Raja Bucinnya Kanaya

Perdebatan Ray dan Dokter Adam



Perdebatan Ray dan Dokter Adam

0Rabia memang saat ini sedang berada di ruang UGD bersama dokter Adam bertugas untuk operasi pasien kecelakaan, karena memang dokter ada membutuhkan asisten dokter yang akan membantunya dalam menangani kasus ini dan tentunya dokter ada memilih rabiah sebagai asistennya.     

Walaupun dia juga pernah mengoperasi banyak fashionnya tetapi kali ini karena pasien kecelakaan tersebut begitu parah dan jika tidak dengan bantuan dari dokter Adam yang merupakan dokter ahli saraf mungkin pasien tersebut akan mengalami kelumpuhan total sehingga akan menyebabkan sangat membahayakan bagi nyawanya pasien.     

Rabiah dan juga Dokter Adam meskipun di dalam di situ bersama dengan beberapa suster yang lain yang membantu mereka dan tentunya mereka mengerjakan tugas mereka secara profesional seperti biasanya.     

Setelah berjuang untuk membuang pagar yang menyangkut pada bagian dada pasien ia baru saja tabrakan, selama 3 jam Rabia berada di dalam ruangan tersebut bersama dengan dokter Adam serta suster-suster lainnya hari ini pun mereka keluar dengan bernapas karena pasien tersebut berhasil diselamatkan dan cmatas kerjasama dari dokter Adam dan untuk menyelamatkan nyawa pasien tersebut tentunya kasihan tersebut sudah lebih baik dan pentingnya bisa kembali beraktivitas seperti semula tampa mengalami resiko kelumpuhan.     

"Selama dokter Rabia kamu telah berhasil untuk menyelamatkan nyawa pasien kritis dengan keahlianmu mu," ucap dari dokter Adam yang memuji kepandaian dari Rabia.     

"terima kasih Dokter Adam juga karena bimbingan anda."ucap dari Rabia yang memang selama ini memiliki sifat yang rendah hati dan tidak pernah sombong dengan kelebihan yang dimilikinya.     

Tentunya jika saat ini dokter Rabia masih single sudah pasti dokter Adam akan memasukkan Rabia termasuk kedalam kategori wanita yang pantas untuk dijadikan seorang istri idaman.     

Tetapi karena rabiah telah menikah dengan Rayhan merupakan termasuk kerabat dari nya juga tentu saja ada harus mencari wanita lain dan melupakan wanita cantik yang sempurna ini yang saat ini telah menjadi istri orang.     

Tiba-tiba saat lebih baru saja selesai keluar dari ruangan UGD rabi'ah yang tengah berbicara berbincang-bincang ringan dengan dokter Adam dikejutkan dengan sepasang mata yang terlihat mengintimidasi mereka berdua dengan pandangan yang sepertinya tidak menyukai kedekatan mereka berdua.     

Sepasang mata tersebut tidak lain adalah milik Ray yang terlihat tidak menyukai kedekatan dari Rabia dan juga Dokter Adam, karena memang Ray begitu sangat mencintai Rabia walaupun belum mengungkapkan perasaannya kepada Rabia secara langsung tetapi tentu saja sangat Ray cemburu pada dokter Adam saat ini.     

"Mas Ray udah di sini sejak tadi?" tanya Rabia mencium punggung tangan suaminya tersebut.     

Tentu saja Ray sedikit senang dengan apa yang dilakukan oleh Rabia yang langsung mendekat kearahnya setelah melihat kehadirannya, Rabia bahkan langsung mencium tangan Ray, tentu saja Ini juga membalas Ray dengan mencium kening Rabia dan ternyata sangat diperhatikan oleh dokter Adam.     

"Iya istriku Aku menunggumu dari tadi karena aku merindukanmu." ucap Ray dengan jujur.     

"Kita baru saja berpisah 4 jam yang lalu dan Mas udah bilang merindukanku?" tanya Rabia.     

Adam yang melihat kedekatan dari Rabia dan Ray tersebut ada perasaan sedikit tidak suka. Sebenarnya Adam masih meragukan jika sebenarnya Ray dan Rabia telah menikah.     

Walaupun memang terkadang sempat melihat jika sebelumnya di jari nanis dari Rabia tersebut telah ada cincin perak yang terlihat sangat cantik dan pada saat operasi tadi dilepaskan oleh Rabia karena tidak ingin mengambil resiko jika sampai jajan tersebut jatuh ataupun masuk ke dalam tubuh pasien yang sedang dioperasi nya.     

Ray tidak mempedulikan jika saat ini mereka sedang berada di rumah sakit bahkan memeluk dan mencium wajah dan pungung tangan istrinya tersebut. Ray juga sengaja selain memang sangat merindukan istri, Ray juga ingin menunjukkan kepada dokter Adam jika Ray teramat benar-benar mencintai Rabia dan ingin dokter Adam menjauhi istrinya tercinta.     

"4 jam tanpa mu, merupakan waktu yang lama bagiku. Oh iya Kenapa kamu tidak memakai cincin pernikahan kita dek Rubi?" tanya dari yang melihat jika jari manis istrinya tersebut tidak ada cincin pernikahan mereka.     

"Tadi karena aku sedang operasi dan takut jika cincin ku akan kan mungkin mata dari cincin yang indah ini akan jatuh dan beresiko besar pada kesehatan pasien sehingga aku memutuskan untuk memakai cincin pernikahan kita sebagai mainan kalung yang saat ini sedang kupakai." ucap dari Rabia dengan jujur .     

Setidaknya kali ini Ray merasa sedikit lega dengan penjelasan dari Rabia yang ternyata tidak melupakan untuk memakai cincin pernikahan mereka hanya saja mengamankannya dengan menjadikan cincin tersebut sebagai mainan dari kalung emas putih yang merupakan hadiah Ray untuk Rabia beberapa hari yang lalu.     

Karena Rabia merawatnya dengan sangat baik sewaktu Ray sakit, sehingga Ray memutuskan untuk membeli kalung yang sangat cantik tentunya memiliki mainan yang tidak terlalu besar dan berbentuk hati dan sangat bagus dan tentu harganya sangat mahal tetapi yang terpenting adalah lebih menyukainya masalah harga tidak perlu ambil pusing.     

Kali ini ini kalung tersebut memiliki 2 mainan yang berbentuk hati yang kecil kemudian sebuah cincin yang cantik yang juga melingkar seakan-akan membingkai bentuk hati tersebut yang tentunya bisa dirasakan oleh orang yang saat ini ini memeriksa kalung yang ada pada leher istrinya tersebut dengan menyentuhnya.     

"Apa yang kalian lakukan di rumah sakit ini?, ini bukan rumah kalian jangan berbuat mesum di sini?" ucap dari dokter Adam yang salah sangka pada Ray yang saat ini sedang memegang kalung yang ada di dalam kerudung besar dari Rabia.     

"Dokter Adam anda salah paham hanya ingin memastikan jika aku membawa cincin pernikahan kami dan tidak menghilangkannya yang saat ini ini aku simpan sebagai mainan kalung."ucap dari Rabia yang tidak ingin terjadi kesalahpahaman antara dokter Adam dan Ray.     

Sedangkan Ray tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh dokter Adam bahkan tampak memeluk rabia dengan begitu posesif karena merasa cemburu tadi melihat istrinya yang begitu terlalu dekat pada dokter Adam dan bahkan saat ini dokter Adam seakan-akan menunggu mereka tanpa berniat untuk pergi.     

"Aku rasa dokter Adam, anda memiliki tugas yang banyak bukan sebagai seorang dokter?"tanya dariri kepada dokter Adam.     

"Tentu saja tugas ku sangat banyak." ucap dari dokter Adam dengan percaya diri.     

"Kalau begitu sekarang anda bisa pergi dan tinggalkan kami dan selesaikanlah tugas Anda yang banyak itu." ucap dari Rey mengusir dokter Adam secara halus.     

"Iya tetapi aku ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan kepada Rabia yang berkaitan dengan pasien yang kami tangani bersama tadi."ucap dari dokter Adam.     

Rabiah menyangka jika tugasnya telah selesai dan tidak perlu lagi ada yang dibicarakan di antara mereka berdua karena sebelumnya dokter Adam juga telah menjelaskan dengan sangat detail bahwa semuanya akan baik-baik saja selama pasien tersebut dalam kontrolnya dengan baik.     

"Tapi bukannya sebelumnya dokter mengatakan jika pasien sudah baik-baik saja hanya memerlukan beberapa waktu untuk pemulihan dan sembuh seperti sedia kala dan tentunya pasien tersebut akan segera sembuh karena dikontrol dengan baik oleh dokter." ucap dari Rabia yang masih mengingat ucapan dari dokter Adam yang mengatakan jika pasien tersebut akan baik-baik saja.     

Walaupun memang tidak ada yang mengetahui kapan Allah subhanahu Wa ta'ala memanggil seseorang ya mungkin bertepatan dengan hari itu mereka mengalami kecelakaan, tapi tentunya Allah subhanahu Wa ta'ala juga memerintahkan untuk gambarnya yang selalu berusaha ikhtiar dan tidak mudah berputus asa.     

perjuangan dari Rabia dan dokter Adam membuahkan hasil karena telah berhasil menyelamatkan korban dari kecelakaan tersebut yang setidaknya walaupun membutuhkan waktu penyembuhan untuk Leka dalam dan luar dengan waktu yang lumayan lama tetapi pasien tersebut bisa disembuhkan.     

"Iya kamu bener dokter Rabia, aku memang mengatakan jika pasien tersebut akan baik-baik saja jika dalam kontrol ku dan juga dalam pengawasan mu maksud ku."ucap dari dokter Adam yang kali ini menarik lebih agar lebih dekat dengannya dan memperhatikannya.     

Karena memang sejak dari tadi Ray datang Rabia lebih tampak hanya fokus kepada Ray saja dengan tersenyum manis yang sangat anggun dan bisa membuat siapa saja jatuh cinta padanya hanya dengan menatap wajah Manis dari Rabia.     

"dokter Adam apa yang kaulakukan?" ucap dari Rabia dengan kaget.     

"Aku hanya ingin berbicara denganmu sebentar." ucap dari dokter Adam yang beralasan.     

"Kamu bisa bicara di tempat ini tanpa menarik-narik istri orang." ucap dari Ray yang saat ini menarik kembali istrinya ke dalam pelukannya dan sedikit memberi jarak antara Rabia dan juga Dokter Adam yang sebelumnya memang berjarak sekitar 50 cm.     

"Walaupun Rabia mungkin adalah seorang istri bagimu tetapi lebih juga adalah seorang dokter dan dia harus bersifat profesional." ucap dari dokter Adam yang tidak terima jika rabiah ditarik masuk ke dalam pelukan Ray.     

"Saat ini sedang jam istirahat dokter Adam dan walaupun aku juga seorang dokter yang harus bekerja secara profesional aku juga manusia yang butuh istirahat. Kita akan membicarakan permasalahan tentang pasien nanti." ucap dari Rabia yang saat ini pergi dengan menarik tangan suaminya untuk pergi menjauh dari dokter Adam.     

Tadi memang saat Ray menunggu istrinya tercinta keluar dan selesai mengerjakan tugasnya untuk mengoperasi pasien Ray meminta kepada sekretarisnya yaitu Keno membelikan makanan untuknya dan juga Rabia di restoran terdekat dengan rumah sakit ini.     

Tentu saja Keno yang merupakan sekretaris yang selalu mematuhi yang diperintahkan oleh bosnya kepadanya tersebut, selalu melaksanakan apa yang diminta oleh Ray adanya tanpa memprotes apapun yang diperintahkan oleh Ray padanya.     

"Dudulah Mas, Tunggu sebentar aku ingin ke toilet." ucap dari Rabiah yang langsung memasuki ruangan toilet yang ada di dalam ruangan khusus tempatnya bekerja.     

Rabiah memang menahan ingin ke toilet dari tadi bahkan saat ingin ke toilet kedua pria dewasa yang tidak layak adalah dokter Adam dan suaminya malah berdebat seperti anak kecil yang memperebutkan dirinya sehingga membuat lebih sedikit kesal. Akhirnya saat ini Rabia merasa sangat lega karena telah selesai membuang hajat.     

"Dek Rubi aku melarangmu untuk berdekatan dengan dokter Adam atau kau bisa untuk berhenti bekerja sebagai seorang dokter dan tetap di rumah saja menjadi istriku yang patuh!" ucap Ray dengan sangat pasif karena terlalu takut kehilangan istrinya tercinta.     

"Iya Mas, aku akan menjadi istrimu yang patuh tetapi untuk saat ini tolong biarkan aku untuk menjadi seorang dokter dan aku akan berhenti bekerja jika nanti aku telah mengandung?" ucap dari Rabia yang minta sedikit pengertian kepada suaminya.     

"Baiklah kalau begitu malam malam ini kita akan berusaha dan berikhtiar."ucap dari Riy senyuman menyukai apa yang dikatakan oleh istrinya kali ini.     

"Maksudku bukan seperti itu Mas, maksudku Mas tidak terlalu terburu-buru dan bisa fokus dengan pekerjaannya dan aku juga bisa bagus dengan tugasku sebagai dokter untuk sementara ini...,"ucap dari Rabia sambil menunduk karena merasa sangat malu.... tapi malah Ray membungkam bibirnya dengan ciuman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.