Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Dia Sangat Senang



Dia Sangat Senang

0"Gong Fei!" Gong Mo berteriak cukup keras untuk membentak Gong Fei.     

"Bagaimana?" Gong Fei mengangkat kepalanya.     

"Kamu…" Gong Mo berkata dengan napas terengah-engah karena marah, "Siapa yang kamu panggil anjing?"     

"Suamimu…" Gong Fei mencibir Gong Mo, "Kamu pikir, kamu bisa mendapatkan harta karun? Dia hanya seekor anjing!"     

"Kamu…" Gong Mo mengangkat tasnya dan bersiap untuk memukulkan tas itu ke arah Gong Fei.     

Namun dengan cepat Sheng Nanxuan langsung menangkap tangan Gong Mo, dan Gong Mo pun langsung menoleh ke belakang, ia menatap Sheng Nanxuan dengan bingung.     

Sheng Nanxuan berkata sambil tersenyum, "Tidak apa-apa. Anggap saja kita tidak melihatnya." Setelah itu Sheng Nanxuan pun mengajak Gong Mo segera pergi dari tempat itu.     

Gong Mo sangat peduli dengan Sheng Nanxuan, hal inilah yang membuat Sheng Nanxuan merasa sangat senang dengannya. Sheng Nanxuan pun tidak peduli dengan Gong Fei. Meskipun sikap Gong Fei sudah sangat keterlaluan, tapi bagaimana pun juga Gong Fei tetap saja sepupunya Gong Mo. Meskipun Gong Mo juga membenci Gong Fei, namun jika Sheng Nanxuan benar-benar melakukan sesuatu yang buruk pada Gong Fei, Gong Mo mungkin tidak akan menerimanya.     

Setelah berjalan beberapa langkah, Gong Mo berbalik dan melihat cangkir pecah yang berserakan di tanah, sementara punggung Sheng Nanxuan penuh dengan air teh dan ampasnya. Ada seseorang yang telah sengaja melemparkan cangkir teh itu kepada Sheng Nanxuan.     

Badan Gong Mo terasa gemetar karena ia sangat marah, kemudian ia pun melihat kembali sekelompok orang itu dan berkata dengan marah, "Kalian terlalu berlebihan! Siapa yang melakukannya?"     

Semua orang saling memandang satu sama lain, dan mereka hanya diam tidak ada yang berani berkata apapun. Tidak ada seorang pun yang mau mengatakan siapa pelakunya.     

Kemudian Sheng Nanxuan menepuk pundak Gong Mo sembari berkata, "Ayo pergi."     

Gong Mo sangat marah sampai ia hampir menangis. Sambil menggandeng tangan Sheng Nanxuan ia bergegas meninggalkan ruang bermain catur dan bermain kartu dengan langkah kaki yang cepat. Ketika sudah sampai di luar, Gong Mo mengambil tisu untuk menyeka punggung Sheng Nanxuan yang basah.     

Saat itu Sheng Nanxuan mengenakan kemeja berwarna putih. Meski teh sudah dibersihkan, warna kuning kecoklatan masih meninggalkan bekas di pakaiannya.     

Gong Mo menyeka air matanya. Lalu menemani Sheng Nanxuan kembali ke hotel untuk berganti pakaian. Setelah memasuki ruangan, Sheng Nanxuan pun mengambil pakaian bersih dan pergi ke kamar mandi.     

Untuk pertama kalinya Gong Mo datang ke hotel tempat Sheng Nanxuan menginap. Sehingga ia pun melihat-lihat isi ruang kamarnya. Kamar yang ditinggali Sheng Nanxuan ini tampak sangat biasa, hanya kamar standar. Jika dibandingkan dengan Presidential Suite yang dulu Sheng Nanxuan tinggali, perbedaannya sangat jauh.     

Setelah Sheng Nanxuan selesai berganti pakaian, ia pun keluar dari kamar mandi. Melihat bahwa Gong Mo masih menyeka air mata, ia pun berkata, "Ada apa? Kenapa masih menangis? Kamu kasihan padaku?"     

"Siapa yang kasihan padamu?" Gong Mo berseru, "Aku hanya merasa bersalah padamu…"     

"Memangnya apa ini? Yang namanya pria sejati, mampu menahan diri untuk sementara waktu. Namun setelah itu, aku juga bisa membalas dendam padanya."     

"Aku seharusnya tidak mengajakmu pergi ke sana." Gong Mo menyalahkan dirinya sendiri.     

"Tapi aku sendiri yang ingin pergi. Awalnya kamu memang tidak ingin mengajakku datang ke acara itu."     

Tiba-tiba Gong Mo pun tersedak, ia juga merasa benar apa yang dikatakan Sheng Nanxuan.     

Kemudian Sheng Nanxuan duduk di samping Gong Mo dan berkata, "Jangan menangis. Mengapa kamu sedih untuk orang-orang yang tidak penting? Pikirkan saja apa yang akan kita makan untuk makan siang. Aku yakin kamu tidak bisa pulang sekarang, atau aku harus menjelaskan kepada Ibu tentang masalah yang baru saja terjadi? Pasti Ibu nanti akan merasa sedih."     

Gong Mo menghela napas, "Awalnya aku masih ragu, Paman dan kerabat yang lainnya, mereka tahu tentangmu, tapi kenapa mereka tidak membuat masalah? Ternyata mereka menyuruh Gong Fei teriak-teriak supaya semua temanku tahu."     

"Mereka hanya kurang pekerjaan saja." Ucap Sheng Nanxuan, "Memangnya, apa untungnya dari mereka?"     

"Aku berharap itu tidak akan menjadi hal yang buruk bagi kita." Ucap Gong Mo, "Mereka benar-benar seperti anjing yang mengganggu saat harimau sedang terjatuh. Jika kamu adalah Tuan Muda Kedua dari keluarga Sheng, sudah terlambat bagi mereka untuk menyanjungmu. Sekarang mereka berani melemparkan sesuatu langsung padamu!"     

"Begitulah penampilan mereka. Teman-teman seperti itu, jangan dihubungi lagi kedepannya."     

Gong Mo mengangguk dan berkata, "Tapi... Apa kamu benar-benar tidak masalah?"     

"Memangnya apa masalahku?"     

"Apakah kamu tidak merasa sakit hati? Semua orang menjadi begitu dingin padamu dan kamu juga dihina. Awalnya kamu seorang anak yang memiliki hak istimewa, tapi sekarang semua orang meremehkanmu."     

"Merendahkan aku? Mengapa aku harus peduli tentang hal ini?" Tanya Sheng Nanxuan, "Apakah kamu takut dipandang rendah juga ketika bersamaku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.