Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Dia Punya Simpanan di Luar Sana



Dia Punya Simpanan di Luar Sana

0"Sebenarnya ibumu tidak punya maksud jahat." Ibu Gong berkata, "Dia hanya mengikuti Bibi Tertuamu seperti anak ayam yang selalu mengikuti induknya."     

"Aku tidak ingin pulang lagi." Tian Cheng tiba-tiba menyahut.     

Ibu Gong dan Gong Mo sama-sama terkejut. Lalu Ibu Gong buru-buru berkata, "Bocah bodoh, bagaimana bisa kamu berpikir seperti itu?"     

"Apakah karena Paman Kecil yang berkata seperti tadi?" Gong Mo bertanya dengan suara yang rendah. Tadi saat di restoran, Paman Kecil memaki Tian Cheng dengan mengatakan bahwa Tian Cheng tidak berguna.     

Tian Cheng berkata sambil terisak, "Apa kalian tahu mengapa ayah memakiku seperti itu?"     

Ibu Gong dan Gong Mo hanya terdiam. Di tempat kecil seperti itu, anak laki-laki dianggap lebih berharga dibanding dengan anak perempuan, sehingga banyak orang yang menganggap anak perempuan tidak berguna.     

"Ayah tidak menyukaiku." Tian Cheng menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan, "Ibu tidak bisa melahirkan seorang adik laki-laki, jadi ayah pergi mencari wanita lain, dan sepertinya rubah betina simpanan ayah itu sudah melahirkan seorang anak laki-laki untuk ayah. Oleh sebab itu sekarang ayah ingin menceraikan ibu."     

"Apa!?" Ibu Gong terkejut. Ia bahkan tidak mengetahui ada masalah seperti ini.     

"Ibu hanya bisa meminta bantuan pada Paman Tertua dan Bibi Tertua, dan juga karena inilah ibu selalu membantu Bibi Tertua untuk menindas kalian. Aku sudah menyuruhnya untuk bercerai, tapi ibu malah berkata bahwa aku adalah anak yang tidak berbakti dan memakiku dengan hebat. Aku benar-benar tidak ingin pulang ke rumah itu. Aku tahu, ibu melakukan ini semua demi diriku. Jika mereka bercerai dan ayah tidak menginginkanku, ibu tidak akan memiliki uang untuk membesarkanku. Setiap kali ayah minum-minum hingga mabuk, ayah selalu ingin memukul orang. Jadi jika aku pergi, ibu tidak perlu mengkhawatirkanku lagi."     

Gong Mo tidak menyangka bahwa Tian Cheng yang masih kecil ini bisa memiliki beban pikiran yang begitu rumit. Sesudah mendengar perkataan Tian Cheng, Gong Mo tidak dapat berkata-kata untuk beberapa saat.     

Gong Mo benar-benar tidak tahu bagaimana cara untuk menghibur Tian Cheng.     

Sebaliknya, Ibu Gong yang sudah pernah melihat banyak hal merasa bahwa hal ini bukanlah suatu masalah. Sambil menyeka air mata Tian Chen, Ibu Gong berkata, "Bagaimana bisa kamu memiliki pikiran konyol seperti itu? Ibumu melakukan ini semua untukmu, jadi jika kamu pergi, bukankah ibumu akan semakin terluka?"     

Tian Cheng sontak tercekat mendengar perkataan Ibu Gong dan menangis dengan semakin sedih, "I.. Ibu tidak sepenuhnya melakukannya demi diriku. Ibu hanya selalu bermain kartu sepanjang hari dan tidak menjadikanku sebagai alasan untuk menolak perceraian. Bagaimana dengan ibu? Jika aku pergi, kemungkinan bukannya merasa sedih, ibu justru akan membenciku. Begitu aku pergi, bagaimana jika ayah benar-benar menceraikannya? Bagaimana ibu bisa menghidupi dirinya sendiri?"     

"Jika bercerai, akan ada pembagian harta." Ibu Gong menjelaskan pada Tian Cheng, "Ayahmu sudah berselingkuh terlebih dahulu, jadi jika kamu membawa bukti ini untuk mengajukan gugatan dan juga ditambah dengan kesaksianmu untuk ibumu, ibumu akan mendapatkan bagian yang lebih besar dari ayahmu."     

Tian Cheng termenung lalu berkata, "Tetapi Paman Tertua dan Paman Ketiga mengatakan, bisa-bisa ayah menyuap para pengacara atau yang lainnya. Jadi menggugatnya ke pengadilan tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi kami."     

Ibu Gong mendesis dan menatap ke arah Gong Mo.     

Gong Mo dengan cepat memahami maksud Ibu Gong yang berpikir bahwa bisa saja Paman Tertua dan Paman Ketiga sudah bersekongkol untuk menipu Bibi Kecil. Jika Bibi kecil benar-benar mengajukan perceraian dan terjadi seperti yang Ibu Gong katakan tadi, Paman Kecil pasti tidak ingin mengambil jalur perceraian. Bisa-bisa justru Paman Kecil-lah yang memberi Paman Tertua dan Paman Ketiga keuntungan tertentu, agar Paman Tertua dan Paman Ketiga membujuk Bibi Kecil untuk tidak membawa hal ini ke pengadilan.     

Begitu memikirkan kemungkinan itu, Gong Mo merinding. Ia merasa hati Paman Tertua dan Paman Ketiga benar-benar jahat. Bukankah Bibi Kecil dan Tian Cheng merupakan adik kandung dan keponakannya sendiri? Dengan kata lain, kelakuan mereka ini bahkan lebih buruk dari binatang!     

"Ada apa?" Sheng Nanxuan kembali dengan satu porsi bihun dan sekantong cemilan di tangannya.     

"Kenapa tidak ada yang berbicara?" Tanya Sheng Nanxuan     

"Menunggumu." Gong Mo mengambil bihun dari tangan Sheng Nanxuan dan meletakkannya di depan Tian Cheng, "Ayo makan dulu."     

Tian Cheng menerima dengan kedua tangannya dan menangis sambil menganggukkan kepalanya, "Terima kasih."     

Sheng Nanxuan duduk di samping Gong Mo dan menatap Tian Cheng. Melihat seorang gadis berusia belasan tahun itu, Sheng Nanxuan merasa tidak tega. Ia berbalik untuk mengeluarkan sekotak yogurt yang terdapat di dalam kantong cemilan, lalu berkata, "Ini kesukaanmu, bukan?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.