakan kelebihan ini! Ayo kita latihan lagi!" seru Jack dengan semangat.     

Namun QL langsung menghadang Jack dengan tangannya.     

"Jangan dulu Jack, kita harus melakukan ini dengan step by step, agar kemampuanmu juga bisa berkembang secara lebih terarah lagi!" seru QL.     

Namum Jack tidak bermain dengan Ego nya, dia mengiyakan apa yang di sarankan oleh QL. Bukan masalah umur atau besar, namun masalah isi dan kemampuan Jack adalah termasuk masih anak bawang alias masih baru, dan sedangkan QL pasti sudah lama dalam masalah menggunakan kelebihan di dalam dirinya.     

Aku harus benar-benar mengarahkan Jack dengan benar, jikalau tidak maka dia akan tidak bisa mengontrol kemampuannya sendiri, karena dia adalah orang terakhir dalam keturunannya, dan ini adalah amanah yang tidak bisa aku lalaikan begitu saja. Meskipun dalam tubuh kecil ini, aku harus benar-benar merendah kepadanya, suatu hari nanti jikalau waktu itu pas maka aku akan memberitahunya siapa sebenarnya diriku.     

Batin QL sambil berjalan menuju ke tengah-tengah lapangan.     

"Jadi kita kemana?" Jack bertanya dengan penasaran sekaligus tidak sabaran.     

Dia adalah anak yang Bagus sekali dalam belajar, dia mudah untuk meresap segala ajaran dengan sangat baik, namun terkadang dia juga harus untuk bisa bersabar dalam salah satu hal. Karena sabar adalah senjata yang mematikan bagi kaumnya.     

"Okay Jack jadi kita berhenti disini, aku akan memberi tahumu satu hal. Namum sebelum kita melaksanakan sebuah meditasi kita harus mempersiapkan tempat duduk kita terlebih dahulu!"     

QL berputar di tempatnya dan mengarahkan tangan kanannya menunjuk ke arah tanah dengan rumput hijau yang ia pijaki.     

"Woahh!!!" seru Jack pada saar melihat sebidang tanah berbentuk bulat muncul atau menonjol ke permukaan yang di pijaki oleh QL.     

Dan tak lama setelah QL melakukan hal itu dia langsung duduk bersila di atasnya.     

"Sekarang giliranmu! Caranya adalah kamu harus berputar ke sebelah kanan, namun putar di tempat dan kamu harus mengarahkan jari telunjukmu ke tanah dengan posisi yang sama, dan alunan irama itu harus sama dengan irama kamu berputar. Alirkan semua energi ke pusat ujung jarimu, namun yang perlu kamu pikirkan adalah tanah itu bisa naik ke atas sesuai kemauanmu!" penjelasan QL lumayan agak membingungkan bagi Jack. Namun Jack langsung mencoba apa yang di minta oleh QL.     

Aku memundurkan diri kebelakang lima langkah dari QL, namun aku tetap bisa memandangnya dengan jelas, yang aku harus lakukan setelah ini adalah berputar ke sebelah kanan, beserta dengan tangan kananku juga harus mengikuti sesuai irama aku berputar. Aku mencobanya sekarang dan seluruh energi yang berada di badanku aku alirkan menuju ke ujung jariku. Rasanya agak panas di saat energi itu sudah menuju ke ujung jari.     

Jack berputar dengan pelan dan tak lama kemudian tanah dengan rumput hijau yang ia pijaki sekarang mulai perlahan naik ke permukaan, namun karena kesenangan Jack tidak konsentrasi dengan dirinya pada akhirnya tanah itu turun kembali.     

"Jack jangan senang terlebih dahulu, kau harus konsentrasi untuk menyelesaikannya, dengan satu putaran penuh jangan berhenti di tengah-tengah!" seru QL dari tempat duduknya.     

Jack hanya menganggukkan dan mencoba kembali dengan perlahan, saat dia mencobanya tanah itu berhasil naik kembali dan Jack benar-benar harus konsentrasi akan hal ini. Dan setelah dia berputar dengan putaran penuh akhirnya dia berhasil membuat tempat duduknya.     

Dia terkekeh dengan wajah sok sombongnya itu, dan melihat ke arah QL.     

"Ya kau berhasil Jack!" seru QL dari kejauhan.     

"Okay setelah ini apa selanjutnya!" seru Jack sambil kegirangan.     

QL berdiri dan kemudian melihat Jack dengan tatapan tajam.     

"Yang pertama adalah kamu harus konsentrasi, yang kedua adalah secapek apapun kamu, kamu tidak boleh menghentikan meditasi kamu jikalau itu masih meditasi, dan yang ketiga adalah kamu haru bisa mengontrol diri dari sebuah loncatan memori yang pasti akan menyeruak ke dalam kepalamu pada saat kamu meditasi! Karena meditasi kali ini adalah hal yang sangat awal yang harus di kuasai oleh kaum bangsa kita, jadi ini adalah tahap awal bagimu. Bersiaplah!"     

Jack hanya diam mendengar ucapan QL yang menyebutkan pantangan yang tidak boleh di langgar selama meditasi. Dia hanya menelan ludah dengan sulit, saat benar-benar mengetahui apa saja larangannya.     

Karena meditasi adalah hal yang sangat di benci oleh seorang Jack Marshon namun, untuk benar-benar bisa mengetahui siapa dirinya maka apapun itu dia harus taklukkan.     

Jack mengangguk dengan tegas kepada QL.     

Menandakan bahwa dia sudah siap untuk melakukan tahap Awal ini.     

Jack melihat QL dengan seksama, dan dia juga menirukan apa yang sekarang sedang QL contohkan.     

QL merentangkan kedua tangannya, dam ditariknya ke atas hingga telapak tangannya bertemu menjadi satu di atas kepala. Dan setelah itu di turunkan dengan posisi telapak tangan masih menempel, berhenti di depan dada dan kemudian duduk bersila secara perlahan.     

"Tutup matamu sekarang, alirkan energi di dalam dirimu menuju ke tulang ekormu, dan bayangkan bahwa tubuh kamu semakin lama semakin ringan!"     

Ucap QL secara perlahan.     

Jack menurutinya dan benar-benar mencoba untuk bisa lebih konsentrasi dengan apa yang sudah di ucapkan oleh QL.     

Tak lama setelah itu, tiba-tiba sebuah kilasan memori menyeruak masuk ke dalam kepalanya.     

Tiba-tiba aku melihat sebuah kilasan memori itu datang mengganggu pikiranku.     

Aku seperti melihat film tua sekarang yang gambarnya hanya hitam dan putih, dan disana aku melihat ada sosok anak kecil yang sedang meronta-ronta dan di bawa oleh sosok laki-laki berbadan kekar.     

"Ayah?"     

Batin Jack.     

"Ibuuuuuu, jangan pisahkan aku samaaa ibuuuuku!!!"     

Teriakan anak kecil itu melengking hingga rasanya Jack juga bisa mendengar bunyi     

Ngingggg sekarang di telinganya.     

Sosok lelaki tadi membawa paksa anak kecil itu dari pelukan seorang perempuan yang terlihat familiar bagiku.     

Ibu!!! Itu Ibu kan? Jadi anak kecil itu apakah aku? Lantas mengapa ayah membawaku dengan paksa dari pelukkan ibu?     

Apa yang sebenarnya sedang terjadi mengapa juga aku tidak bisa mengingat kejadian ini sampai saat ini, dan mengapa ini muncul secara tiba-tiba?     

Semua badanku menjadi panas dan konsentrasiku buyar seketika.     

"JACKKK!!! KONTROL DIRIMU"     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.