Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kebenaran



Kebenaran

0"Bagaimana? Benar-benar cerdas, bukan? Gambino bertanya dengan bangga.     

"Itu masih belum tentu. Meskipun semua bukti mengarah padanya, tidak ada rambut, atau kulit mati Sheng Donglin yang tertinggal di tubuh Su Mo, sehingga tidak ada DNA milik Sheng Donglun yang dapat ditemukan. Bahkan di TKP, hanya ditemukan buku dengan sidik jarinya. Sama sekali tidak ada jejak yang ditinggalkan olehnya di kolam renang itu. Berdasarkan hal ini, kamu sudah gagal. Hakim membutuhkan bukti yang kuat, sementara bukti yang ada tidak cukup kuat sehingga dia pasti akan dibebaskan."     

"Tentu saja aku tahu. Namun mengarahkan bukti kejahatan padanya saja sudah cukup untuk membuat keluarga Sheng menderita." Gambino menatapnya dan berkata sambil tersenyum, "Bagaimanapun juga, kalian keluarga Sheng juga susah untuk dihabisi. Sudah mati, tetapi seolah-olah tidak. Mana mungkin bisa dihancurkan hanya dalam satu kali?"     

"Kebencianmu terhadap Keluarga Sheng benar-benar besar rupanya." Sheng Nanxuan berkata sambil tersenyum. Ia bahkan sama sekali tidak marah meskipun juga berasal dari keluarga Sheng.     

"Biasa saja. Kemungkinan tidak melebihimu."     

"Haha!" Sheng Nanxuan tertawa dan menyentuh cangkir tehnya dengan cangkir Gambino, lalu berkata, "Bagaimana kamu bisa terpikir untuk mencari Song Zijie?"     

"Karena apa yang terjadi saat itu, kebetulan cocok untuk digunakan. Jika Wakil Walikota Ding tahu, dia pasti juga akan menindas Sheng Donglin secara diam-diam."     

"Bagus juga." Sheng Nanxuan mengangguk, lalu berkata, "Ini berarti, apa kamu yang sudah mengajari semua yang dikatakan oleh Song Zijie pada polisi?"     

"Tentu tidak. Aku hanya memintanya untuk mengirimkan surat itu. Aku hanya mengingatkannya mengenai beberapa hal, tetapi aku tentu tidak memberitahukan mengenai kematian Su Mo padanya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa bereaksi seperti itu. Polisi-polisi itu menangani terlalu banyak kasus, jadi mereka tentu dapat membedakan mana yang asli dan mana yang palsu."     

Sheng Nanxuan mengangguk lagi dan bertanya, "Lalu bagaimana kamu memastikan bahwa Sheng Donglin akan membaca buku itu?"     

"Hah?" Gambino berseru kaget, "Ini benar-benar tidak terduga. Namun, ini hanyalah sebuah buku. Buku ini bahkan juga bisa dilihat di internet. Aku sudah menyuruh orang mengotak-atik handphone dan laptopnya untuk meninggalkan jejak bahwa dia pernah membuka buku Bahasa Mayat. Hanya saja aku sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan menyentuh buku fisik Bahas Mayat di kolam renang. Bahkan membiarkan orang melihatnya! Tuhan benar-benar membantuku."     

"Ini berarti, jika polisi memeriksa laptop dan handphone-nya, kemudian menemukan bukti bahwa dia telah membaca buku itu berkali-kali, itu akan membuktikan bahwa dia adalah pembunuhnya."     

"Bisa dibilang begitu. Akan tetapi, polisi mungkin tidak akan memikirkan sampai kesini, sementara kita juga tidak mungkin mengingatkan mereka."     

"Benar."     

Jika mengingatkan mengenai hal ini, bukankah itu sama saja dengan mengatakan pada polisi bahwa ini adalah rencana mereka?     

Setelah selesai membicarakan topik utama pertemuan keduanya, Gambino bertanya, "Ngomong-ngomong, bagaimana kabar istri dan anakmu akhir-akhir ini?"     

Sheng Nanxuan memegang cangkir teh, lalu menatap Gambino sambil menyesap tehnya perlahan sebelum berkata, "Kamu ingin menanyakan mengenai ibu mertuaku, bukan?"     

"Haha!" Gambino tersenyum dan berkata, "Perasaanku terhadap Nona Shan serius. Tidak ada salahnya jika Tuan Sheng memberikan masukan padaku."     

"Tentu tidak bisa." Sheng Nanxuan menolak tanpa berpikir, "Bagaimana bisa aku membantu orang luar berurusan dengan keluargaku sendiri? Jika sampai istriku marah, orang yang akan kesepian dan kedinginan di tempat tidur bukanlah kamu!"     

"Saat ini aku adalah seseorang yang kesepian dan kedinginan di tempat tidur..."     

"Sampai jumpa!"     

Sheng Nanxuan sama sekali tidak ingin membahas masalah ini dengannya.     

Mana mungkin seorang bos mafia yang bermartabat tidak memiliki beberapa wanita penghangat tempat tidur di sisinya?     

Sheng Nanxuan kembali ke rumah dan melihat Gong Mo yang duduk di sofa, sedang belajar merajut sweater dengan Ibu Gong.     

Sheng Nanxuan menghampirinya dengan geli dan bertanya, "Kenapa kamu belajar membuat ini?"     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Ketika aku masih kecil, aku mengenakan sweater yang dijahit oleh ibuku untukku. Ini adalah wujud cinta. Anakku tentu saja harus merasakan cinta yang kuberikan padanya!"     

Sheng Nanxuan terdiam, lalu mengulurkan tangan dan menggosok-gosok kepalanya sambil berkata, "Kamu hanya peduli pada anakmu saja!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.