Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Menyelidiki Kebenaran (3)



Menyelidiki Kebenaran (3)

0Gu Lei melirik ketiga orang itu, lalu menghela napas dan berkata di dalam hatinya, 'Ketiga orang ini benar-benar pandai mengendalikan emosinya. Selain terkejut saat pertama kali mendengar berita ini, sesudah itu mereka benar-benar tenang. Tidak tahu juga apa ada informasi berguna yang berhasil didapatkan atau tidak.'     

"Aku akan bertanya pada paman dan bibi terlebih dulu saja." kata Gu Lei.     

Sheng Donglin dan dua orang lainnya terdiam, lalu berkata di dalam hati, 'Siapa yang kamu sebut paman dan bibi? Apa pantas sok dekat saat baru bertemu seperti ini?     

"Oh, ya. Aku belum memperkenalkan diriku." Gu Lei mengulurkan tangannya dan berkata, "Namaku Gu Lei, pemimpin reserse kriminal."     

"Halo." Sheng Donglin menjabat tangannya.     

Gu Lei mengulurkan tangannya, kemudian mengambil pena. Ia bertanya pada Sheng Zhongtian dan istrinya, "Apa kalian berdua mengenal Su Mo?"     

"Kenal."     

"Sejak kapan kalian saling mengenal?"     

"Sudah sekitar sepuluh tahun." Nyonya Sheng berkata, "Kedua keluarga kami bisa dianggap teman lama."     

"Begitu rupanya… Kalau begitu tolong kalian berikan nomor yang bisa dihubungi padaku. Kami akan menghubungi keluarga Su Mo untuk mengurus pemakamannya."     

Ketika percakapan Gu Lei dengan Sheng Zhongtian dan istrinya berakhir, keduanya sama sekali tidak pergi dari sana.     

Gu Lei juga tidak mengusir mereka dan langsung memberi pertanyaan pada Sheng Donglin, "Kapan terakhir kali kamu bertemu dengan Su Mo?"     

Sheng Donglin berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku lupa tepatnya kapan. Sepertinya pada pertengahan Januari."     

"Hari ini sudah tanggal 14 Februari. Itu berarti kamu belum melihatnya selama sekitar satu bulan, tetapi kamu tidak melaporkannya pada polisi?"     

"Dia sudah dewasa. Lagi pula saat itu hubungan kami kurang baik. Aku mengira bahwa dia marah dan sengaja tidak mau bertemu denganku."     

"Kurang baik?"     

"Dia kehilangan pekerjaannya dan sulit untuk menemukan pekerjaan baru, jadi suasana hatinya sering tidak baik."     

Pada saat ini, polisi muda itu kembali setelah selesai bertanya pada pembantu dan membisikkan beberapa patah kata di telinga Gu Lei, lalu menyerahkan catatannya.     

Gu Lei mengangguk, kemudian kembali bertanya pada Sheng Donglin, "Jika sesudah itu kamu tidak pernah melihatnya, apa ada tanda-tanda bahwa dia kembali ke rumah?"     

"Sepertinya tidak."     

Sheng Donglin masih merasa terganggu ketika mengingat paket dan CD itu. Ia juga tidak tahu apakah kematian Su Mo ada kaitannya dengan Song Zijie.     

Sheng Donglin berkata, "Aku jarang berada di rumah dan juga tidak terlalu memperhatikan, jadi aku tidak tahu persis mengenai hal ini."     

Gu Lei mengangguk sambil melihat catatan pengakuan pembantu, lalu bertanya, "Bisakah kami pergi melihat kamar Su Mo?"     

Sheng Donglin tertegun, lalu bangit berdiri dan menjawab, "Dia satu kamar denganku."     

Sambil berjalan mengikuti Sheng Donglin menuju ke dalam, Gu Lei bertanya, "Tadi saat ditanya, pembantu bilang bahwa Su Mo sudah tidak lagi ada di sini ketika dia mulai bekerja. Apa sebelumnya kamu memiliki pembantu lainnya?"     

Sheng Donglin terdiam sejenak. Ia ingin berkata tidak, tetapi kalau sampai polisi mengusut hal semacam ini, mereka akan sangat mudah mengetahui kebenarannya.     

Sheng Donglin mau tidak mau menjawab, "Ada satu."     

"Bisakah berikan nomor telepon yang bisa dihubungi padaku?"     

"Aku tidak punya, tetapi seharusnya perusahaan kebersihan bisa menemukan dia."     

Gu Lei berhasil menemukan pembantu sebelumnya dari perusahaan kebersihan. Akan tetapi, ia tidak memberitahukan padanya mengenai kematian Su Mo. Gu Lei hanya berkata bahwa ada sesuatu yang harus ditanyakan mengenai Su Mo.     

"Kapan kamu mulai menjadi pembantu mereka?" Gu Lei bertanya.     

"Pada bulan Juli tahun lalu." jawab pembantu itu.     

"Kenapa kamu mengundurkan diri?" tanya Gu Lei lagi.     

Pembantu itu ragu-ragu sejenak. Sebenarnya ia benar-benar tidak ingin mengatakan hal-hal buruk tentang mantan majikannya, tetapi setelah memikirkannya, ia merasa bahwa seharusnya tidak masalah untuk mengungkapkan fakta ini pada polisi.     

Pembantu itu menjawab, "Terkadang temperamen Nona Su tidak terlalu baik. Dia memandang rendah kami yang hanyalah pekerja paruh waktu. Jika suasana hatinya sedang tidak baik, dia akan memarahi kami. Selain itu, dia juga sangat pemberani. Terkadang saat aku tidak ada, dia dan Tuan Sheng saling berpeluk-pelukan di ruang makan."     

Ketika pembantu itu mengatakan hal ini, raut wajahnya mulai berubah, kemudian melanjutkan perkataannya...     

"Sebenarnya tidak ada yang salah dengan berpeluk-pelukan. Aku sudah bekerja pada banyak orang dan juga termasuk sudah melihat dunia luar. Aku juga bukannya tidak pernah melihat pasangan muda yang memiliki hubungan yang baik. Hanya saja, mereka benar-benar berlebihan! Di luar, mereka bahkan berani melakukan hal-hal yang seharusnya hanya dilakukan di dalam kamar!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.