AKU BERBEDA

#Aku Tersesat (Awan)



#Aku Tersesat (Awan)

0--     

Aku tidak tahu entah kenapa tiba-tiba bisa berada di tempat ini, tempat yang aku tidak ketahui dan tidak ku kenal sebelumnya.     

Bukannya Harusnya kalau aku terbang melalui langit bebas itu dan disaat aku turun, aku akan sampai di kerajaan Alas Purwa.     

Namun kok tempat ini sangat berbeda dengan ekspektasi.     

Harusnya Hari ini adalah hari dimana Aku akan bertemu dengan Sekar, namun kok malah sekali lagi aku berada di tempat yang belum aku ketahui sebelumnya.     

Aku berjalan menuju ke arah Jalan Setapak, namun di saat aku mencarinya tidak ada Jalan Setapak sama sekali ditempat ini.     

Aku melihat sekeliling dan baru menyadari bahwa aku berada ditengah-tengah hutan. Hanya sinar bulan yang terang saat ini yang menerangi jalanku.     

Karena aku bingung dan tidak tahu harus berbuat apa alhasil aku langsung memutuskan untuk terbang ke atas supaya lebih jelas keadaan saat ini.     

Saat aku terbang ke atas mengamati tempat ini, ternyata aku berada di tengah-tengah sebuah danau besar. Dan ini adalah sebuah pulau kecil yang berada di tengah-tengah danau tersebut.     

Aku terbang perlahan mengitari tempat ini. Namun aku baru kali ini menemukan tempat yang lumayan bagus dan jauh dari pemukiman rumah.     

Tunggu tapi bagaimana caranya aku bisa kembali lagi ke 'Dunia Antara' atau ini adalah 'Dunia Antara'?.     

Aku masih belum bisa memastikan bahwa hal itu benar. Karena aku masih benar-benar belum tahu mengenai tempat ini, namun untungnya aku sudah pamitan dengan Ejh jadi aku sudah tidak ada beban lagi untuk membuat dia kepikiran.     

Pandanganku terhenti pada saat aku melihat ada sebuah cahaya berwarna merah kekuningan yang berada di tengah-tengah tempat terbuka Pulau ini. Lebih tepatnya Ini adalah sebuah lapangan, ingin aku meninggalkan dan tidak mau ikut campur dengan apa yang aku lihat sekarang.     

Namun aku kalah dengan rasa penasaranku yang lebih besar. Karena aku melihat cahaya warna merah kekuningan itu sangatlah aneh. Seperti sebuah Aura yang terpancar di dalam diri seseorang.     

Apakah dia salah satu Jigawaratur? Namun Apakah itu mungkin? apakah aku berada di Alas Purwa?     

Mungkin saja Sekarang aku sedang berada di sini, di kerajaan Alas Purwa.     

Tanpa pikir panjang aku langsung terbang mendekat kearah dimana cahaya merah kekuningan itu berasal.     

Semakin aku mendekat ternyata cahaya itu semakin jelas kulihat, dan ternyata itu benar bahwa cahaya merah itu adalah aura dari seseorang.     

Dan semakin aku mendekat ke arah tempat ini aku melihat bahwa Bukan hanya dia seorang melainkan ada satu sosok anak kecil yang berdiri di hadapannya. Dia terlihat bingung sambil memegangi kepalanya mengitari satu orang lagi Yang sekarang sedang mengeluarkan aura berwarna merah itu.     

Semakin dekat aku semakin bisa melihat mereka berdua dan satu anak yang sedang duduk dengan Aura membara berwarna merah.     

Aku mencoba menerobos masuk ke dalam memorinya, dan yang aku lihat adalah dia terperangkap di dalam memori tersebut dan ini harus segera di eksekusi untuk dikeluarkan jiwanya yang Terperangkap Dalam memorinya sendiri.     

Karena kalau tidak maka dia akan tewas.     

Aku mendarat di sebelah anak kecil yang sedang bingung itu.     

"Hey siapa kamu!"     

Aku terkejut pada saat dia bisa melihatku, berarti dia bukan manusia melainkan sosok makhluk lainnya.     

"Aku tersesat di tempat ini secara tiba-tiba!"     

Jawabku sambil mendekat ke arah anak itu.     

"Stop!!! Berhenti di sana jangan-jangan Kamu adalah utusan dari Kronos!" Ujar dia sambil mengarahkan telapak tangannya ke arahku.     

Tunggu, maksudnya dia apa? Siapa kronos? dan mengapa Sepertinya dia sangat ketakutan sekali!     

"Tenang saja, aku bukanlah suruhan atau utusannya Melainkan aku berasal dari 'Dunia Antara'!"     

Ujarku membuatnya percaya akan apa yang aku katakan     

"Dunia antara!? Apa itu? Aku tidak mengerti sama sekali! Berasal dari planet mana Dunia antara itu!"     

Ujar dia masih menggunakan nada keras dan tidak percaya dengan apa yang aku katakan.     

Aku semakin bingung dengan yang dia katakan, karena dia mengatakan bahwa aku berasal dari planet mana? Yang benar saja, jangan bilang dia ini adalah alien.     

Ejh pernah menceritakan kepadaku bahwa alien itu benar-benar ada tapi dia belum pernah menemukannya.     

"Tunggu serius Aku mengatakan kepadamu bahwa aku berasal dari 'Dunia Antara'! Dimana tempat itu adalah tempat para roh bisa tinggal untuk sementara sebelum akhirnya dijemput oleh 'Para Pencari'!" Aku mengucapkannya secara berbisik di bagian paling akhir.     

"Hah...apa sih maksudmu aku tidak mengerti sama sekali yang kamu maksudkan!?"     

Anak kecil itu masih tidak percaya dengan apa yang aku katakan.     

Tiba-tiba dia langsung mengarahkan tangannya ke arahku dan dari telapak tangannya itu tiba-tiba keluar cahaya berwarna merah yang dengan cepat mengarah kepadaku.     

Namun dengan cepat aku langsung menghindari cahaya merah tersebut dengan cara aku melambatkan waktu dan aku langsung berpindah berada di belakang anak kecil itu.     

Dan saat waktu sudah kembali normal dia langsung kaget dan melihat ke kanan ke kiri untuk mencariku.     

Dan detik itu juga aku langsung memegang kepalanya di bagian kening dengan kedua tanganku, dan aku langsung memberikan sebuah ingatan memoriku kepadanya agar dia bisa mengerti apa yang aku ucapkan dan seluruh ceritaku.     

Dia langsung terdiam lemas dan memejamkan matanya, dan detik itu juga aku bisa melihat memori ingatan masa lalunya.     

Saat aku sudah selesai dengan memberikan Ingatanku dia langsung tertunduk di bawah, Karena itu adalah efek di saat setelah pemberian ingatan maka akan merasakan pusing yang amat berat hanya sesaat.     

Aku terdiam seketika pada saat melihat memorinya, ternyata dia benar-benar bukan berasal dari bumi atau 'Dunia Antara' yang yang aku tempati sekarang. Dia berasal dari planet lain yang Tempatnya sangat jauh dari bumi ini.     

Namun mengapa dia bisa melihatku dan aku bisa memegang dia? Ini yang masih harus aku tanyakan kepada dia nanti setelah dia benar-benar sadar.     

Tak lama setelah itu anak kecil yang berada di depanku dia langsung berdiri dan melihat ke arahku. Dia mengabsen seluruh dari tubuhku titik dari ujung kaki hingga ke ujung kepalaku.     

"Apakah kamu ini benar-benar roh? Roh manusia dari bumi?"     

Tanya dia sambil melotot iku.     

Aku hanya menganggukan kepala sambil terdiam melihat dia yang bertingkah aneh di depanku sekarang.     

"Teman kamu harus segera diselamatkan Kalau tidak dia akan tewas detik ini juga!"     

Seruku mengucapkan kepada anak kecil itu.     

"Namun aku tidak tahu bagaimana cara untuk mengendalikan dia karena dia sangat sangat brutal dan belum terkendali!"     

Ujar dia khawatir sambil melihat bolak-balik ke arahku dan ke arahnya.     

"Aku akan mencobanya!"     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.