AKU BERBEDA

#Misi Penyelamatan (Jack)



#Misi Penyelamatan (Jack)

0---     

ku masih terdiam terpaku, aku bingung apa yang harus kulakukan. Emosiku kian memuncak ketika wanita sialan itu menyiksa Ayahku.     

"Arghhh, Jack ayah gak papa kok, nak pergilah bersama anak ini, jangan hiraukan ayahmu!"     

Suara kesakitan yang aku dengar membuatku semakin meluap,     

"Beraninya kau menyakiti ayahku!."     

"Tidak ada gunanya, Ayahmu hidup dia hanyalah tahanan yang melarikan diri dari kenyataan"     

"Arghhhh!!!"     

Kedua kalinya kumelihat wanita itu melakukan hal yang sama, kali Ini aku tidak akan bakal diam. Aku sudah muak dengan ini semua. Kupejamkan mataku erat-erat dengan air mata yang jatuh tak tertahan melihat orang yang aku sayangi di perlakukan seperti itu.     

Kuberlari dengan cepat ke arah mereka, ku tak peduli dengan hasilnya nanti. Sekarang aku hanya menginginkan mulut wanita itu hancur. Empat penjaga menghalangiku, ku tetap berlari dan mengarahkan kedua tanganku ke depan ke arah dimana mereka akan menghadangku.     

Sinar biru kemudian keluar dari telapak tanganku, aku tak pedulikan itu sekarang. Ku tetap maju dan alhasil empat penjaga itu pun meleleh, karena terkena sinar biru yang keluar dari tanganku. Ku semakin dekat dengannya, dengan wanita busuk berpakaian hitam terbuka di bagian paha dan perutnya, sehingga membuatku semakin jijik melihatnya.     

Sedetik sebelum aku menyerangnya, langkahku terhenti seketika, saat dia menghadapkan telapak tangannya kearahku. Dia menghentikanku membuatku menjadi lamban dan mematung, sinar berwarna orange darinya. Aku tak dapat bergerak sekarang hanya terpaku, melihatnya menghampiriku. Dia berada di sampingku saat ini mengelus pipiku dan berkata,     

"Kamu belum mengetahui dirimu yang sebenarnya Marshon, hanya itu saja yang bisa kamu perlihatkan kepadaku! Itu belum apa-apa. Ikutlah dengan tuanku, tuanku ingin mengajarimu, membuatmu lebih dan tidak tertandingi. Ya bersama tuanku Kronos."     

Apakah benar?     

Tidak, aku tidak boleh terpancing olehnya.     

"Arghhhhh!" Kumelihat dia menjerit kesakitan di saat tiba-tiba sinar berwarna merah yang membakarnya dari belakang.     

Apa QL?     

QL yang melakukannya.     

O aku semakin tidak mengerti sekarang.     

Seorang QL?     

Tak lama kemudian wanita itu berbalik dan menampar QL dengan sinar Orange yang keluar dari telapak tangan sebelah kirinya. Dan di saat yang bersamaan sinar yang menahanku terlepas, membuat aku bebas.     

"Tidak!!! QL!!!" kumelihatnya terpental jauh dan masuk ke dalam jurang. O tidak anak malang itu.     

"Dasar wanita bajingan!!!"     

Sebelum dia berbalik untuk melawanku, aku sudah melawannya terlebih dahulu. Ku mencekik lehernya dan mengangkatnya tinggi-tinggi, kemudian sinar biru dari tanganku muncul kembali dan melelehkannya.     

"Ak..u aka..n m.e..mba.alas..mu..!"     

Kalimat terakhir itu nenghilang ketika ia sepenuhnya mencair di hadapanku.     

Kubergegas berlari secepat mungkin menghampiri QL.     

Apakah dia sudah mati?     

Jack stop. Jangan pikirkan hal yang buruk.     

Aku berhenti setelah berada di tepi jurang. Kumencarinya dan tidak ada seorang pun disini. Ya Tuhan maafkan hambamu ini karena aku telah membiarkan anak kecil itu terbunuh. Apakah dia hancur di bawah sana?. Kakiku lemas membuatku bersujud dan menangis di tepi jurang ini.     

"Maafkan aku QL, seharusnya aku lebih bisa menjagamu. Mengapa engkau lakukan itu dan membuatmu terbunuh. Aku sudah menganggapmu sebagai keluarga ku sendiri. Perjalanan yang kita lalui.."     

"Benarkah?,"     

Kalimat dari mulutku terhenti ketika kumendengar suara itu. Suara anak itu.     

"QL?"     

kumencarinya dan mulai melihatnya dia yang sebelumnya tak terlihat sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas dia tergantung dengan tangan sebelah kanan memegang erat pada tumpuan batu yang tertancap dijurang ini.     

"Mengapa masih diam, ayo angkat aku menggunakan kekuatanmu"     

Jack bodoh. Angkat dia sekarang . Kamu mau kehilangan dia lagi!     

"Iya iya. Maaf"     

Seketika itu ku arahkan tanganku ke dia dan mengikatnya dengan bayanganku. Dan mengangkatnya. Aku sekarang seolah berada di Film Harry Potter yang menggunakan tongkatnya dan mengucapkan sebuah mantera "Winggardium Levioza". Ha ha ha. Stop.     

Ku melepaskannya setelah seutuhnya dia berada di sampingku. Ku hampiri dia dan memeluknya dengan erat. Aku tidak tahu mengapa aku memeluknya aku hanya menginginkanya saat ini.     

"Terima kasih QL. Aku berjanji akan selalu menjagamu"     

"Iya Jack. Sama-sama. Aku menyangimu."     

Entah mengapa rasanya seperti tidak asing lagi rasanya aku memeluknya. Nyaman.     

"Ayah bangga denganmu Jack. Dan juga dengan dirimu QL."     

Kumelepaskan pelukanku bersama QL, dan kami berdua langsung terjun dalam pelukkan ayahku. Tidak pernah aku merasakan senyaman ini, sedamai ini dan seperti saat ini.     

Aku tidak mau melewatkan saat-saat seperti ini. Aku harap seterusnya akan seperti ini.     

-----     

Hari ini begitu melelahkan, tetapi aku sangat bersyukur sekali karena Tuhan masih mengizinkan aku untuk bersama-sama dengan orang yang aku sayangi.     

Ya setelah aku tahu juga bahwa QL ternyata juga bukan manusia yang seperti aku lihat. Dia sama denganku, dan ayahku. Aku berniat untuk mengajaknya tinggal bersama denganku, karena aku tidak akan membiarkan dia hidup di hutan lagi yang penuh dengan ketidak layakkan hidup bagi anak seumurannya.     

Perjalanan kami pulang sangat mengasyikkan, kumelihat betapa hidupnya sekarang kehidupanku. Yang aku rasa dulu hanya sebuah hitam dan putih yang mewarnai kehidupanku sepanjang hari, tetapi saat ini banyak sekali berbagai fariasi warna yang telah muncul dalam hidupku, bukan hanya dua warna saja, tapi sangat banyak warna yang tak dapat ku utarakan.     

Setelah kami sampai rumah, aku memutuskan untuk mengajak QL tidur bersama denganku dengan menambah ekstra bed di kamarku. Aku menyadari kehidupan ini lebih lengkap dengan adanya keluarga yang menyayangi kita.     

Karena Keluarga adalah satu-satunya orang yang dapat mengerti kita semua. Meskipun aku rasa keluargaku tidaklah lengkap tanpa Ibu berada di sampingku. Aku sadar akan hal itu, meskipun aku bukanlah manusia tapi, aku mencoba menjadi seperti kalian yang memiliki rasa sayang yang luar biasa.     

Dan aku sangat yakin bahwa Tuhan telah menggariskan setiap dari kita akan menjadi seperti apa nantinya, tinggal bagaimana kita memilihnya dan menanggapi caranya.     

#Ada 3 Hal dlm hidup yg tidak akan kembali :     

1. Waktu     

2. Kata-kata     

3. Kesempatan     

#Ada 3 Hal yg dapat menghancurkan hidup seseorg :     

1. Kemarahan     

2. Keangkuhan     

3. Dendam     

#Ada 3 Hal yg tidak boleh hilang :     

1. Harapan     

2. Keikhlasan     

3. Kejujuran     

#Ada 3 Hal yg paling berharga :     

1. Kasih Sayang     

2. Cinta     

3. Kebaikan     

#Ada 3 Hal dlm hidup yg tidak pernah pasti :     

1. Kekayaan     

2. Kejayaan     

3. Mimpi     

#Ada 3 Hal yg membentuk watak seseorg :     

1. Komitmen     

2. Ketulusan     

3. Kerja keras     

#Ada 3 Hal yg membuat kita sukses :     

1. Tekad     

2. Kemauan     

3. Fokus     

#Ada 3 Hal yg tidak pernah kita tahu :     

1. Rezeki     

2. Umur     

3. Jodoh     

TAPI, ada 3 Hal dalam hidup yg PASTI dan TIDAK DAPAT DIELAKKAN :     

1. Tua     

2. Sakit     

3. Mati     

Hingga ku terlelap malam ini dengan sebuah senyuman yang lebar dari bibirku. Aku harap seterusnya seperti ini, tidak ada lagi yang mengusik kehidupanku.     

---     

"Marshon, Marshon, kemarilah bocah pintar. Apakah kamu ingin menemui ibumu? Ikutlah denganku, dengan Kronos!"     

Ibu???....     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.