Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Su Mo Sudah Mati



Su Mo Sudah Mati

0Pagi-pagi benar, Gong Mo, Ibu Gong, dan Sheng Nanxuan sedang duduk sarapan bersama di ruang makan.     

Sheng Nanxuan mengenakan baju rajut V-neck berdasi dan sesudah selesai makan, ia langsung pergi ke kantor.     

Hah… Sebenarnya Sheng Nanxuan masih belum ingin pergi ke kantor. Bukankah menghabiskan waktu sepanjang tahun untuk dengan berkencan setiap hari bersama istrinya akan lebih baik? Akan tetapi Ibu Gong tidak mengetahui bahwa Sheng Nanxuan adalah bos perusahaan dan hanya mengira menantunya itu hanya seorang pegawai kecil. Bukankah kalau Sheng Nanxuan tidak pergi, sama saja dengan mengekspos dirinya sendiri?     

Baju rajut yang ia kenakan adalah baju yang dipilih oleh Gong Mo sebelum Tahun Baru dan ini adalah pertama kalinya Sheng Nanxuan mengenakannya. Gong Mo tidak bisa menahan diri untuk melihatnya beberapa kali, lalu Sheng Nanxuan berkata, "Seleramu cukup bagus."     

Gong Mo yang merasa canggung, menundukkan kepalanya, dan berkata, "Ini pertama kalinya aku melihatmu mengenakan pakaian seperti ini…"     

"Benarkah? Tampan, tidak?"     

Gong Mo menggembungkan mulutnya dan tidak mengatakan apa-apa.     

Ibu Gong yang ada di depan memutar bola matanya dan berkata, "Bisa tidak kalian memikirkan perasaan orang yang tidak memiliki pasangan?!"     

TV di ruang tamu sedang menyiarkan berita pagi. Terdengar suara penyiar dengan jelas berkata, "Kemarin siang, ditemukan mayat seorang wanita di kolam renang sebuah komplek perumahan. Berdasarkan informasi yang ada, kolam renang ini telah ditutup selama setengah bulan pada saat Tahun Baru Imlek. Kemarin siang, seorang pegawai memasuki kolam renang dan menemukan bahwa kolam renang yang seharusnya kering, sudah terisi dengan air, dan ada mayat yang mengambang di kolam itu…"     

"Kak Zhang!" Ibu Gong berseru, "Ganti saluran! Ganti saluran! Kami sedang makan!"     

"Matikan saja!" Sheng Nanxuan berkata, "Aku sedang membaca koran."     

Gong Mo bertanya, "Tidak bisakah kamu makan dengan benar?"     

"Bukankah dengan begini akan lebih menghemat waktu?" sahut Sheng Nanxuan datar.     

"Tapi kenapa aku merasa semakin lambat, ya?"     

"..." Sheng Nanxuan tidak berani membantah karena itu memang benar. Sarapan yang biasa dimakan dalam sepuluh menit, jika makan sambil membaca koran, akan memakan waktu setengah jam atau bahkan lebih lama.     

"Baca lagi saat sudah sampai diperusahaan!" perintah Gong Mo.     

"Baiklah." Sheng Nanxuan meletakkan koran dengan patuh. Perasaan diatur oleh seseorang seperti ini… Benar-benar menyenangkan!     

Ibu Gong memelototi Gong Mo dan berkata, "Nanxuan harus bekerja saat sampai di perusahaan. Bagaimana kalau sampai tertangkap basah sedang membaca koran oleh bosnya?"     

"Tidak masalah, tidak masalah. Aku bisa membacanya saat istirahat makan siang." sahut Sheng Nanxuan.     

Gong Mo memutar bola matanya dan berkata dalam hatinya, 'Pura-pura! Terus saja berpura-pura! Siapa yang berani menangkap basah dirimu saat sedang membaca koran?'     

...     

Sheng Nanxuan segera tiba di perusahaan dan membagikan angpao Tahun Baru.     

"Direktur! Selamat Tahun Baru!" Mereka semua melihat Sheng Nanxuan dan berseru dengan sekuat tenaga.     

Sheng Nanxuan yang hampir dibuat terkejut pun melambai-lambaikan tangannya dan berkata, "Selamat Tahun Baru. Selamat Tahun Baru. Semuanya harus semangat, ya! Kita anggap tahun lalu sebagai persiapan. Tahun ini kita harus bersemangat karena bonus akhir tahun dan angpao sedang melambai-lambai pada kalian!"     

"Baik!" Semua orang tertawa.     

Sheng Nanxuan bertanya pada Bagian Keuangan, "Apa ada milikku?"     

"Ada." Bagian Keuangan menyerahkan sebuah angpao.     

Sheng Nanxuan mengambil dan meraba amplop yang ternyata cukup tebal. Tentu saja Sheng Nanxuan adalah bos yang begitu dermawan!     

Sheng Nanxuan memasuki kantornya sambil membawa angpao dengan diikuti oleh Fang Yang yang juga masuk dan berkata, "Su Mo sudah mati."     

Sheng Nanxuan tertegun, lalu bertanya, "Kapan?"     

"Ttidak tahu, aku baru mengetahuinya kemarin. Dia mati di kolam renang komplek perumahan tempat tinggalnya bersama dengan Sheng Donglin." Jawab Fang Yang.     

"Kolam renang?" Sheng Nanxuan teringat akan berita yang didengarnya saat berada di rumah, lalu lagi-lagi ia bertanya, "Bagaimana kejadian spesifiknya?"     

"Polisi masih menyelidiki." Jawab Fang Yang.     

Sheng Nanxuan tampak bersandar di kursi dengan termenung, lalu berkata, "Kalau begitu beritahu aku jika hasilnya sudah keluar."     

"Baik." Fang Yang meninggalkan ruangan.     

Sheng Nanxuan menyentuh dagunya dan merenung.     

Pada akhirnya Sheng Nanxuan menyerahkan Su Mo ke tangan Gambino, tetapi jika dilihat berdasarkan lokasi penemuan mayatnya, Gambino tidak hanya membunuh dengan sembarangan. Sebaliknya, ia sudah mengaturnya dengan terperinci dan memiliki rencana yang matang.     

...     

Siang hari sebelumnya.     

Di komplek perumahan tempat Sheng Donglin tinggal, beberapa pegawai kolam renang memasuki kolam renang. Karena tahun depan akan segera dibuka, mereka harus membersihkan dan mengisi air kolam renang pada hari ini.     

Beberapa anak muda berbisik, "Hari ini Hari Kasih Sayang! Apa tidak bisa menunggu besok saja?"     

Begitu membuka pintu masuk kolam renang, tercium suatu bau yang menyengat.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.