[BL] RedBlue Academic. END✔

Hukum Berdiri Dengan Satu Kaki



Hukum Berdiri Dengan Satu Kaki

0  Pukul 7 pagi. Defian sudah berada di dalam kelas mendengarkan pelajaran seperti hari-hari biasanya.     

  Tak... Tak... Tak... (bunyi ketukan meja)    

  Defian menatap Firaz yang mengetuk meja miliknya.    

  "Ada apa?"    

  Firaz menggeserkan sedikit kursi duduknya agar berdekatan dengan Defian, "Kamu benaran hamil yah???" Tanya Firaz yang kesekian-kesekian kalinya pada Defian.    

  Defian, "....." :expressionless_face:    

  "Pertanyaan ini sudah kamu katakan berulang kali sebanyak 126 kali, dan jawaban yang akan kamu dapatkan dariku tetap sama." Ujar Defian.    

  "Tapi aku sama sekali kurang percaya,"     

  "Pelankan sedikit suaramu." Ucap Defian, "Percaya tidak percaya, kamu harus percaya. Aku juga awalnya sepertimu, sama sekali kurang percaya. Tapi karena Sebastin membawaku ke RS untuk pemeriksaan kehamilan dan USG, barudeh aku percaya saat melihat hasil pemeriksaannya."    

  "Defian Mahesa, Ibnu Firaz!!" Tegur guru yang sedang mengajar di depan.    

  Tidak ada respon dari kedua orang yang tengah sibuk dengan aktifitas gosip-menggosipnya.    

  "Defian Mahesa, Ibnu Firaz!!!" Teriak guru yang saat ini sudah berdiri di samping meja Defian.    

  Kedua orang tersebut langsung menoleh ke samping dan melihat guru mereka dengan tampang bodoh.    

  "Berdiri di luar pintu dan angkat sebelah kaki kalian, sekarang...!!" Tegas guru tersebut.    

  Defian dan Firaz pun keluar dari ruangan dan mengangkat sebelah kaki mereka. Sedangkan Akemi yang berada di dalam kelas tepatnya di depan tempat duduk Defian, kini merasa sangat khawatir dengan salah satu sahabatya yang bernama Defian. Bagaimana tidak, saat ini Defian sedang mengandung tiga bulan dan di hukum berdiri dengan satu kaki di samping pintu kelas. Pelajaran saat ini baru saja di mulai 30 menit, waktu pelajaran yang di bawakan guru kiler tersebut adalah 3 jam, berarti Defian akan berdiri di luar dengan satu kaki selama 2 jam 30 menit. Itu sangat melelahkan, apa lagi untuk seorang yang sedang hamil.    

  Diluar kelas, Firaz merasa sangat bersalah karena telah mengajak Defian untuk berbicara dengannya, kalau saja dia fokus pada pelajaran dan tidak mengajak Defian untuk berbicara, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi.    

  "Defian, kalau capek istirahat saja yah"    

  Sekitar 1 jam 36 menit kemudian, Firaz dan Defian sudah mulai merasakan pegal-pegal pada kedua kaki mereka.    

  Merasa sangat kelelahan, Defian pun mengambil posisi untuk duduk di tempat ia berdiri dan meng selonjorkan kedua kakinya, serta sedikit memijat-mijat kedua kaki miliknya yang sudah merasa kesemutan.    

  "Capek," Ucap Defian dengan wajah yang sediki terlihat lemas.    

  "Sama aku juga."    

  Masih asik dengan waktu istirahat mereka, tiba-tiba saja ada seseorang yang berdehem di samping mereka. Merasa terkejut dengan deheman itu, Firaz dan Defian pun menoleh ke samping mereka.    

  "Siapa yang menyuruh kalian untuk duduk! Cepat berdiri!"     

  Defian dan Firaz sontak berdiri dengan cepat.    

  Firaz, "Tapi pak, aku sudah merasa sangat kelelahan dan tidak lagi sanggup untuk berdiri. Jujur saja pak, ini sangat melelahkan."    

  Defian menganggukan kepalanya, tanda ia setuju dengan apa yang di ucapkan sahabatnya itu.    

  Defian, "Janji deh pak. Kami tidak akan mengulanginya lagi"    

  "Yasudah, masuk kembali ke kelas." Ucap guru kiler tersebut.    

  Defian dan Firaz tersenyum bahagia dan melangkah masuk ke dalam kelas mereka. Namun baru beberapa langkah saja, Defian langsung ambruk, dan di tangkap cepat oleh Firaz yang berada di belakangnya.    

  "Defian" Panggil Firaz panik.    

  Guru, "Bawa saja di UKS sekolah."    

  "Baik, pak."    

  Teriakan panik Firaz, membuat orang-orang yang berada di dalam kelas bertanya-tanya apa yang telah terjadi di luar sana(!) Salah satu siswi mengeluarkan kepalanya di jendela kelas untuk melihat situasi yang terjadi di luar kelas.    

  Sebenarnya, semua siswa dan siswi kelas tersebut ingin berlari keluar dan melihat. Tapi karena guru yang mengajar saat ini adalah guru paling kiler di Blue Academic. Jadi siswa-siswi lebih memilik tetap berada di posisi duduk mereka masing-masing.    

  "Defian pingsan." Ucap salah satu siswa yang berada di dekat jendela.    

  Mendengar ucapan dari salah satu teman kelasnya, Akemi langsung bergegas keluar dari kelasnya.    

  "Kamu mau kemana?" Ucap Guru kiler tersebut, yang sedang berdiri di samping pintu kelas.    

  "Pak, aku minta maaf. Aku harus melihat temanku Defian yang baru saja pingsan." Setelah mengatakan itu, Akemi langsung tancap gas, dan menghilang dalam sekejap mata untuk menuju ke UKS.    

  Guru, "..."    

  Di dalam ruang UKS, Defian sudah berbaring tidak sadarkan diri. Dokter yang bertugas di ruang UKS dengan sigap langsung memeriksa keadaannya.    

  "Apa temanmu ini baru saja melakukan aktifitas yang berat?" Tanya dokter pada Firaz.    

  "Tidak dokter. Hanya saja, kami berdua baru saja selesai dihukum berdiri selama dua jam lebih."    

  Dokter menganggukan kepalanya, dan mengatakan kepada Firaz, bahwa temannya saat ini mengalami kelelahan sehingga membuatnya jatuh pingsan.    

  "Biarkan dia beristirahat." Kata dokter.    

  "Baik dokter,"     

  Setelah itu dokter kembali keruangannya.    

  Akemi masuk ke dalam ruangan dengan sangat tergesa-gesah dan khawatir.    

  "Bagaimana ke adaan Defian?" Tanya Akemi sembari duduk di pinggir ranjang tempat dimana Defian berbaring.    

  "Baik-baik saja, hanya dia sedikit kelelahan." Ucap Firaz    

  Akemi merasa gemas sendiri dengan Firaz, "Ajak lagi dia cerita yah~, ajak lagi dia cerita. Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Defian, bukan saja kamu, aku juga pasti akan..." Akemi memberi isyarat potong leher menggunakan tangannya, "Kita berdua akan di bunuh oleh Sebastin. Dia sudah memberi kepercayaan kepada kita untuk menjaganya Firaz." Kata Akemi gemas.    

  Firaz, "..."    

  Beberapa saat kemudian pintu UKS terbuka dan di tutup kembali. Bunyi sepatu terdengar berjalan mendekat ke arah ranjang Defian.    

  Sreeekkk... (Kain horden)    

  Kain horden tempat Defian, Firaz dan Akemi berada, di tarik kesamping oleh seseorang.    

  Melihat kedatangan tiga orang pria yang sedang berdiri di depan mereka, kini membuat Akemi dan Firaz melongo dan terkejut bukan main.    

  Akemi, "..." ( ° :white_large_square: ° )    

  Firaz, "..." ( °` 0 ` )    

  .    

  Bersambung ...    

  Kamis, 23 Januari 2020


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.