Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku Rasa Agak Jelek. Bagaimana ini?



Aku Rasa Agak Jelek. Bagaimana ini?

0"Aku menciummu agar kamu membalas kebaikan yang sudah aku lakukan untukmu. Mengerti tidak?" kata Sheng Nanxuan dengan sungguh-sungguh.     

Gong Mo tertegun dan membuka matanya, tetapi Sheng Nanxuan sudah berlalu pergi.     

Gong Mo berpikir bahwa selalu ada maksud terselubung di balik kata-kata Sheng Nanxuan.     

Setelah bangun, terdapat sarapan pagi bergizi yang sudah tertata di meja.     

Ibu Gong memanggil Gong Mo, "Cepat datang kemari dan makan. Nanxuan yang memasaknya. Ada apa dengannya hari ini? Kenapa dia begitu bersemangat? Pagi-pagi sekali harus ke kantor, tetapi masih membuatkan sarapan untukmu. Iya, kan? Dia pasti memasak semua ini untukmu. Wanita tua seperti ibu bahkan juga ikut menikmati kebahagiaan dan kemakmuran ini."     

"Dia yang memasak?" Gong Mo melihat sarapan itu sambil berpikir.     

'Kemarin malam memasak makan malam. Hari ini memasak makan pagi. Bahkan memotong buah dan menyuapiku secara langsung. Bukankah perhatiannya sudah terlalu berlebihan?'     

'Apa dia melakukan ini hanya demi sebuah syal?'     

'Apa sebanding?'     

Gong Mo pun berusaha menahan tawanya, tetapi tidak bisa.     

Sementara Ibu Gong menegurnya, "Apa yang kamu tertawakan? Nanxuan sudah begitu bekerja keras di kantor. Bilang padanya untuk jangan memasak. Kak Zhang yang di gaji akan merasa tidak enak dan mengira bahwa kita sudah tidak membutuhkannya lagi."     

"Mana ada, mana ada!" Gong Mo tersenyum sambil berkata, "Nanti malam aku akan bilang padanya. Mungkin akhir-akhir ini dia merasa bosan dan memiliki energi yang berlebihan."     

"Ibu malas untuk memedulikan kalian!" Ibu Gong bergumam.     

Setelah sarapan, keduanya duduk di balkon ruang kerja untuk merajut.     

Ibu Gong merajut pakaian Huzi, sementara Gong Mo merajut syal Sheng Nanxuan.     

Gong Mo berkata, "Jangan beritahu Nanxuan. Aku akan memberinya kejutan saat sudah selasai merajut syal nya ini."     

"Memang siapa yang mau membocorkannya?" jawab Ibu Gong ketus.     

Gong Mo tersenyum, lalu tiba-tiba berkata, "Aku rasa agak jelek. Bagaimana ini?"     

"Tidak apa-apa asalkan dia tidak merasa begitu."     

"Bagaimana kalau dia merasa begitu?"     

"Kalau begitu tidak usah berikan padanya."     

Gong Mo mengangguk dan merasa bahwa perkataan Ibu Gong masuk akal.     

Pada saat Sheng Nanxuan kembali di malam hari, Gong Mo sedang berlatih yoga pasca persalinan di ruang olahraga.     

Sheng Nanxuan melihatnya sebentar dan kembali ke kamar untuk berganti pakaian olahraga dan pergi ke ruang olahraga. Sheng Nanxuan melakukan push up di samping.     

Gong Mo yang mengetahui bahwa Sheng Nanxuan ada di sana, hanya meliriknya dan mengabaikannya. Bagaimanapun juga, ia harus menahan napasnya saat melakukan yoga dan harus fokus.     

Sheng Nanxuan paham akan hal ini, jadi dia juga tidak melakukan gerakan yang terlalu berisik.     

Gong Mo berkeringat setelah berolahraga.     

Sheng Nanxuan juga berkeringat dan melihat Gong Mo sudah berhenti melakukan yoga.     

Pada saat ini, barulah Sheng Nanxuan berani bernapas dengan terengah-engah.     

Gong Mo berjalan menghampirinya sambil membawa handuk dan membantu menyeka keringatnya, lalu berkata, "Ternyata kamu menahan napas?"     

"Aku takut mengganggumu." Sheng Nanxuan jatuh telentang di lantai.     

Gong Mo meliriknya dan memberikan handuk padanya, lalu berkaya, "Aku mandi dulu."     

Sheng Nanxuan memandang sosok bagian belakang tubuh Gong Mo. Begitu Gong Mo keluar, lagi-lagi ia bangkit dan berlari selama 20 menit, lalu kembali ke kamar.     

Di kamar mandi, Gong Mo yang baru saja selesai mandi, sedang mengenakan pakaiannya.     

Sheng Nanxuan lyang sekujur tubuhnya berkeringat, langsung masuk ke kamar mandi.     

Sheng Nanxuan menanggalkan pakaiannya sehingga otot-ototnya yang terbentuk terekspos, sementara keringat yang mengalir di kulitnya berkilauan.     

Gong Mo yang tersipu malu, mengencangkan jubah mandinya dan ingin keluar.     

Sheng Nanxuan memeluknya dan mendorongnya ke dinding.     

Gong Mo terkejut dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"     

Sheng Nanxuan mengulurkan lengannya di pinggang Gong Mo dan memeluknya dengan lembut. Keduanya sama-sama bersandar di dinding.     

Gong Mo mendengar detak jantung Sheng Nanxuan yang begitu cepat dan kencang, "Dug! Dug! Dug! Dug! Dug! Dug!"     

Frekuensi detak jantungnya agak menakutkan.     

Gong Mo tidak berani bergerak. Bagaimanapun juga beberapa bulan ini Sheng Nanxuan belum melepaskan hasratnya. Walaupun terkadang melakukannya seorang diri, tetapi tentu tidak dapat dibandingkan dengan yang langsung.     

Gong Mo sangat takut jika Sheng Nanxuan tidak bisa menahannya. Gong Mo tentu akan sengsara.     

Demi tubuhnya, dia sangat patuh pada dokter. Dokter mengatakan tidak selama tiga bulan, jadi ia harus melarangnya selama tiga bulan     

Setelah berdiri seperti ini selama hampir sepuluh menit, Sheng Nanxuan akhirnya melepaskan Gong Mo perlahan-perlahan.     

Pada saat ini, detak jantung Sheng Nanxuan sudah kembali tenang.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.