Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Jika Kamu Tidak Jujur, Aku Tidak akan Merajutkan Syal untukmu



Jika Kamu Tidak Jujur, Aku Tidak akan Merajutkan Syal untukmu

0Begitu mendengar perkataan Sheng Nanxuan, Gong Mo bertanya sambil tersenyum, "Bagaimana kalau aku membuatkan satu untukmu juga?"     

Sebenarnya Sheng Nanxuan sedang berjalan menuju ruang kerja, tetapi begitu mendengar perkataan Gong Mo, ia berhenti sesaat, dengan senyum tak terkendali di wajahnya.     

Akan tetapi, apa yang dikatakannya sangat dingin dan acuh tak acuh, "Terserah."     

Gong Mo pun berbisik, "Kalau begitu aku tidak akan membuatkan untukmu."     

Sheng Nanxuan tersedak, lalu menoleh untuk menatapnya dan kembali ke kamar dengan kesal.     

Gong Mo mendengus dan berkata pada Ibu Gong, "Siapa suruh dia gengsi!"     

Ibu Gong dengan lemah menunjuk ke jahitan yang ada di tangan Gong Mo dan berkata, "Salah, salah! Ada satu jahitan yang ketinggalan!"     

"Ah! Ah! Ah!" Gong Mo berteriak, "Bagaimana ini?"     

"Kembali dan tarik pelan-pelan."     

Gong Mo melakukan seperti apa yang Ibu Gong suruh sehingga rajutannya itu pun dapat dibenahi. Ia pun sontak menghela napas lega.     

"Jarum ini terlalu tipis untuk dipakai merajut. Kamu bisa mulai dengan menggunakan kayu yang tebal untuk merajut syal. Karena begitu akan lebih mudah." jelas Ibu Gong.     

Gong Mo mengangguk dan berkata, "Setelah aku selesai belajar menggunakan jarum saja. Musim dingin bahkan sudah hampir berakhir, jadi saat syal ini selesai dirajut, akan baru bisa dipakai setengah tahun lagi. Tanpa perlu menunggu sampai aku berhasil mempelajarinya, aku akan langsung merajut syal untuk Sheng Nanxuan agar dia tidak cemburu lagi.     

Ibu Gong mendengus, "Di hatimu itu hanya ada dia!"     

"Ya sudah, ya sudah… Aku juga akan merajut untuk Ibu."     

"Lupakan saja!" Ibu Gong menolak dengan sopan dan berkata, "Keterampilan merajut Ibu jauh lebih baik darimu! Jika aku menginginkannya, aku bisa merajut untuk diriku sendiri! Keterampilanmu yang tidak karuan itu, biar untuk Sheng Nanxuan saja."     

Gong Mo cemberut dan hanya menggerutu di dalam hatinya..     

'Meski keterampilan merajutku tidak bagus, tetapi yang terpenting adalah niatnya! Jika aku benar-benar tidak merajutkan untuk Ibu, Ibu pasti juga akan sedih. Huh… Nanti aku akan diam-diam merajut dan memberikannya pada Ibu.'     

Sheng Nanxuan melepas jas kantor yang dikenakannya dan mengenakan sweater yang dibelikan Gong Mo untuknya.     

Ia melihat dirinya di cermin, lalu tiba-tiba menantikan penampakan dirinya saat memakai sweater yang akan dirajut Gong Mo untuk dirinya.     

Semakin memikirkannya, semakin Sheng Nanxuan tidak bisa menahan senyum yang mengembang di wajahnya.     

Ia percaya bahwa hari itu pasti akan datang!     

Sheng Nanxuan memasuki kamar bayi dan melihat Huzi yang sedang tidur. Dia mengulurkan tangannya untuk mencolek wajah Huzi. Huzi membuka matanya, lalu tiba-tiba mulai menangis.     

Sheng Nanxuan terkejut dan buru-buru berkata, "Jangan menangis, jangan menangis, ini Ayah..."     

"Huaaaa….!" Huzi justru meraung dengan lebih keras.     

Sheng Nanxuan berkeringat karena panik pun berkata, "Kesayangan Ibu... Kamu jangan menangis... Tidak boleh menangis!"     

Jika Gong Mo tahu, Sheng Nanxuan pasti akan disalahkan!     

Baru saja membicarakannya, orang yang dibicarakan pun tiba.     

"Ada apa?" ​​Gong Mo, Ibu Gong, dan pengasuh sama-sama berlari memasuki kamar bayi.     

Sheng Nanxuan tersenyum datar dan berkata, "Sepertinya dia lapar."     

"Bukankah kamu baru saja memberinya susu?" Gong Mo bertanya.     

"Kalau begitu dia buang air besar." Sheng Nanxuan tidak akan mengakui bahwa itu adalah kesalahannya.     

Gong Mo mengambil anak itu dan menepuknya dua kali, sehingga tangisan anak itu semakin berkurang.     

Gong Mo sontak menghela napas, lalu berbisik menghibur anaknya itu, "Sayang… Jangan menangis, ya… Ada Ibu di sini, ya… Ayah juga ada di sini. Nenek pun juga ada di sini…"     

"Huhu... " Bayi kecil itu merengek, lalu memejamkan matanya dan bersandar di dalam dekapan Gong Mo.     

Begitu Ibu Gong melihat bahwa Huzi baik-baik saja, ia dan pengasuh bersama-sama keluar meninggalkan kamar bayi itu.     

Sesudah melihat mereka pergi, Gong Mo yang sedang menggoyangkan anaknya dengan lembut pun bertanya pada Sheng Nanxuan, "Apa kamu yang membuatnya menangis?"     

"Bagaimana mungkin? Aku ini ayahnya!"     

"Katakan yang sebenarnya! Jelas-jelas kamu terlihat merasa bersalah sekarang!"     

"Memang iya?"     

"Jika kamu tidak jujur, aku tidak akan merajutkan syal untukmu, ya..."     

'Berani-beraninya!' gerutu Sheng Nanxuan di dalam hatinya.     

Sekarang Sheng Nanxuan sedang mengharapkan Gong Mo merajut sesuatu untuk dirinya. Jadi, bahkan jika Gong Mo marah sekalipun, Sheng Nanxuan tetap akan mengakuinya.     

"Baiklah… Aku mencolek wajahnya dengan tanganku."     

"Apa!?" Gong Mo terkejut dan buru-buru menundukkan kepalanya untuk memeriksa wajah bayinya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.