AKU BERBEDA

#Pertemuan (Jack)



#Pertemuan (Jack)

0---     

Semakin lama ini membuatku semakin frustasi, sudah hampir 1 jam aku berada di atas batu ini hanya memandangi tangan dan bertanya-tanya hal konyol yang bisa aku lakukan. Aku berdiri, sebelum aku memutuskan untuk meninggalkan tempat ini.     

Kulangkahkan kakiku, tetapi kurasakan sebongkah batu yang ku pijakki tidak mampu menahan beratku, tubuhku oleng pada posisi yang salah. Posisi yang malah membuatku sebentar lagi merasakan dinginnya air.     

Ku merasakan tubuhku melayang dengan gaya Superman dan posisi terjun kebawah menggunakan kepala terlebih dahulu. Fu*k.     

Aku hanya bisa pasrah dan menutup mataku, merelakan I-Phone baruku yang baru berumur 1 minggu lalu yang aku dapat dari Ayahku. Sh*t. Aku terjun sangat mulus sekali, nyaman dan rasanya sudah hampir satu menit aku hanya merasakan tubuhku terjun diterpa oleh angin. Dan kalau aku ingat ketinggian dari batu menuju danau tidak sampai 5 meter. Harusnya aku sekarang sudah masuk kedalam air.     

Kubuka mataku perlahan "Whatttt" aku hanya terkejut saat menemui diriku melayang diatas air, semacam aku terkena medan magnet dari gravitasi bumi. Jarak antara air dengan tanganku hanya 15 Cm. Dan sekarang aku rasa aku membutuhkan bantuan, karena aku belum tahu bagaimana cara kerjanya. Stupid Jack Kamu hanya sendiri disni.     

Mau tidak mau aku harus mencobanya. Oke. Aku menggerakkan kepalaku untuk naik, dan memutar posisi yang sekarang aku rasa seperti kelelawar, karena aku sudah merasakan seluruh darah ku menuju kekepalaku sekarang.     

Keseimbanganku oleng dan nyaris saja aku terjebur di danau ini. Fu*k day. Sekarang aku sudah dalam kondisi berdiri, belum cukup tegak dan masih bungkuk. Tanganku tetap terjaga dalam kondisi seperti orang yang akan mendrible basket. Tangan kanan didepan dengan telapak tangan menghadap kebawah, begitu pun juga yang tangan kiri berada di belakang dengan telapak mengarah kebawah. Konsentrasi.     

Sekarang aku sudah tahu bagaimana cara mengendalikannya, seperti bermain Roller Skater. Yeah sangat mengasyikkan, aku meluncur kesana, kemari, ditengah, pinggir, dan sampai aku sadar bahwa ada seseorang yang melihatku dengan wajah berbentuk "O" yang mengekspresikan bahwa dia sangat Amazed sekali denganku. Atau mungkin juga terkejut.     

Aku tidak akan membiarkan dia berlari dan berteriak-teriak bahwa ada alien yang aku temui di danau. Hell no!!!.     

Aku menuju kearahnya, di sebelah pohon Oak yang berada di pinggir danau ini. Saat aku datang dia hanya diam dan menggeser badannya ke belakang pohon tersebut. Setelah aku sampai daratan dan menapakkan kakiku perlahan menuju kearahnya.     

"Hi!, siapa disana? Keluarlah aku tidak akan menyakitimu." Ku mengeluarkan nada selembut mungkin, seperti membujuk balita yang menangis karena permennya hilang di ambil temannya. Terpaksa.     

"Makhluk apa kamu? Dan sedang apa kamu berlari kesana kemari di atas air, apakah kamu sedang berburu ikan? Untuk makan siangmu?" Kumendengar suara lirih, dan ketakutan darinya, aku rasa dia seorang anak laki-laki, tetapi aku belum yakin. Dengan sekejap aku langsung mempercepat langkahku menuju balik pohon dan berdiri pas di depannya.     

"Tolong lepaskan aku!. Aku masih mau hidup lebih lama, dan jikalau kamu makan aku. Ak... aku mempunyai penyakit yang menular ya.. iya Kanker! Dan tidak enak dagingku!"     

Dia bergetar dengan hebat, dan berbicara dengan nada yang tidak jelas karena takut aku akan memakannya. Hell. Gue gak separah itu juga kale mau makan anak orang?.     

"Hei, buka matamu." Dia masih kecil untuk dibandingkan denganku. Rambut cokelat, kulit putih, hidung mancung dan aku rasa dia masih duduk di SMP.     

"Ayo gak apa-apa, aku tidak akan melukaimu. Aku janji" dengan perlahan dia membuka matanya, mata hijau bening saat ini menatapku penuh harap, agar aku melepaskannya.     

"Lepaskan aku, aku mohon padamu aku ingin pulang" dia tidak berani menatapku dan hanya gemetar dengan kepala melihat ke bawah.     

"Kenalin aku Jack. Jack Marshon." Aku merubah posisiku yang tadinya berdiri dan sekarang perlahan berlutut di depannya. -     

" Siapa namamu?"     

"Q.L"     

" Q.L?.(Rasanya aku gak usah mempertanyakan apa arti dari namanya) Kamu harus berjanji kepadaku bahwa apa yang kamu lihat barusan, lupakan. Dan jangan beri tahu siapa pun. Mengerti"     

tanpa banyak kata dia hanya menganggukkan kepalanya tanda bahwa dia mengerti.     

"Bagaimana kamu melakukan itu? Siapa kamu"     

dia masih mendesakku untuk memberikan jawaban itu. Apakah aku harus memberitahunya? Apa yang akan terjadi bila nanti dia mengetahuinya!.     

"Apa yang kamu lihat mungkin, hanya sebagian besar dari imajinasimu saja. Lihat aku manusia biasa, sama seperti mu." Dia melihatku inci demi inci memperhatikan dari ujung rambutku hingga ujung kakiku.     

"Tidak kamu bukan manusia!, Kamu berbeda!"     

"Berdeda bagaimana?"     

"Kamu Istimewa Marsh.. Mars siapalah itu pokoknya kamu berbeda, dari apa yang aku lihat"     

Aku terdiam sejenak tidak berkutik sama sekali hingga satu jentikkan jari menyadarkanku dari lamunanku.     

"Apakah kamu mendengarkanku?"     

"Emm iya,"     

meskipun aku tidak tahu pasti apa yang dia katakan di kalimat terakhir yang tidak sempat aku dengar.     

Kuputuskan untuk aku pergi meninggalkannya, karena terlalu membuang banyak waktu untuk meladeninya. Kuberjalan memunggunginya dan melangkahkan kakiku dengan cepat dan meninggalkannya.     

"Awas!!!"     

Teriakkan itu sepontan membuatku berbalik dan melihat tiba-tiba sebuah sinar hijau menghujam ke arahku. Satu, tiga, lima sampai belasan hujaman itu meluncur cepat ke arahku. Ku coba untuk mengindar dari hujaman tersebut, aku terkaget disaat aku bisa bergerak secepat kilat, aku bergerak seolah benda yang berada di sekitarku melambat atau aku yang bergerak dengan cepat.     

Hujaman itu tidak berhasil mengenaiku, tetapi yang tidak lolos darinya menjadi hancur lebur. Pohon tumbang di sekitarku, dan batu besar yang sebelumnya aku dudukki telah menjadi serpihan dan bongkahan batu dengan berbagai ukuran.     

Kumencari dimana dia. Dia yang memburuku, aku tahu pasti ini adalah perbuatan dari orang yang sama dengan kejadianku sebelumnya. Lebih tepatnya Makhluk. Dengan seketika aku berlari dengan cepat menuju Q.L berada, dan langsung membawanya pergi dari sini.     

Saat aku mencoba untuk membawanya pergi. Kumerasakan hujaman itu datang kembali ke arah kami berdua. Kumenghindarinya dengan sigap, dan untuk hujaman yang kedua di tujukan kepada Q.L.     

Dengan cepat aku melindunginya dari serangan itu.     

Aku merasakan rasa sakit yang luar biasa yang mengenai punggungku. Aku tersungkur di samping tubuh anak kecil ini. Kumelihat dengan samar-samar dia melihatku dan memegangi pundakku. Tetapi kegelapan telah membawaku jauh dari sadarku sekarang.     

Siapa yang bisa menolong kami?     

Aku terlelap membawa kalimat tersebut.     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.