AKU BERBEDA

#Berbincang (Awan)



#Berbincang (Awan)

0Hari itu sangat melelahkan sekali Bagi Jack dan juga QL. Namun QL sangat berterima kasih sekali karena berkat Awan Jack bisa kembali pulih.     

Sebenarnya dia juga masih ragu tentang kelebihan yang dimiliki oleh Awan. Namun keraguan nya sudah terjawab ketika Awan membantu Jack. Lebih tepatnya menyelamatkan nyawa Jack.     

Rasanya Jack sangat kelelahan karena berperang dengan memorinya. Lebih tepatnya berperang dengan masa lalunya. Masa lalu yang ditimbun sangat dalam oleh seseorang yang ingin menyelamatkan nya. Jack sudah tertidur lelap dalam gundukan tanah itu. Tidak Lupa QL memberikan sebuah Doom agar Jack bisa aman dari gangguan apapun.     

Sekarang tinggallah QL dan juga Awan yang sedang duduk bersama di dekat perapian.     

"Kamu belum menjawab pertanyaanku?" ujar QL sambil melihat ke arah Awan.     

Awan langsung melihat ke arah QL kembali pada saat QL melontarkan pertanyaan tersebut.     

Namun Awan hanya bisa mengangkat bahunya perlahan. Yang artinya adalah dia bisa dan dia juga tidak bisa dengan apa yang ditanyakan oleh QL sebelumnya. Sangatlah membingungkan.     

Yang di mana QL sebelumnya bertanya bahwa Maukah Awan bergabung dalam grup yang barusan dibuat yaitu ada Jack, QL dan dia, Awan. Namun Awan belum menjawab apa yang ditawarkan oleh QL.     

"Aku tidak tahu disini sampai kapan, namun sebenarnya juga aku sangat senang dalam membantu segala hal. Namun aku takut kalau saudaraku mencariku!" ujar Awan khawatir.     

"Apakah saudaramu juga Roh sama seperti mu?"     

"Bukan, dia manusia, namun di tempat kami ada sebutan bagi mereka yang memiliki Indra lebih di dalam dirinya. Bisa di bilang mereka menyebutnya anak Indigo. Dimana dia yang bisa berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata, Indra dia paling sensitif diantara anak yang lain. Dia bisa melihat masa lalu, masa sekarang dan mada depan seseorang hanya dengan melihat matanya dan menyentuh tangannya. Dia sosok anak yang luar biasa sekali bagiku. Dan masih banyak lagi ke lebihan yang dia miliki, di dalam dirinya, menceritakannya membutuhkan waktu yang cukup panjang heheheh. Baru saja hitungan jam rasanya sudah rindu aku dengannya!" jelas Awan sambil melihat ke arah langit lepas.     

"Wow, ada ya ternyata orang yang seperti itu. Jadi dia mirip sama aku dan Jack!" ujar QL     

"Mungkin bisa di bilang begitu, namun banyak bedanya hehehe!"     

"Lantas  bagaimana caranya kamu berkomunikasi dengannya?"     

"Hampir sama aku berbicara kepadamu saat ini, namun dia menggunakan telepati atau bahasa pikiran, karena kebanyakan makhluk tak kasat mata itu tidak semuanya bisa berbicara dengan mulutnya!" jelas Awan.     

"Hmmm namamu memang Awan?"     

Ujarnya sambil agak sulit menyebutkan namanya Awan.     

"Iya, ada apa?"     

"Hmm agak sulit saja lidahku menyebutkan namamu!"     

"Lantas bagaimana enaknya?"     

Tanya Awan pada QL mencari solusi.     

"Hmm gimana kalau aku manggil kamu Sky, sama artinya sih dengan namamu supaya kita yang disini tidak kesulitan dalam memanggil  namamu disini!" ujar QL memberi usulan.     

Awan langsung terdiam, mendengar bahwa nama panggilannya di rubah menjadi Sky. Memang sama sih artinya, namum beda cara berucapnya. Rasanya Awan mulai memikirkan apa yang di katakan oleh QL, dia juga merasa bahwa namanya dia agak aneh juga di dengarkan kalau di kerumunan Jack dan QL.     

Melihat nama Jack dan QL saja sudah terlihat bahwa nama mereka bukanlah nama yang sewajarnya Awan temui di lingkungan hidupnya.     

"hmmm Sky? Mungkin aku bisa mempertimbangkannya!" ujar Awan menimpali.     

"Wah terimakasih ya sudah mau mendengarkan saranku!" ungkap QL senang.     

Seiring berjalannya waktu, mereka berdua semakin akrab dengan kondisi sekarang yang meminta mereka berdua untuk bisa mengenal lebih satu sama lain.     

Namun dari balik itu, terlihat perasaan yang agak gusar di rasakan oleh Awan. Apakah Ejh memikirkannya? Memang sih dia sudah izin bahwa dia akan pergi untuk mengunjungi Sekar, namun alhasil yang terjadi adalah dia malah tersesat di dunia baru yang belum ia ketahui lebih tepatnya akan dunia tersebut.     

Namun yang membuat dia merasa sudah bisa beradaptasi adalah bahwa dunia tersebut hampir sama dengan yang dia alami sebelumnya di Kerajaan Alas Purwa.     

"Oh iya nama saudara kamu siapa? Dia laki-laki atau perempuan?"     

QL memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka berdua.     

"Ahhh dia namanya Ejh, dia laki-laki. Mungkin sekarang umurnya dia adalah menginjak 20 tahunan. Dan kalau denganku, usiaku sudah banyak namun memang aku berhenti bertumbuh di wujudku yang sekarang!" jelas Awan.     

"Ahhh begitu...okay!"     

"Dia pernah mengatakan tentang sebuah dunia yang jauh dari tempat aku berasal, dia mengatakan bahwa dia percaya adanya Alien, sosok makhluk yang berasal dari planet lain! Dan sebelumnya aku tidak percaya akan apa yang dia katakan, namun semuanya terjawab ketika aku bertemu dengan kalian berdua, dimana aku sekarang benar-benar percaya bahwa ada sosok yang mirip dengan manusia dan tinggal di planet lain. Aku sekarang lebih dulu bisa bertemu denganmu, sedangkan itu adalah harapannya sejak dari dulu!" jelas Awan sambil mengingat-ingat masa itu.     

"Wah aku jadi penasaran dengan yang namanya Ejh, semoga suatu hari bisa bertemu dengannya!" ujar QL kegirangan.     

"Tinggalah disini untuk beberapa waktu, rasanya Jack masih membutuhkan  bantuanmu untuk menggali memorinya. Karena aku percaya bahwa dengan adanya kamu maka itu adalah sebuah pelengkap bagi Jack dan juga aku tentunya!"     

Awan hanya menganggukkan kepalanya pelan.     

"Sky, apakah roh juga tidur?"     

"Kalau aku di Dunia Antara aku tidak tidur, namun aku bisa merasakan tidur pada waktu aku berada di Dunia lain, lebih tepatnya di Kerajaan Alas Purwa. Aku gak tahu apakah aku bisa merasakan tidur disini!"     

"Hmmm begitu, jadi kamu harus mencobanya okay nanti setelah ini!"     

"Hmmm ok!" jawab Awan sambil menganggukkan kepalanya.     

"Kamu kedinginan?" ujar QL pada Awan.     

"Hmm rasanya iya!"     

"Aku bisa memanipulasi suhu, aku bisa membuat suhu disekitar sini lebih hangat, karena kelebihanku salah satunya adalah membakar sesuatu hehehe!" ungkap QL sambil terkekeh.     

"Wow, luar biasa!"     

"Okay, aku tunjukkan!"     

Tak lama kemudian QL menggerakkan tangannya mengelilingi tubuhnya. Dia berputar sejenak dengan perlahan, dan tak lama kemudian, keluar cahaya berwarna merah. Namun kali ini cahaya berwarna merah itu melebur dengan angin yang berada di sekitar mereka bertiga.     

Kali ini cahaya merah itu menjadi sebuah kabut tipis berwarna merah pudar, dan detik itu juga suhu yang berada di sekita mereka menjadi hangat.     

"Wow, beneran keren. Aku rasa hangat sekarang!" ujar Awan menimpali.     

Tak lama kemudian QL duduk kembali di depannya Awan sambil menyalakan kembali perapian yang hampir mati itu.     

Rasanya aku bisa tinggal disini untuk beberapa waktu... Sambil menunggu Ejh memanggilku.     

Semoga saja aku bisa beradaptasi di sini dengan cepat.     

Batin Awan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.