Gelora Gairah [R18+!]

Kuil Kuno di Padang Harta II



Kuil Kuno di Padang Harta II

0Vivadhi Ranata dan para kekasihnya kemudian mencoba untuk masuk ke dalam bangunan kuil kuno tersebut.     

Mereka berenam memutuskan untuk pertama - tama masuk dari celah di dinding sebelah timur, yang melambangkan matahari terbit sebagai mahkota di atas seekor dinosaurus seperti pteranodon yang sedang terbang naik ke atas langit.     

Namun baru saja Vivadhi Ranata masuk menembus celah gelap yang terasa seperti sebuah portal menuju dimensi lain, dimana ketika sang lelaki merasakan sensasi seperti melewati sebuah tabir air terjun namun tidak basah, tiba - tiba saja portal gelap yang tadinya berada di celah dinding kuil kuno tersebut pun menutup.     

Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan ketiga orang wanita yang lainnya pun tidak ada seorang pun yang bisa mengikuti sang lelaki untuk masuk ke dalam celah tersebut.     

Dan ketika kelima orang wanita tersebut memeriksa celah dinding yang lain, mereka semua mendapati kalau celah gelap yang tadinya menyembunyikan sebuah portal yang sepertinya terhubung ke dimensi lain tersebut juga sudah menghilang entah kemana, hanya menyisakan bagian dalam kuil kuno yang gelap dan kosong.     

Si Kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya kontan saja panik karena Vivadhi Ranata tiba - tiba saja menghilang bak ditelan kegelapan.     

Namun pasangan kembar yang masih muda belia tersebut perlahan - lahan berhasil ditenangkan oleh Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Saladhina Olivia yang lebih dewasa dan berkepala dingin.     

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane, sebagai makhluk yang berasal dari Alam Para Dewa, dengan mudah dapat menerkan maksud dari kejadian seperti ini.     

Saladhina Olivia yang sudah malang melintang di dunia keghaiban pun juga dapat mengerti apa yang sedang terjadi pada sang lelaki kekasih hatinya tersebut pada saat ini.     

Kemungkinan besar, Portal gelap yang ada di celah - celah dinding bangunan kuil kuno ini sebenarnya adalah gerbang menuju tempat ujian untuk mendapatkan Inheritance atau pun Harta Karun Tersembunyi yang disimpan di dalam Kuil ini.     

Dan sebagai tempat ujian ghaib, maka hanya ada satu orang saja yang bisa memasuki tempat ujian tersebut pada satu waktu.     

Mengingat Vivadhi Ranata adalah seorang lelaki yang memiliki tingkat kultivasi yang paling tinggi di antara mereka semua, maka para kekasihnya pun menjadi tidak begitu khawatir lagi dan memutuskan untuk menunggui sang lelaki keluar dari tempat ujian ghaib tersebut.     

Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, Saladhina Olivia serta si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya pun memutuskan untuk membangun kemah di dinding sebelah timur kuil kuno tersebut, tempat Vivadhi Ranata masuk ke dalam kuil, sambil menunggui sang lelaki untuk keluar dari tempat ujian ghaib yang sedang dimasuki oleh dirinya.     

Sementara itu, di dalam dimensi lain yang terhubung oleh portal gelap di celah - celah dinding kuil kuno....     

Vivadhi Ranata mendapati dirinya berada di dalam sebuah bangunan tertutup yang arsitekturnya mengingatkan sang lelaki pada kuil - kuil bangsa Inca di Amerika Selatan.     

Vivadhi Ranata pun menoleh ke belakang dan mendapati kalau portal gelap tempat sang lelaki tadi masuk telah menghilang sepenuhnya, digantikan dengan sebuah dinding batu yang terlihat sangat kokoh dengan warna kusam kelabu kehijauan karena sudah ditumbuhi oleh lumut disana - sini.     

"Wah, rasanya kayak Indiana J*nes nih...." Kata Vivadhi Ranata sambil mengusap - usap tangannya seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru.     

[ Catatan Penulis: Untuk mensimulasikan bagaimana prosesnya Vivadhi Ranata menjelajahi Kuil Kuno ini, seberapa banyak harta dan Artifak yang didapatkan oleh protagonist kita ini, Sang Penulis sampai memainkan Board Game yang bernama Incan Gold loh.... XD Kalau para pembaca sempat, coba aja cari dan mainkan Board Game ini, kalau gak bisa beli sendiri karena harganya yang mahal, tinggal pergi ke Board Game Cafe terdekat di rumah kalian aja, semoga ada. ;) ]     

Vivadhi Ranata pun mulai menjelajah kuil kuno ini sambil dengan awas berhati - hati terhadap perangkap - perangkap yang ada.     

Dan tentu saja, sembari berjalan menjelajah dan menghindari perangkap - perangkap yang terpasang, Vivadhi Ranata juga mengumpulkan segala benda berharga yang dilihat olehnya.     

Sejauh ini sang lelaki berjalan, dirinya berhasil mengumpulkan banyak sekali Spirit Stone dan batu - batu permata berupa Batu Jamrud (Emerald), Batu Pirus (Turqoise), Batu Obsidian dan bahkan Batu Intan (Diamond) yang telah diukir menjadi pahatan - pahatan Totem yang indah.     

[Catatan Penulis: Di Game Incan Gold, ada tiga jenis benda berharga yang bisa dikumpulkan selama para pemain menjelajah reruntuhan kuil bangsa Inca yang telah ditinggalkan, yaitu Batu Pirus / Turqoise yang nilainya $1, Batu Obsidian yang nilainya $5 dan Emas yang nilainya $10. Selain tiga jenis harta karun itu, ada juga 5 jenis Artifact yang bisa ditemukan di edisi paling baru yang Penulis mainkan..... Kok malah jadi Promosi Game yak.... ;p ]     

Tentu saja perjalanan sang lelaki juga tidak lah selalu mulus.     

Ada saja jebakan yang terpasang dan aktif secara otomatis di sana sini.     

Jebakan yang ada di kuil kuno ini ada bermacam - macam jenisnya.     

Perangkap yang pertama kali ditemui oleh sang lelaki adalah jebakan standar berupa anak - anak panah yang langsung menembak secara otomatis ke arah sang lelaki.     

Heck, sebagai makhluk yang sudah berada di Tahap Evolusi Elite Tingkat Sembilan yang memiliki kecepatan gerak yang mampu melebihi kecepatan suara, Vivadhi Ranata pun dengan mudah dapat menghindar dari serangan anak - anak panah yang ujung - ujung tajamnya masih berkilat - kilat penuh bahaya dan terlihat agak kehitaman seperti sudah dilumuri oleh racun.     

"Hm, lumayan buat senjata darurat."     

Alih - alih meninggalkan anak - anak panah beracun yang telah menancap di dinding dan lantai tempat Vivadhi Ranata tadi berpijak, sang lelaki malah mempreteli jebakan tersebut dan mencabut semua anak - anak panah yang telah tertancap di dinding dan lantai dengan hati - hati agar jangan sampai terluka oleh ujung - ujung panah yang tajam dan berlumuran racun tersebut, sebelum kemudian sang lelaki menyimpan semua anak panah yang telah dikumpulkan oleh dirinya ke dalam Ruang Penyimpanan Sumeru miliknya....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.