AKU BERBEDA

#Sedikit Lagi (Awan)



#Sedikit Lagi (Awan)

0Aku berlari dengan sangat kencang menuju ke arah pintu memori yang kedua yaitu yang berada di sebelah kiriku tadi. Aku membuat urutan nomor terakhir untuk yang pintu memori berada lurus dengan aku itu.     

"Ibu sudah makan? Ibu aku pokoknya suatu hari nanti ingin menjadi seperti ibu yang bisa mengendalikan angin dengan sangat bagus! Memanggil mereka, mengajak mereka main, dan Terbang Bersama dengan mereka!"     

Aku mendengar sebuah perbincangan dari pintu yang tersegel yang aku tuju sekarang. Pintu tersebut berwarna biru muda dengan segel berwarna kertas merah. Aku rasa Pintu memori yang satu ini menunjukkan Bagaimana Jack dan juga ibunya pada waktu masih bersama.     

Aku berlari semakin kencang ke arah dimana pintu itu berada, semakin cepat semakin terdengar dengan jelas juga suara-suara dari balik pintu memori tersebut. Aku mempercepat langkahku untuk agar bisa segera sampai.     

Aku berhenti seketika pada saat ternyata di depanku ini adalah sebuah jurang. Kali ini Sama persis dengan apa yang dikatakan oleh Ejh. Dia juga mengatakan bahwa pintu yang ia selamatkan dari segel berada di seberang jurang. Dan pintu ini adalah pintu yang kedua. Sama persis dengan yang dialaminya.     

Aku masih berpikir untuk melompat agar bisa sampai di sana. Tiba-tiba kalau nanti ada pelindungnya seperti tadi bagaimana? Sehingga membuatku terpental begitu jauh!     

Namun aku harus hilangkan pemikiran negatif itu dari kepalaku. Aku harus berpikiran jernih agar tidak akan terjadi sesuatu hal yang tidak dinginkan. Aku melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.     

Aku mengeluarkan Auraku sebaya membuat lidah api di luar tubuh ku. Sama seperti sebelumnya aku gunakan pada waktu aku melepas segel pertama. Setelah Aura berwarna putih berhiaskan pelangi itu keluar dari tubuhku, dengan segera aku langsung memundurkan tubuhku untuk mengambil ancang-ancang.     

Dengan cepat aku langsung berlari ke arah pintu memori kedua. Pada saat aku sudah hampir berada di ujung jurang, apa asu menapakkan kakiku dengan keras dan melompat ke udara. Dan pada saat itu aku melambung dengan tinggi dengan perlahan kearah pintu berwarna biru tersebut.     

Kalau di ceritanya Ejh pada waktu dia melakukan hal ini tiba-tiba ada seseorang muncul pada waktu Ejh berada di tengah-tengah dari curang.     

Namun bukannya aku berpikiran setelah ini akan Ada sesosok Alien atau seseorang yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah jurang ini. Aku hanya mengantisipasi saja.     

Wow kali ini bola raksasa yang aku lihat itu bukan berwarna putih berkilau saja. Melainkan tiba-tiba ada Sebuah sinar biru yang juga menyelimuti dengan perlahan bola raksasa itu. Apakah ini akan baik-baik saja? Karena kalau sudah cahaya biru Bukannya itu adalah salah satu kekuatan dari Jack! Aku harus berbuat apa ini? Apakah aku harus diam saja atau menunggu sesuatu hal terjadi? Batin QL dengan khawatir.     

"Tenang saja QL ini tidak apa-apa, ini hanyalah sebuah biasan dari memori!"     

Aku langsung menghentikan langkahku pada saat mendengar suara Awan dari bola raksasa yang berada dihadapanku sekarang. Dan akhirnya aku bisa tenang! Memang di luar biasa sekali belum juga aku melakukan apa-apa namun dia sudah tahu apa yang akan aku lakukan! Batin QL sambil tersenyum ke arah bola raksasa berklilau yang berada di hadapannya.     

Hampir saja QL bertingkah ceroboh. Namun aku mengetahuinya Meskipun aku berada di dalam Palung memori Jack. Untung aku langsung mengatakan padanya untuk Jangan khawatir. Kali ini aku sudah hampir berada di tengah-tengah jurang. Tentunya tidak ada sosok apapun atau seorangpun atau alien itulah atau apa yang menghalangi jalanku.     

Aku masih mengambang di udara. Dengan perlahan aku menggerakkan tubuhku agar supaya cepat sampai di ambang pintu dari pintunya ke dua. Sedikit lagi aku sampai di pintu memori yang kedua.     

"Ibu Apakah aku bisa mengendalikan angin juga!?"     

Suara itu muncul dari balik pintu berwarna biru ini. Aku perlahan menapakkan kakiku di depan pintu berukuran biru ini. Aku mendengarkan perbincangan mereka berdua! Dimana pintu memori Ini adalah kenangan yang dikunci oleh seseorang. Dan ini adalah sebuah kenangan yang sangat berharga bagi Jack.     

Semoga telah ku melepaskan pintu memori yang kedua ini tidak akan terjadi apa-apa. Aku mengarahkan tanganku menuju ke kertas berwarna merah yang berada di ambang pintu itu. Dengan perlahan aku memegangnya dan mengatakannya kembali     

"lepaslah!"     

Dan dengan cepat juga second itu lepas dari pintu memori tersebut. Rasanya lega sekali bisa membantu. Tinggal satu pintu lagi!     

"Ayo panggil mereka, Sebutkan bisikannya, Panggil angin tersebut dengan perlahan!"     

Aku menoleh seketika pada saat mendengar sebuah perbincangan yang terjadi dari balik sebuah pintu memori. Tentunya pasti dari pintu yang ketiga!     

"Pasti itu pintu memori yang ke-3! "     

Dengan cepat aku langsung melompat kembali ke arah seberang jurang. Aku melayang di udara dengan cepat. Dengan cepat juga aku langsung bisa mendarat ke tempat yang sebelumnya aku berdiri. Biasanya lebih cepat daripada aku berangkat.     

Aku berlari langsung menuju ke arah sebelumnya aku berdiri. Di mana Aku berdiri sebelumnya bisa melihat ketika pintu tersebut. Pada saat aku sudah berada di pertigaan di tengah-tengah palung memori ini aku bisa melihat dengan jelas pintu yang terakhir itu seperti bersinar.     

Jangan cepat juga aku langsung bergegas berlari menuju ke pintu terakhir yang harus aku tuju.     

Aku bingung sekali melihat kejadian yang terjadi saat ini! Bola raksasa yang sebelumnya tadi berhiaskan warna biru sekarang bola itu kembali memberikan sebuah cahaya yang berwarna putih. Apakah artinya itu? Dan setelah ini warna apa yang akan muncul. Batin QL penasaran.     

Aku mendengar isi pikiran tersebut. QL penasaran dengan apa yang terjadi setelah ini. Untung Aku bisa membaca pikiran nya jadi tidak harus bingung bingung aku ngomong dengannya. Karena aku sudah tahu apa yang akan dia bicarakan dan dia lakukan.     

Aku kembali fokus dengan apa yang aku harus tuntaskan sekarang. Pintu itu masih jauh berada di depan. Rasanya setiap aku berlari semakin cepat ke arahnya pintu itu juga semakin lebih jauh dari jangkauan ku.     

Jangan bilang bahwa pintu yang ketiga ini segelnya sangatlah kuat. Hana aku rasa di pintu yang ketiga ini adalah kunci jawaban dari semuanya!     

Namun aku harus benar-benar bisa menggapai pintu yang ketika ini. Pintu itu samar-samar kelihatan berwarna kuning. Namun segala dari pintu tersebut bukanlah kertas. Melainkan ada sebuah pagar di depan dari pintu tersebut.     

Pagar tersebut berwarna perunggu. Dan sudah ditumbuhi dengan sebuah rumput jalar. Jangan katakan bahwa ini adalah sesuatu yang paling sulit.     

Nggak mungkin, nggak mungkin aku pasti bisa menaklukan pintu yang terakhir.     

Aku berlari dengan sangat kencang untuk bisa mencapai pintu terakhir ini. Namun sama seperti yang aku bilang pertama bahwa semakin aku berlari dengan kencang maka pintu ini maka akan semakin jauh jangkauan ku.     

Aku langsung berhenti seketika pada saat menyadari sesuatu. Jangan-jangan Ini adalah sebuah ilusi.     

Dan akhirnya aku berpikir aku memutuskan untuk berjalan menuju ke pintu memori yang terakhir ini. Dan Yang benar saja, pada saat aku berjalan pintu itu tidak menjauh dariku. Melainkan masih sama di posisi semula.     

Sehingga sekarang aku yang lebih dekat untuk bisa menuju ke sana.     

Inilah saatnya untuk menyelesaikan semuanya!     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.