Silat Kanuragan III
Silat Kanuragan III
Mereka sudah berlari selama beberapa hari di dalam hutan, adapun bekal yang diawal mereka bawa sudah habis dimakan
Hal ini wajar adannya karena, semakin mereka masuk ke dalam hutan semakin susah sumber daya yang mereka dapatkan
Beruntung pengetahuan white tentang bertahan hidup di hutan liar ini menyelamatkan Keduannya beberapa kali
Dan berkat usaha serta kerja keras mereka, kini keduanya memilih beristirahat di tepi sungai kecil, sambil memakan ikan bakar dengan lahap
" Ahahh...akhirnya kenyang juga, sudah berapa lama perutku kenyang" kata black dengan wajah yang penuh kepuasan
" Ya nasib kita baik, menemukan tempat ini, dengan lembah yang menutup dan gua yang cukup Yaman, serta pohon buah beserta sungai, bisa dibilang ini tempat layak untuk hidup" kata white membalas
" Oh ya apakah kau sudah mengecek, isi dari gua itu?" tanya black
" Tidak nanti saja, aku masih malas" balas white
" Ya ok juga, lagian beberapa pohon buah disini jelas, sedang menunggu kita untuk dicicipi" balas black dengan mulut meneteskan air liur
" Benar apa yang kamu katakan, ya buah-buah disini tampak sangat subur dan besar" balas white lagi
Jadi setelah beristirahat sejenak, mereka yang telah mencerna segera dengan tidak sabar memetik buah terdekat dari mereka
Dengan pohon yang merambat tekan, anggur ini terlihat berwarna ungu tua dan ukurannya yang bulat dan besar, membuat siapapun yang melihat akan tak tahan ingin memetik
" White coba dari anggur ini" kata black dan kemudian mulai memasukan satu buah anggur
" Yaaaa...enakkkkkk...cepat white" balas black
" enakkkk....ini anggur bener-bener enak" jawab white
Jadilah keduannya mulai memakan buah anggur dengan lahap
Sampai mereka sadar, bahwa masih ada buah yang lain " Tunggu black masih ada yang lain" kata white menghentikan black yang sedang asik makan
" Ok" dengan sedikit menyesal dan mengikuti white ke pohon buah yang lain, Tetapi apa yang tidak mereka sadari adalah
luka-luka kecil yang semula ada di sekujur badan mereka, perlahan namun pasti mulai sembuh dengan perlahan
tetapi dengan efek yang kecil, dan jelas jika tidak diperhatikan dengan cermat, mereka tidak akan tahu, jadi bisa dibilang mereka sangat beruntung bisa menemukan tempat tersebut
######
Kali ini di dalam hutan terjadi hujan yang lebat, dan di dalam sebuah gua yang cukup luas, tampak dua anak lelaki berusia remaja sedang memakan udang dan kerang di atas api unggun
" Sudah lebih dari beberapa jam, tapi hujan ini masih terus turun, aku kira besok baru akan reda" kata white sambil memakan udang yang manis
" Ya kamu..benar...hot...hott....." balas black yang mencoba membuka kerang
" Heyy...gunakan sedikit otak mu, rendam di bawah air hujan, trus bilas pake air di dalam kolam sana" menunjuk ke arah sebuah kolam berukuran sedang yang ada di dalam goa
" Aku tahu" jawab black dengan senang
Kemudian setelah Keduannya selesai memakan hidangan mereka, mereka mulai melakukan pencarian menyeluruh di dalam goa
Ya mereka berdua berasumsi bahwa goa ini pernah dihuni, dan melihat keadaan goa yang baik jelas hal itu nyata adanya
Cuma entah kenapa mereka tidak menemukan petunjuk lebih dari hal tersebut, meski mereka mencoba mencarinya secara kasat mata
Tetapi tak perlu menunggu lama saat white berhasil memicu mekanisme di dalam goa, dan dengan suara bergemuruh mereka melihat sebuah dinding goa yang seukuran pintu biasa terbuka
" Yahhh sudah ku duga menonton film detektive berguna" kata white dengan bangga
" Alahhh...ga ada serunya aja di tonton" balas black saat ini menjadi lebih waspada, sambil memegang belati di tangannya
Disisi lain white juga memegang belati di tangannya, dan senter di tangan yang lain " Ok ayo kita masuk" ajak white
Kemudian masuk lah Keduannya ke dalam pintu tersebut, apa yang menyambut mereka adalah lorong yang panjang dan gelap, berjalan perlahan dan penuh hati-hati
Pada akhirnya setelah berjalan beberapa saat mereka melihat Cahaya di pintu keluar lorong, dan apa yang menyambut mereka adalah ruang besar di dalam goa yang berukuran ratusan meter
Terlebih di tengah dari aula ada rumah bertingkat dua yang sederhana, dengan taman bunga dan juga beberapa pohon obat yang subur di sampingnya
Berjalan mendekat, mereka melewati sebuah jembatan yang melintasi sungai kecil yang jernih dan kaya akan ikan beserta hewan sungai lainnya
Saling menatap Keduannya kini berada di depan pintu rumah bertingkat tersebut, " Apakah kita harus masuk?" tanya white
" Iyalah masuk, ngapain lagi kalo ga?" jawab black yang sudah memegang gagang pintu
Setelah masuk ke dalam rumah mereka melihat perabotan sederhana dan tua, tapi melihat lebih detail mereka sadar bahwa rumah ini terawat dengan baik
Tidak ada debu ataupun sarang laba-laba di dalam ruangan ini, yang ada perabotan yang bersih dan terawat dan juga Yaman untuk digunakan
Menjelajahi di dalam rumah, terdapat 2 lantai dengan masing-masing lantai memiliki satu kamar tidur dan satu kamar mandi, di lantai bawah juga ada ruang makan dan juga dapur
Setelah mereka menjelajahi semua ruangan di dalam kamar tersebut, mereka tidak menemukan apa-apa, adapun tanda kehidupan mereka menemukannya
Ini dibuktikan dengan beberapa set baju berlatih silat yang ada di lantai bawah dan atas, bedanya dua baju latihan ini, satu putih dan satu hitam
Menyiratkan dua warna yang berbeda, dan dua warn ini lah yang akan membuat dua sahabat ini mengambil jalan yang berbeda dalam silat mereka
" Ya disini layak huni, bagaiman kalo kita tinggal disini " kata white
." Ok aku juga suka, aku tinggal di lantai 2 dan baju silat hitam punyaku" kata white membalas
" Ok kamu bisa tinggal di lantai 2 aku di lantai satu, nah kalo gitu ayo mandi dan berganti pakaian " kata white kembali
Kemudian setelah Keduannya mandi dan berganti pakaian baru yaitu pakaian yang kusus digunnakan untuk berlatih silat
Tanpa banyak penundaan mereka beranjak ke halaman rumah dan segera mulai saling melakukan pemanasan, sebelum berkelahi
Sesungguhnya Keduannya tidak sadar bahwa rumah yang ada di dalam goa tersebut adalah rumah persembunyian sepasang saudara yang juga berlatih silat
Dan mereka sudah meninggal puluhan tahun, silam secara bersama-sama, hanya saja mereka membuat beberapa pengaturan bagi warisan yang mereka miliki untuk mereka yang ditakdirkan beruntung
Dan keberuntungan itu jatuh kepada sepasang dua sahabat ini, yang dengan bimbingan takdir menemukan tempat ini.