AKU BERBEDA

#Sekolah (2) (Jack)



#Sekolah (2) (Jack)

0---     

"Dua Hamburger, meja no sembilan"     

Aku memesan sarapan pagi ku bersama QL, yang tertunda tadi pagi. Sebelum aku berbalik menuju kembali ke meja dimana aku akan makan, aku kembali lagi dan memesan dua minuman.     

"Emm. Tambah Dua jus jeruk!!'     

Setelah memesan aku kembali dan duduk bersama QL.     

"Gimana hari ini?"     

Kumelihat QL yang telah menyandarkan lemas kepalanya di atas meja, sambil memainkan jemari tangannya.     

"Menyenangkan, hanya saja aku lapar"     

Menjawab dengan malas.     

"Hahahha. Iya ini lo aku barusan memesan makanan untukmu juga, laper banget ya? Emang udah berapa lama tidak makan? Heheheehe"     

Aku tertawa mengejeknya. Ya setidaknya aku bisa menghiburnya.     

"Satu bulan!"     

"Satu bulan? Apa yang satu bulan?"     

"Tidak makan!"     

"Satu bulan!!! Yang benar saja harusnya kamu sudah mati dari dua minggu yang lalu, QL."     

"Woe, loe lupa siapa kita? Kita bukan manusia Jack!"     

Menjawab sedikit berteriak.     

"Bukan Manusia?"     

Suara itu mengejutkanku dan QL, spontan kami berdua duduk dengan tegak dan saling memandang dan melirik satu sama lain antara aku dan QL.     

Aduh mati kau Jack, siapa yang mendengar perbincanganmu bersama QL. Dan sekarang dia mengetahuinya, perempuan itu mengetahuinya.     

"Iya kamu tahu lah Cloe, aku dan Jack baru saja menonton cuplikan Film dari X-Man yang terbaru. Mereka kan bukan sepenuhnya manusia, melainkan mutan"     

QL menjawabnya dengan sigap dan huft syukurlah.     

"I. I. Iya betul seka. . .kali C..Lo.e"     

Duh kenapa lagi suaraku tercekik ketika berhadapan dengannya.     

"Owh, iya iya aku tahu film itu dan sangat menyukainya, aku ingin jadi seperti mereka suatu hari nanti. Bolehkah aku ikut bergabung dengan kalian, makan siang?"     

Cloe memegang kursi yang siap untuk dia duduki sambil menunggu jawaban dari kami.     

"Oh tentu Cloe, silahkan."     

Akhirnya QL yang menjawabnya.     

"Sebenarnya ini sarapan pagi Cloe untuk aku dan Jack. Ya karena ini hari pertama untukku jadi kita tadi langsung berangkat dari rumah pagi-pagi"     

QL menjawab dengan santai, dan merebahkan kepalanya kembali ke meja.     

"Kalian mau pesan apa, aku mau pesan nih! Biar sekalian!"     

Cloe menawarkan kepadaku dan QL. Apakah aku yang harus menjawab karena saat ini suasana menjadi hening seketika.     

"Ehemm, ada yang mau?"     

Cloe menanyakan kembali, dan mengingatkan bahwa dia tadi baru saja bertanya kepada kami berdua.     

"Emm, sebenarnya kita sudah memesan tadi hanya tinggal menunggu pesanan kami datang"     

Aku menjawab dengan menghindari kontak mata dengannya. Baru kali ini aku dekat sekali dengan seorang perempuan. Baru kali ini juga aku berbicara dengan orang lain, selain ayah dan QL.     

"Oh okey, aku pesan dulu ya!"     

Dia bangkit dari kursinya dan tersenyum kepadaku. Aku hanya memalingkan wajah menghindari tatapannya.     

Aku tidak tahu mengapa seperti ini, mungkin ini adalah kesan pertama bagiku menanggapi seseoarang perempuan.     

Saat Cloe pergi memesan makanannya, makanan yang aku pesan sudah datang. Dan saatnya untuk mengisi perut yang kosong.     

"QL, QL ayo bangun, makanan kita sudah datang!".     

"Ya ya ya , aku juga tidak tidur"     

Kulihat dia bangun dari meja dan kembali duduk, dengan mata membelalak melihat Big Burger. Laper pasti.     

"Jack, emmm aku makan yaaaa"     

"Ya"     

QL memakan Burger yang berada di tangannya dengan lahap. Aku senang melihatnya gembira seperti ini, bagaimana bisa orang tuanya menelantarkan dia sendirian di tengah hutan.     

Kulahap Burger yang berada di tanganku dan kukunyah perlahan menikmati setiap rasa nikmat yang berasal dari Burger itu. Tidak sengaja aku melihat Cloe sedang memesan makanan di depan meja kasir, kulihat dia gadis yang baik, aku yakin pasti banyak sekali anak disini yang menyukainya. Kebiasaanya yang disaat menyelipkan rambutnya di belakang telinga kanannya membuat banyak orang terpana olehnya. Aku telah terhipnotis juga olehnya.     

Duh Jack kamu ini ngaco, ngomong apa kamu.     

Tidak sadar aku telah melamunkannya berberapa menit lalu.     

Kuambil jus jeruk yang berada di depanku dan meneguknya.     

Rasa dingin yang menyelinap ke tenggorokkanku membuatku merasa nyaman karena hawa yang lumayan panas untuk hari ini.     

"Hi, semua!!"     

Hampir kutersedak karena terkaget olehnya. Dia datang sambil membawa makanan di tangannya menggunakan nampan. Dia memesan Spageti.     

"Spageti?"     

"Ya aku sangat menyukainya, terlebih yang sekarang aku pesan, ya rasa keju. Aku sangat menyukainya"     

Dia kembali duduk dan menaruh tas yang dia bawa di pangkuannya dan memulai untuk makan. Dia sangat manis.     

---     

"Jack antarkan aku ke toilet, aku belum tahu toilet dimana!"     

QL membuyarkan lamunanku, dan membuat aku bertanya kembali,     

"Emm iya"     

"Ayo, jangan cuma duduk aku sudah tidak tahan lagi"     

Aku meihatnya dengan mengerutkan dahiku membuat ekspresi bahwa 'apa yang kamu bicarakan'. Dan aku rasa dia mengetahui apa yang aku maksut.     

"TOILET MARSHON!!!"     

"Oh.. tentu, ayo"     

Aku bangkit dari tempat duduk dan pergi bersamanya menuju toilet sekolah. Kumelihat dia menghembuskan nafas kesal yang sudah dia tahan dari tadi.     

Disetiap perjalanan kami berdua menuju selasar dan lorong sekolah, pandangan mereka tidak lepas dari tadi sejak aku mulai berjalan sampai saat ini, mereka seperti melihat mangsa baru yang harus dibuli.     

Kumelirik ke sebelah kanan di lorong ruangan kesenian, para geng populer mengintai kami dan mulai berbisik satu sama lain.     

"Hi kalian berdua, berhenti!"     

Dan benar yang aku duga.     

"Jack ini saatnya aku yang mengerjai mereka"     

Belum aku bertindak, QL menghentikan langkahku dan menghalangi jalanku dengan tangan kirinya.     

Mereka datang menghampiri kami di pojokkan dari lorong ini.     

"Hi murid baru!. Baru masuk sudah populer rasanya, hah!"     

QL berada disampingku hanya terdiam. Aku juga terdiam.     

"Mengapa cuma diam!"     

Kulihat dia sudah tersulut api oleh dua temannya yang berada di samping kanan dan kirinya yang sejak tadi mengkomporinya. Mengkompori seorang Daniel, salah satu anak populer disekolah ini yang sangat menyebalkan.     

"Rupanya anak ini menantang kita bos"     

sahut salah satu anak dari gengnya.     

Ya jikalau aku bertindak hanya dengan menjentikkan telunjukku, dia akan terpental jauh dari hadapanku.     

Kulihat Daniel hanya mencengirkan bibirnya dengan mata melotot.     

Aku harap keluar saja matamu dari kepalamu.     

Dengan tidak diduga Daniel melesat, meluncurkan tinju kanannya ke arah QL. Tapi QL sangat tanggap akan hal itu, QL menghindari pukulannya dengan mendoyongkan tubuh kebelakang layaknya akrobat yang sedang beraksi. Belum selesai di situ Daniel melayangkan tendangan ke arah kemaluan QL.     

Tidak gentle sekali pria ini.     

Dan lagi-lagi sebelum mengenainya, QL menutupkan kedua kakinya dan berhasil menjepit kaki kiri Daniel. Tidak berhenti di posisi itu, QL memutar badannya kearah kanan dan membuat Daniel melayang ke arah kanan dan QL melepaskan jepitannya yang membuat Daniel terlepas dan tersungkur di kelantai. Aku rasa ini cukup karena, jikalau berlanjut aku pasti tahu apa yang akan terjadi. Karena QL telah menunjukkan kelebihannya, mana mungkin anak seukuran QL dapat mengangkat tubuh kekar Daniel hanya dengan menjepitnya dengan kaki kemudian memutarnya.     

Kumencegah QL dan menyuruhnya untuk berhenti, dan dia menurutinya. Tak sadar aku akan dua anak buahnya yang dari tadi hanya berdiri dengan mata terbuka lebar dan berpegangan satu sama lain.     

-Suara tepuk tangan-     

"Bagus, satu populer terkalahkan!"     

Aku dan QL menoleh ke arahnya.     

Jangan minta aku untuk ini.     

"Sebentar lagi pasti akan ada masalah besar kalau dia melihatnya dari tadi."     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.