Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Apa Kamu Ingin Aku Membantumu?



Apa Kamu Ingin Aku Membantumu?

0Gong Mo menghela napas lega dan berbisik, "Tidak baik langsung turun sesudah baru saja selesai berlari."     
0

Sesudah selesai berlari, seharusnya berjalan pelan-pelan selama beberapa menit untuk menenangkan diri. Jika langsung berhenti, itu tidak akan baik bagi tubuh.     

Sesudah berhenti olahraga dan menyeka keringatnya, keringat Sheng Nanxuan justru mengalir semakin deras daripada saat sedang berolahraga. Pada saat ini, keringatnya benar-benar seperti air yang mengalir dari keran.     

"Aku takut jika aku terlambat, kamu sudah keluar." jawab Sheng Nanxuan.     

Gong Mo tertegun, tersipu malu dan berkata, "Pft! Apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Tidak melakukan apa-apa. Aku hanya merasa dengan begini aku bisa lebih dekat denganmu."     

Gong Mo terdiam selama beberapa detik, lalu bertanya, "Apa kamu ingin aku membantumu?"     

Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Tidak perlu."     

"Benar-benar tidak perlu?" Gong Mo memandangnya dengan curiga.     

Sheng Nanxuan berdeham pelan, lalu menjawab, "Kita sudah berada di dalam terlalu lama. Jangan sampai Ibu dan yang lainnya berpikir yang tidak-tidak. Lebih baik kamu keluar dulu saja,"     

"..."     

"Bantu aku malam ini, ya?" Sheng Nanxuan bertanya dengan suara yang pelan.     

Gong Mo mendorongnya dengan kesal, kemudian mengencangkan jubah mandinya dan melarikan diri.     

'Si buaya darat ini!'      

'Ternyata masih tidak lupa dengan kebutuhannya!' Gerutu Gong Mo di dalam hatinya.     

Sheng Nanxuan menyalakan keran, mendongakkan kepalanya, dan membiarkan air membasahi wajahnya sambil tertawa dengan puas.     

Gong Mo diam-diam sudah merajut setengah dari syal itu karena harus berjaga-jaga dari Sheng Nanxuan. Dia baru bisa merajut ketika Sheng Nanxuan sudah tidak berada di rumah.     

Sementara waktu Sheng Nanxuan berada di rumah cukup banyak.     

Setiap hari kurang dari jam enam sore, Sheng Nanxuan pasti akan pulang. Di malam hari yang begitu panjang, Gong Mo juga tidak dapat merajut dan hanya bisa membaca buku, lalu mengambil jarum rajut untuk mempelajari cara merajut sweater.     

Sheng Nanxuan sangat kesal ketika melihat bahwa itu adalah pakaian anaknya.     

Setelah menyia-nyiakan waktu selama beberapa hari, Sheng Nanxuan sudah tidak bersedia memasak lagi.     

'Huh! Sudah memasak selama beberapa hari, ternyata dia masih tidak mengerti bagaimana cara untuk membalas kebaikanku!' Gerutu Sheng Nanxuan di dalam hatinya.     

Gong Mo kesal karena Sheng Nanxuan kembali begitu awal setiap hari dan membuatnya tidak bisa merajut lebih lama. Awalnya Gong Mo ingin menyelesaikan rajutannya dalam lima hari, tetapi malah hanya dapat menyelesaikan setengahnya saja.     

Ibu Gong yang memandang kedua orang yang saling berselisih, tidak ingin mencampuri urusan mereka dan membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.     

Di malam hari, Gong Mo kembali dari kamar bayi dan naik ke tempat tidur.     

Sheng Nanxuan sedang berbaring di tempat tidur dan melihat handphone-nya. Ketika ia melihatnya datang, ia meletakkan handphone-nya dan bertanya, "Akhir-akhir ini ada film baru yang cukup bagus. Apa kamu mau pergi menonton?"     

"Kapan kamu punya waktu?" tanya Gong Mo.     

"Kamu tahu bahwa seluruh waktu tersedia untukmu."     

Gong Mo tersipu dan berkata, "Lebih baik akhir pekan saja. Kalau tidak, bagaimana kita menjelaskannya pada Ibu?"     

"Terserah apa katamu saja." Sheng Nanxuan mengulurkan tangan dan membelai wajah Gong Mo, lalu berkata, "Kulitmu sudah tidak sebagus sebelumnya."     

"Hah?!" Gong Mo berteriak dengan menyedihkan.     

"Jangan hanya menggunakan seluruh waktumu untuk menjaga Huzi. Kamu juga harus memperhatikan waktu istirahat. Huzi tidak hanya memiliki dirimu saja, tetapi masih ada aku, juga masih ada Ibu, kan?"     

Gong Mo memutar bola matanya dan membelakangi Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan memeluknya dari belakang dan mencium lehernya, lalu berkata, "Momo..."     

"Tidurlah." Gong Mo berkata dengan tidak sabar.     

'Orang ini benar-benar menyebalkan!' pikir Gong Mo.     

'Awalnya menyenangkan hatiku, tetapi sekarang lagi-lagi menipuku! Syal ini akan selesai dalam beberapa hari, oke?!' pikir Gong Mo kesal.     

Sheng Nanxuan menghela napas pelan dan berkata, "Tidur yang nyenyak."     

Setelah mematikan lampu, Sheng Nanxuan masih merasa kepahitan.     

Bagaimanapun juga, posisinya di hati Gong Mo masih tidak sebanding dengan anaknya.     

Jika Gong Mo mengingat kejadian pada waktu itu, tentu tidak akan sama, bukan? Gong Mo pasti akan memperlakukannya dengan sangat baik.     

Begitu memikirkannya, tenggorokan Sheng Nanxuan sedikit tercekat. Lagi-lagi ia menciumi leher Gong Mo.     

Sekujur tubuh Gong Mo menegang, kemudian ia berkata, "Kamu… Kamu ingin lagi?"     

"Tidak." Sheng Nanxuan buru-buru berkata, "Memang aku sebegitu buasnya?"     

"Aku merasa kamu sangat itu..."     

"Itu yang mana?" tanya Sheng Nanxuan menggoda.     

"Huh…!"     

"Ya sudah, aku memang itu. Maksudmu buas, kan?     

"Diam!"     

Sheng Nanxuan membalikkan Gong Mo ke arahnya, meraih tangan istrinya itu, dan memasukkannya ke dalam celananya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.