AKU BERBEDA

#Pintu Memori Itu Terkunci (Awan)



#Pintu Memori Itu Terkunci (Awan)

0--     

Aku berjalan perlahan dan sekarang lebih dekat dengan pintu yang terakhir ini.     

Dan semoga ini juga akan langsung membuat Jack bisa mengendalikan kemampuannya dengan sempurna, tanpa adanya batasan-batasan yang menghalanginya.     

Semakin aku melambatkan jalanku pintu itu juga semakin dekat ku tuju.     

Kali ini yang Aku bingung kan setelah aku benar-benar bisa mencapai pintu yang terakhir ini adalah bagaimana caranya aku melepaskan segel ini?     

Karena segel yang terakhir ini merupakan sebuah pagar perunggu, yang aku rasa sangat kuat! Dan sekarang tinggal beberapa langkah saja aku bisa mencapai pintu berwarna kuning tersebut.     

QL sekarang duduk di gundukan tanah yang dia buat. Dimana dia sekarang melihat tanpa berkedip ke arah bola raksasa yang berada di hadapannya itu.     

Dia mulai mengamati dengan pasti pada saat kumparan bola raksasa itu sekarang mulai mengeluarkan sebuah warna lain, yaitu warna kuning.     

Nah yang ini apa lagi? Mengapa warnanya berubah lagi? Hmmm aku paling tidak suka yang namanya sabar...     

Batin QL dengan sedikit jengkel.     

Dia berusaha untuk tenang sambil menunggu Apa yang sebenarnya selain akan terjadi. Karena bisa dibilang QL ini adalah sosok yang sangat tidak sabaran. Apalagi kalau dia tidak turun tangan sendiri untuk melakukannya.     

Ditambah dia baru pertama kali melihat pemandangan yang seperti ini setelah hadirnya Awan.     

Aku berjalan perlahan menuju ke pintu terakhir yang harus aku buka.     

"Oke kurang satu langkah lagi aku bisa mencapainya!" Ujarku sambil memfokuskan diriku dengan perubahan aura yang akan aku Keluarkan lagi.     

Hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja aku sudah bisa mengontrol Aura aku dengan cepat. Dan kali ini aku siap untuk membebaskan segel pada pintu memory Jack.     

Pada saat aku menginjak ambang Daratan pas di depan pintu memori yang terakhir ini, tiba-tiba aku bisa merasakan ada sebuah dentuman yang sangat keras melalui ku. Namun kali ini aku tidak terlempar ataupun terpental dari dentuman tersebut.     

Aku langsung mengambil langkah untuk membuka segel terbentuk pagar itu. Pada saat aku melihat pagar itu ternyata pagar itu memiliki sebuah gembok. Dan tentunya tidak ada gembok pasti ada sebuah kunci. Namun aku tidak menemukan kunci di dekat sini.     

Aku melihat sekeliling untuk memastikan bahwa aku bisa menemukan kunci tersebut. Namun kunci tersebut tidak ada lantas Bagaimana aku caranya Aku melepaskannya?     

Namun aku tidak berhenti disini. Aku mencoba dengan caraku sendiri, aku langsung menggenggam pagar tersebut mencoba untuk menghancurkannya. Rasanya agak sulit untuk menghancurkan pagar ini. Aku menggenggam nya dengan erat dan aku mencoba untuk menghancurkannya secara perlahan.     

KRAKKK     

Namun aku langsung menghentikan genggamanku aku yang mencoba untuk membongkar pagar tersebut pada saat aku melihat bahwa pintu memori yang berada di depanku ini retak di bagian ujung atas. Aku bingung Apakah disaat aku akan menghancurkan pagar Ini pintu memori ini juga akan hancur!?     

Tunggu-tunggu, ini tidak bisa dibiarkan dan tidak bisa dilanjutkan. Karena kalau aku lanjutkan maka aku akan merusak pintu satu-satunya yang mengingatkan dia tentang kekuatannya! Aduh aku harus bagaimana ini?     

Aku mau mendengarkan langkahku beberapa langkah kebelakang menjauhi pintu berwarna kuning itu.     

Aku harus keluar terlebih dahulu untuk memberi tahu QL dan juga Jack, bahwa yang pintu memori yang terakhirnya harus dibuka oleh orang yang menguncinya! Dan aku rasa, yang mengunci memori Jack adalah ayahnya sendiri.     

Dengan cepat aku langsung kembali ke wujud semula. Aku harus segera keluar dari Palung memorinya Jack.     

Detik itu juga bola besar yang berada di depannya QL itu mulai melebur dan terurai kemudian menghilang. Dan sekarang QL dengan jelas bisa melihat Awan dan juga Jack yang sedang duduk berdua berhadap-hadapan itu.     

" Apakah semuanya sudah berhasil? " tanya QL kepada Awan.     

Namun Awan hanya diam dan melihat kearah Jack yang berada di depannya yang masih terdiam.     

Awan memberikan sebuah kode kepada QL bahwa dia harus diam terlebih dahulu.     

Jack kemudian menangis. Awan yang melihat Jack menangis di hadapannya, Awan hanya diam karena Awan tahu bahwa apa yang sekarang sedang dirasakan oleh Jack. Dia pasti mengingat sebuah kenangan yang manis bersama dengan ibunya. Semua kenangan itu menyeruak keluar dari dalam memorinya kecuali kenangan tentang bagaimana cara mengendalikan kemampuannya.     

"Mengapa ayah begitu tega mengunci memoriku dan Baru kali ini aku mengetahui semuanya!" ucap Jack dengan tersengal-sengal.     

"Belum semuanya Jack!, bahwa masih ada satu lagi memori yang belum aku buka! Karena hanya dia yang bisa membukanya! Dan sekarang kita harus bertemu dengannya untuk bisa membuka memori mu tentang bagaimana cara mengendalikan kemampuanmu!" ujar Awan sambil mengelus pundak Jack.     

"Kalau begitu ayo lekas pulang kita harus bertemu langsung dengan ayahnya Jack!" Timpal QL sambil duduk di sebelah Awan.     

Jack yang masih menangis itu Dia hanya bisa mengangguk kan kepalanya dengan perlahan.     

Hingga pada akhirnya mereka bertiga langsung memutuskan untuk kembali ke rumahnya Jack. Pada saat mereka berjalan bertiga ada yang agak aneh. Anehnya apa? Anehnya adalah Awan tidak habis-habisnya menoleh ke belakang pada saat hendak meninggalkan pulau tersebut.     

"Kamu tidak apa-apa?" tanya QL sambil menghampiri Awan yang masih terpaku di batas lapangan luas itu.     

"Apakah kita akan kembali lagi kesini?" jawabnya.     

"Tentu saja! Kita akan kembali lagi kesini, karena disini adalah sebuah tempat yang sangat cocok untuk berlatih! Kita pasti akan kembali lagi disini!" ujar QL meyakinkan Awan.     

"Hmm baiklah!" jawan Awan dengan lesu..     

"Afan Terima kasih ya karena sudah membantuku!" ujar Jack.     

"Namaku Awan bukan Affan!"     

"Ahhh I want?"     

"Bukaaaannn tapi Awan... A.. W.. A.. N!" jawab Awan dengan nada tinggi.     

"Santai.. Heheh sorry memang agak sulit saja lidah kami mengatakan nama kamu!" cetus QL.     

"Aww want.. Hmmm kalau Aku mau manggil mudah sebutan Affan bagaimana?" tanya Jack kepada Awan.     

Terlihat Awan hanya diam mencoba memikirkan apa yang barusan dikatakan oleh Jack. Namun rasanya Awan tidak bisa memberontak lagi dengan apa kemauannya Jack dan juga QL. Karena toh sekarang Awan juga berada di dunianya yang belum diketahui juga seluk beluknya oleh Awan. Jadi rasanya Awan harus menyetujui apa yang diminta oleh mereka berdua.     

" Baiklah Kamu bisa memanggilku Affan!"     

Terlihat senyuman lebar itu berada di wajah Jack dan juga QL. Karena akhirnya mereka berdua bisa memanggil nama Awan dengan sebutan yang sangat mudah.     

"Oke mulai hari ini detik ini kita berdua akan memanggilmu dengan sebutan Affan!" ujar QL.     

"Oke kalau begitu aku ikut aja! Asalkan kalian nanti akan membantuku juga untuk bisa kembali ke duniaku! Setelah aku bisa mengembalikan memori dari Jack!"     

Mereka berdua langsung memberi hormat kepada Affan.     

Dan mulai dari sekarang pun Awan akan dipanggil dengan sebutan Affan di kisah ini.     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.