Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Orang yang Berkencan dengan Wu Di Tadi Malam



Orang yang Berkencan dengan Wu Di Tadi Malam

0Kebetulan hari itu adalah hari ketika Su Mo menghilang. Lagi-lagi Su Mo datang ke sini untuk melamar pekerjaan, jadi polisi mungkin sudah menyelidiki hal ini.     

Pada saat Fang Yang memberitahu Sheng Nanxuan bahwa Su Mo sudah mati, ia sama sekali tidak menyangka polisi bahkan sudah menyelidiki sampai kepada dirinya. Jika seperti ini, tampaknya kemampuan polisi menangani kasus ini cukup cepat.     

Sheng Nanxuan bertanya, "Apa yang kamu katakan pada mereka?"     

"Hm… Aku mengatakan bahwa dia memang pernah datang kemari, tetapi tidak dipekerjakan." Manajer Personalia menjawab.     

Sheng Nanxuan mengangguk, "Oke, kamu bisa keluar."     

Sheng Nanxuan memperkirakan bahwa polisi tidak hanya akan menemukan bahwa Su Mo datang ke sini untuk melamar pekerjaan, tetapi juga mengetahui bahwa Sheng Nanxuan adalah pemilik Buku Aimo. Sesudah itu, apabila polisi mengetahui hubungannya dengan Sheng Donglin, mereka akan segera datang untuk mencarinya.     

Seperti yang sudah diperkirakan oleh Sheng Nanxuan, setengah jam kemudian, Fang Yang masuk dan berkata, "Polisi sudah datang."     

Sheng Nanxuan mengangguk dan duduk di belakang meja kerjanya tanpa bergerak sedikitpun.     

Segera sesudah itu, 'Ling Dang' dan seorang polisi pria masuk. Fang Yang menyingkir ke samping. Sesudah mereka masuk, Fang Yang segera menutup pintu agar orang yang berada di luar tidak dapat mendengar percakapan mereka.     

'Ling Dang' dan polisi pria itu menunjukkan berkas mereka dan dengan apa adanya berkata, "Halo, Tuan Sheng, ada kasus pembunuhan yang membutuhkan kerjasamamu untuk keperluan penyelidikan."     

Sheng Nanxuan memandangnya dan mengenalinya sebagai orang yang berkencan dengan Wu Di tadi malam, lalu mengangguk dan berkata, "Halo, Nona Ding."     

'Ling Dang' sontak terkejut dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa mengetahui bahwa aku bermarga Ding?"     

Nama aslinya adalah Ding Dang, tetapi rekan-rekan timnya selalu memanggilnya Ling Dang (artinya: Bel Kecil)     

Sheng Nanxuan menjawab dengan santai, "Penglihatanku bagus."     

Ding Dang mengira bahwa Sheng Nanxuan melihat tanda pengenal yang dipakainya, jadi ia membalik dan melirik kartu tanda pengenal polisinya, kemudian berkata dalam hatinya, "Bukankah pandangan matanya ini terlalu baik? Tulisan yang begitu kecil seperti ini?!'     

Ia menyimpan kartu tanda pengenal polisinya dan berkata dengan serius, "Kasus ini sangat rumit. Jika memungkinkan bagi Tuan Sheng, aku harap kamu dapat kembali bersama dengan kami ke kantor polisi untuk penyelidikan."     

"Tidak memungkinkan." jawab Sheng Nanxuan datar.     

Ding Dang tersedak.     

Fang Yang tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Pekerjaan yang harus diurus oleh Direktur kami sangat sibuk. Jika memungkinkan bagi kedua polisi, bagaimana kalau langsung menyelidiki identitas Direktur di sini saja karena sepertinya Direktur tidak bisa apabila harus pergi dengan kalian."     

"Tapi..." Ding Dang adalah putri wakil walikota, jadi ia mengerti bahwa para orang penting sangat mementingkan harga dirinya. Oleh karena itu, mau tidak mau Ding Dang menyetujuinya.     

"Duduklah di sini." Fang Yang mempersilahkan Ding Dang dan polisii pria itu untuk duduk di sofa ruang tunggu.     

Sheng Nanxuan perlahan bangkit berdiri dari belakang meja dan berjalan mendekat.     

Fang Yang keluar dan membawa tiga buah cangkir kopi, kemudian melipat tangan di depan badannya dan berdiri tegak di belakang Sheng Nanxuan seperti pengawal.     

Polisi pria itu mengambil kertas dan pena untuk mencatat, sementara Ding Dang bertanya, "Apa kamu mengenal Su Mo?"     

"Kenal."     

"Kapan kamu mengenalnya?"     

"Sepertinya beberapa tahun yang lalu, tetapi aku tidak ingat detailnya. Keluarga Sheng dan keluarga Su memiliki hubungan yang baik dan terkadang kedua keluarga juga saling menghadiri perjamuan makan satu sama lain."     

"Apa kamu akrab dengannya?"     

"Tidak akrab."     

"Pernah berbicara dengannya?"     

"Tentu saja pernah."     

"Apakah kamu tahu bahwa dia meninggal?"     

"Aku mengetahuinya setelah kamu mengatakannya."     

"Pada 23 Januari, apa kamu bertemu dengannya?"     

Sheng Nanxuan tertegun sesaat, lalu bertanya, "Hari yang mana itu?"     

"Dia datang ke perusahaan penerbitan Buku Aimo untuk melamar pekerjaan."     

"Oh, kalau itu, aku bertemu. Akan tetapi lamaran pekerjaannya tidak lolos, jadi dia pergi meninggalkan tempat ini."     

"Apa sesudah itu kalian pernah bertemu lagi?"     

"Tidak."     

"Bisakah kamu ceritakan sedikit mengenai sebuah buku yang berjudul Bahasa Mayat, yang direncanakan dan diterbitkan oleh perusahaanmu? "     

Sheng Nanxuan terlihat kebingungan dan bertanya, "Apa ini ada hubungannya dengan kasus ini?"     

"Tentu saja. Adegan kematian Su Mo sama persis dengan cerita di dalam novel itu."     

"..." Sheng Nanxuan sedikit terkejut. Ia tahu bahwa Gambino membunuh Su Mo, tetapi dia tidak menyangka Gambino akan melakukan dengan cara seperti ini.     

'Apa Gambino tidak takut bahwa polisi akan menyelidiki sampai kepadanya?' Sheng Nanxuan bertanya-tanya di dalam hatinya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.