AKU BERBEDA

#Pertarungan (Jack)



#Pertarungan (Jack)

0---     

Kutaruh kembali amplop tersebut, dan aku berjalan kembali menuju ruang tamu. Dan di sana ku temui Q.L dengan melas tidur di sofa yang empuk. Tidak ingin rasanya menggagu tidurnya.     

Kasihan anak ini, tidak mempunyai siapa-siapa lagi, hidup sendirian di dalam hutan, betapa tangguhnya dirimu Q.L. .     

Aku salut padamu, kamu lebih tegar dibandingkan denganku.     

Kumendekatinya dan kuelus perlahan kepalanya, begity damai sekali ia rasakan nyamannya mempunyai tempat tinggal yang layak.     

Dia terbangun dari tidurnya dan langsung duduk disaat dia menyadari aku telah duduk di sampingnya.     

"Diamana ayahmu? Apakah dia sedang keluar?".     

"Ceritanya panjang, kalau aku cerita padamu mungkin satu hari tidak cukup untuk bisa kamu mengerti. Kamu tetap di sini okey!"     

Aku membujuknya untuk tetap tinggal, karena aku tidak mau melibatkan anak kecil ini lagi dalam masalah yang aku hadapi saat ini.     

"Kamu mau kemana Jack?, tidak. aku akan selalu ikut denganmu, aku tidak mau lagi sendiri!"     

"Jangan, ini terlalu bahaya untukmu. Aku tidak akan membahayakan nyawa orang lain lagi.?" Timpalku dengan tegas, tetapi dia malah merengek dan tetap memaksa untuk tetap ikut denganku.     

Ya apa boleh buat. Huft.     

Kami berdua jalan keluar rumah dan apa setelah ini yang akan ku lakukan, diamana mereka saja aku tidak tahu, lantas mau kemanakah sekarang. Hanya berdiri di depan rumah sambil menunggu nanti ayah pulang sendiri. Hell no!!!.     

Untuk apa Jack kamu berbeda kalau kamu tidak manfaatkan itu?     

"Apakah kamu tahu kita sekarang akan melakukan apa?"     

Jack bodoh, dalam hati. Anak ini tidak mengetahui apapun. Okey.     

Kulihat Q.L hanya mengakat bahunya dan memutar bola matanya.     

"Sudah kuduga!". Huft     

---     

Ayo Jack berpikir.     

Aku kembali lagi masuk ke dalam rumah. Aku hanya mengikuti naluriku saja saat ini, membiarkan dia menuntunku. Q.L membuntutiku dari belakang.     

Aku masuk ke kamar ayahku,     

ku mengambil amplop itu kembali dan kepegangi sekarang.     

Kupejamkan mata.     

Satu menit. Aku tidak melihat apa-apa.     

Konsentrasi Jack.     

Lima Detik. Kumelihat sebuah lintasan seperti rekaman tua yang berada dalam pikiranku sekarang. Kumelihat rekaman yang terjadi di kepalaku.     

Dua orang berpakaian hitam, sama persis dengan yang memburuku. Membawa paksa ayahku. Ayahku sempat melawan, tetapi dia tidak cukup kuat untuk menahannya. Mereka menyeret paksa ayahku, membawanya keluar dari rumah. Membawanya ke sebuah tempat, tinggi, tempat dimana melihat matahari terbenam dengan sempurna, embusan angin yang kencang, hamparan luas ilalang, sebuah bangunan tua yang masih berdiri, Seperti di sebuah bukit tinggi, tiba-tiba bayangan gelap menyelimutiku sehingga aku tidak dapat menjangkau tempat tersebut.Dimana tempat itu berada. Tapi aku yakin tempat itu tidak jauh dari sini.     

Ku memaksa untuk membuka mataku, kepalaku pusing seperti ada seorang yang masuk ke dalam kepalaku, bayangan gelap itu, bayangan gelap itu, menerobos masuk dalam benteng pikiranku.     

"Marshon, ikutlah denganku. Marshon ayahmu bersama dengaku, Marshon datanglah kepadaku, ikutlah denganku-"     

bisikan itu berputar-putar di kepalaku, tanganku menjambaki rambutku memegangnya dengan erat. Badanku oleng aku tidak bisa merasakan kakiku, aku terjatuh berguling-guling di lantai dan bisikan itu semakin keras di kepalaku.     

"-Marshon-"     

"-Marshon-"     

"-Marshoonn-"     

"Temui Kronos, Kronos ikutlah dengan Kronos"     

"-Kronos-"     

"-Kronos-"...     

---     

"Jack, Jack, Jack Marshooooon!!!"     

"Huhhhhaawaaaaaa" aku terkejut dan terbangun. Apakah aku tidur?. Napasku tidak beraturan, naik turun dan sesak, sulit rasanya untuk ku mengambil secuil udara segar.     

"Jack, tenangkan dirimu. Minumlah ini terlebih dahulu, agar menenangkanmu!".     

Q.L memberiku segelas air putih untuk ku minum, benar saat ini aku sangat membutuhkannya.     

"Apa yang terjadi"     

"Kamu, menjerit kesakitan, dan memegangi kepalamu, kamu meminta tolong padaku, dan kamu selalu menyebutkan satu kata yaitu "Kronos" kamu ulang-ulang sampai kamu tidak sadarkan diri."     

"Kronos" aku mengulanginya dan sambil mengingat kejadian barusan. Ya aku baru ingat, tempat itu. Tempat dimana mereka membawa ayahku.     

"Ayo Q.L kita harus segera pergi dari sini!"     

"Mau kemana?"     

"Aku tahu dimana mereka membawa ayahku"     

Ini bukan saat yang tepat untuk ku hanya diam menunggu seseorang membantuku. Cukup. Aku Berbeda dengan mereka aku yakin pasti aku bisa. Pasti.     

Aku beranjak keluar bersama QL. Dan menuju dimana tempat itu berada. Dimana?. Bego Jack, diamna?.     

"Emm QL apakah kamu tahu, ada bangunan tua di sebuah bukit di dekat sini? Bukit tinggi. Tinggi!"     

"Ya, sepertinya aku tahu, aku sering kesana!"     

"Benarkah?" Aku menyertai dengan semangat.     

"Ya, aku sering kesana untuk menghilangkan rasa jenuhku di dalam hutan"     

Aku tidak menyangkal bahwa QL, merasa bosan berada di hutan sendirian. Sampai dia menemukanku.     

---     

Aku dan QL berjalan melewati hamparan luas di sebuah lembah di seberang hutan. Perjalanan kita kemari membutuhkan waktu hampir satu jam, menaiki bus.     

Q.L yang memimpin jalan. Baru kali ini aku merasakan kebebasan berada dalam diriku, bagaimana tidak.     

Tempat ini begitu sangat menakjubkan, harusnya dari dulu aku mengetahui tempat seindah ini. Ya meskipun aku kemari bukan untuk jalan-jalan, tujuanku kemari adalah untuk menyelamatkan nyawa ayahku. Hanya itu.     

Tempat ini sangat luas, ku bisa melihat semua pemandangan disini, ilalang dan semak belukar yang tumbuh liar di sini menambah suasana yang sangat damai. Kurang satu bukit lagi, agar aku dan QL sampai dimana mereka membawa ayahku.     

Bukit ini semakin tinggi daripada sebelumnya, dan hanya jalan setapak bebatuan yang kami lewati saat ini, semakin tinggi semakin sulit untuk menjangakaunya. Jalan semakin menyempit dan menyisakan hanya setengah meter saja agar kakiku dapat berpijak. Di samping kanan ku terdapat sebuah jurang yang sangat dalam, dan sungai kecil bebatuan tajam menanti kita di bawah saat kita tidak konsen untuk berjalan.     

Kumelihat QL sudah sangat mahir sekali melompati, menaiki, memanjat batu yang berada di sini. Kumendongak ke atas, dan melihat samar-samar bangunan tua itu, bangunan itu sudah terlihat. Bangunan yang sudah menanti kehadiranku sejak tadi.     

Aku akan menyelamatkanmu Ayah.     

---     

Kurang sedikit lagi, aku mencapainya. Bangunan ini ternyata sangat besar dan luas. Tidak terlihat angker, tetapi banyak penjaga saja yang berada di sana. Aku dan QL sudah berada di samping kanan dari bangunan, kira-kira dua puluh lima meter dari tempatku bersembunyi di balik batu dan semak-semak rimbun ini.     

Bagaimana aku bisa masuk dari sini.     

Kumelihat seluruh area dan memastikan dimana tempat yang tepat agar aku dan QL dapat melewati penjaga-penjaga yang sudah menanti kehadiranku sejak dari tadi.     

Aku berdiskusi dengan QL merencanakan tak-tik untuk menjemput ayah.     

"QL, dengarkan aku, nanti aku keluar dari balik batu ini untuk mengecoh empat penjaga yang menjaga area depan ini"     

"Terus, aku ngapain?"     

"Makanya dengerin aku dulu. Nanti waktu aku keluar dari balik batu ini. Kamu harus lari memasuki pintu nomor dua dari sudut kanan.okey. nanti aku akan nyusul dan cari ayahku"     

Dia menatapku dengan aneh, dan sambil menggaruk kepalanya mencoba memahami apa yang aku maksud.     

"Okey. Jack. Sekarang?"     

" Tahun Depan... ya iyalah QL sekarang!"     

Aduh mengapa kamu begitu tolol sih? Jack tenangkan dirimu okey, dia masih kecil belum tahu apa-apa. Huhhft.     

Sekejap aku langsung menunjukkan diriku kepada empat penjaga yang sudah bersiap menangkapku. Kumelihat empat penjaga itu lari ke arahku, bersamaan aku juga melihat QL lari dengan cepat, ralat dengan sangat cepat, bagaimana anak itu bisa lari secepat itu.     

Stop Jack. tanyakan nanti itu padanya.     

Dengan tidak ku sadari karena terlalu fokus dengan QL, hampir saja sinar hijau itu mengenaiku. Sinar yang baru saja melalui samping badanku. Aku bergerak dengan sangat cepat seperti yang aku lakukan di saat aku berada di danau.     

Aku rasa aku sekarang bertambah cepat.     

Empat penjaga mengepung dan mengitariku dari berbagai arah mata angin.     

Okey jangan panik. Jack.     

Kumelihat penjaga sebelah barat akan menembakku dengan sinar hijaunya, dengan cepat aku berlari menuju penjaga timur, dan mendorongnya kuat ke depan.     

Mereka terlalu lamban.     

Akhirnya penjaga timur terkena serangan dari penjaga barat.     

Dia hancur. Hihh.     

Kubergerak kembali menuju penjaga selatan dan meninju mukanya. Waow dia terlempar sangat jauh hingga jatuh ke jurang yang tadi aku lewati.     

"Rasakan itu!!"     

Tinggal dua penjaga lagi. Kubergerak melesat ke arah penjaga utara. Dan aku sudah bersiap untuk memberikan tinjuan mautku.     

"Berhenti!!!"     

Kurang sedikit saja mukanya akan hancur oleh tanganku. Tapi siapa yang menyuruhku berhenti.     

Aku menoleh ke arah dimana suara itu berasal.     

O tidak. QL tertangkap, di tangannya. Dan disana juga ada ayahku yang terikat. Siapa wanita itu?     

"Lepaskan mereka. Atau.!!"     

"Atau apa, Jack!! Kamu sangatlah lemah bocah tengik, lihatlah siapa yang sekarang berada di depanku ini?"     

Kumengepalkan tanganku dengat kuat. Ingin rasanya aku meninju mulut wanita sialan itu.     

"Menyerahlah Jack. Dan aku akan kembalikan orang yang kamu sayangi itu. Dan gantikan dengan dirimu!"     

Diriku???     

Aku harus bagaimana?     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.