Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Melahap Jari Telunjuknya



Melahap Jari Telunjuknya

0Sheng Nanxuan menyeka dahinya dan berkata, "Benar-benar sangat pelan. Mungkin kebetulan dia sedang bermimpi indah, jadi sebuah colekkan membangunkannya dan membuatnya menangis."     

Gong Mo memelototinya dan berkata, "Berikutnya tidak boleh seperti itu lagi!"     

"Tentu, tentu!" Sheng Nanxuan mengangguk dengan cepat, lalu mengulurkan tangannya dan berkata, "Biarkan aku menggendongnya sebentar."     

Gong Mo menyerahkan Huzi dan Sheng Nanxuan pun menggendongnya dengan hati-hati. Huzi menggosok-gosok mulutnya, lalu tertidur dengan wajah yang nampak bahagia.     

Gong Mo tersenyum dan mengulurkan tangannya, lalu menyentuh wajah Huzi sebanyak dua kali dengan lembut.     

Huzi tersenyum datar, seolah sedang tertawa.     

Sheng Nanxuan berbisik, "Tadi aku menyentuhnya seperti itu. Dia pasti tidak menyukaiku! Saat kamu yang menyentuhnya, dia tidak menangis! Dia bahkan malah tersenyum seperti ini!"     

Begitu mendengarnya, Gong Mo mendongak menatap suaminya itu dan menyentuhkan ujung jari telunjuk Huzi ke samping wajah Sheng Nanxuan, lalu mencoleknya dengan lembut.     

"Apa tadi kamu melakukannya seperti ini? tanya Gong Mo.     

Sheng Nanxuan linglung. Ia merasa colekkan yang diberikan Gong Mo begitu nyaman hingga membuat hatinya geli dan kesemutan.     

Sheng Nanxuan benar-benar ingin mengatakan, 'Lakukan lagi.'     

Akan tetapi karena permintaannya itu begitu memalukan, ia tidak bisa mengatakannya.     

Namun, ketika Gong Mo melihatnya melamun, Gong Mo yang heran pun mencolek Sheng Nanxuan lagi dan berkata, "Kamu kenapa?"     

Sheng Nanxuan memperhatikan gerakan Gong Mo dengan penuh antisipasi.     

Gong Mo mengerutkan bibirnya dan mencolek suaminya itu dengan sungguh-sungguh.     

Wajah Sheng Nanxuan mengikuti arah gerakan Gong Mo, lalu melahap jari telunjuknya.     

"Ah!" Gong Mo berteriak terkejut dan tercengang.     

Sheng Nanxuan menatapnya dalam-dalam dan menjilat ujung jari Gong Mo dengan ujung lidahnya.     

Sebuah aliran listrik bagaikan mengalir di jarinya.     

"Ada apa?" ​​suara Ibu Gong datang dari luar.     

Gong Mo buru-buru menarik tangannya dan dengan cepat menjawab, "Tidak apa-apa!", kemudian memukul Sheng Nanxuan dengan kejam.     

Sheng Nanxuan menundukkan dan tertawa terbahak-bahak seperti kucing yang berhasil mencuri ikan.     

Gong Mo dengan tersipu berkata, "Huzi sudah tidur. Letakkan di tempat tidur."     

Sheng Nanxuan dengan patuh meletakkan anak itu dan menyelimutinya, lalu menatap Gong Mo.     

Tatapan Sheng Nanxuan membuat wajah Gong Mo memanas, sementara jarinya yang baru saja digigit oleh suaminya itu terasa seperti mulai memanas.     

Gong Mo sontak mengomel, "Buaya darat!"     

"Uhuk!" Sheng Nanxuan mengusap-usap hidungnya dan tidak menyangkal apa yang dikatakan Gong Mo, kemudian bertanya, "Kapan kamu akan memberikan syal rajutanmu untukku?"     

"Tunggu tahun depan saja!" jawab Gong Mo dengan kesal.     

Wajah Sheng Nanxuan tampak bersedih.     

Gong Mo yang tidak tahan melihatnya seperti ini pun berkata, "Aku belum mempelajarinya."     

"Belajarlah sekarang."     

Gong Mo mengangguk tak berdaya dan berkata, "Baiklah. Besok aku akan meminta Ibu untuk mengajariku dan merajutkanmu untuk musim dingin tahun ini."     

"Musim dingin?"     

"Jika tidak?" Gong Mo bertanya dengan heran.     

"Sekarang juga sudah cukup dingin." Jawab Sheng Nanxuan dengan sungguh-sungguh.     

Gong Mo yang kehabisan kata-kata, hanya bisa menatap suaminya itu.     

Tatapan Gong Mo membuat Sheng Nanxuan merasa bersalah. Ia mengusa-usap hidungnya dan berkata, "Kalau begitu musim dingin saja."     

Meskipun Sheng Nanxuan sangat ingin mengenakan syal rajutan Gong Mo, ia tidak ingin membuat istrinya itu kelelahan.     

Gong Mo pun dengan serius merenungkannya.     

Ia ingat ketika masih kuliah dulu, teman sekamarnya di asrama merajut syal untuk pacarnya. Namun, ia tidak merajutkan Sheng Donglin. Itu semua karena Sheng Donglin adalah seorang tuan muda dari keluarga Sheng, jadi Gong Mo tidak belajar merajut karena khawatir Sheng Donglin tidak menyukai benda-benda buatan tangan seperti ini.     

Ada semacam teknik menjahit yang disebut jahitan emas yang dirajut sepanjang dua meter. Beberapa gadis itu bahkan juga dapat menyelesaikannya dalam satu minggu.     

Jika lebih detail, akan butuh dua minggu untuk merajutnya.     

Gong Mo berpikir. Jika Sheng Nanxuan begitu menantikan syal rajutan buatannya, Gong Mo akan merajutkan untuknya. Sekarang cuaca masih dingin, jadi sepertinya syal itu masih akan bisa dipakai untuk beberapa saat.     

Keesokan harinya, Gong Mo meminta Ibu Gong untuk mengantarnya memilih benang wol.     

Gong Mo tidak tahu jenis mana yang digunakan untuk merajut. Sebaliknya, Ibu Gong yang sudah berpengalaman menyarankan dua macam jenis. Gong Mo memilih jenis yang berkualitas, indah, dan yang terpenting tidak sulit. Kira-kira akan memakan waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikan rajutannya. Akan tetapi, jika Gong Mo dapat menyelesaikannya dengan cepat, seharusnya rajutan itu akan selesai dalam empat atau lima hari.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.