Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Sheng Nanxuan yang Masih Cemburu



Sheng Nanxuan yang Masih Cemburu

0Gong Mo berteriak, "Be… Be… Berhenti!"     

"Bukankah kamu mengatakan bahwa aku, itu? Sekarang aku mau kamu berbuat itu!"     

Gong Mo menarik tangannya dan berseru, "Jika kamu berbuat seperti ini lagi, aku akan marah!"     

Sheng Nanxuan segera memeluknya dan berkata, "Iya, iya… Aku hanya bercanda. Jangan marah…"     

Gong Mo tertegun lalu berkata dengan hati-hati, "Tidak… Aku juga hanya bercanda. Aku tidak akan marah."     

"Sungguh?!" tanya Sheng Nanxuan dengan penuh semangat,     

Wajah Gong Mo memerah, tetapi untungnya lampu sudah dimatikan sehingga Sheng Nanxuan tidak dapat melihat ekspresi istrinya itu.     

Gong Mo berkata, "Aku tahu kamu pasti merasa menderita karena menahannya. Kamu tidak bermain sembarangan dengan wanita lain di luar saja, sudah sangat baik."     

"Tenang saja. Pengendalian diriku tidak seburuk itu."     

"Kalau begitu aku bantu saja, ya?" bisik Gong Mo.     

"Tidak perlu." Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Sudah aku bilang, pengendalian diriku tidak seburuk itu… Tenang saja. Aku hanya sengaja mengganggumu karena aku suka melihat wajahmu yang sedang marah."     

Begitu mendengar perkataannya, Gong Mo benar-benar marah dan berseru, "Kamu benar-benar senang jika aku marah, bukan?!"     

Sheng Nanxuan tidak menjawab dan hanya tersenyum lembut.     

Itu karena ketika Gong Mo marah, ia selalu melihatnya dan semuanya karena Sheng Nanxuan.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan agak membenci bayi kecil di kamar bayi yang selalu menarik banyak perhatian Gong Mo itu.     

Akan tetapi...     

Apa yang bisa dilakukan dengan darah daging sendiri?     

Pujaan hatinya juga sedang memandang dirinya, jadi Sheng Nanxuan hanya bisa bersabar.     

Bahkan istrinya itu mengatakan akan melahirkan anak kedua untuknya, sementara saat ini Sheng Nanxuan bahkan tidak berani memikirkan jika memiliki satu anak lagi. Jika seperti itu, di mana letak posisinya di hati Gong Mo nanti?     

Namun, kelahiran prematur Gong Mo menyebabkan kesehatan tubuhnya terganggu, sehingga setidaknya selama tiga tahun, lebih baik Gong Mo tidak dibiarkan hamil lagi terlebih dahulu. Sheng Nanxuan berencana untuk memiliki anak kedua setelah lima tahun. Mungkin saja pada saat itu, Gong Mo sudah dibuat lelah kesana kemari oleh Huzi dan tidak ingin melahirkan anak lagi.     

Sheng Nanxuan memeluknya erat dan mulai bermimpi indah.     

Dalam mimpi, mereka duduk di bawah langit pada malam bertabur bintang dengan kunang-kunang berterbangan di rerumputan, kemudian Gong Mo menoleh dan menciumnya dengan lembut.     

Pada saat itu, di dunia hanya ada mereka berdua. Benar-benar indah.     

Akhirnya, setelah tiga hari terakhir Gong Mo buru-buru menyelesaikan rajutannya. Tentu saja karena semakin lama ia semakin terampil, syal itu pun berhasil selesai dirajut.     

Gong Mo memeriksanya lagi karena hasil rajutan itu tidak sesuai dengan ekspektasinya. Gong Mo agak tidak berani untuk memberikannya pada Sheng Nanxuan.     

'Bagaimana ini?'     

'Tapi Sheng Nanxuan sudah lama menantikannya.'     

'Hah… Mungkin saat ini dia sudah tidak menantikannya lagi…' pikir Gong Mo di dalam hatinya.     

Akan tetapi Gong Mo juga tidak ingin Sheng Nanxuan merasa kecewa.     

Gong Mo menghela napas dan memilih untuk tidak memikirkannya.     

Jika Sheng Nanxuan tidak menyukainya, Gong Mo tidak akan membuatkan sesuatu untuk Sheng Nanxuan lagi.     

Di malam hari, setelah Sheng Nanxuan selesai mengurus pekerjaannya di ruang kerja, ia kembali ke kamar tidur dengan perlahan.     

Begitu membuka pintu, ia melihat Gong Mo sedang duduk di tempat tidur sambil merajut sweater anaknya.     

Sheng Nanxuan berjalan menghampirinya dengan tampang yang kesal, lalu membuka selimut dan duduk di sebelah Gong Mo. Setelah melihat Gong Mo yang sedang merajut selama beberapa saat, Sheng Nanxuan pun berkata, "Saatnya tidur."     

"Ya." Gong Mo menjawab sambil menunduk dan merajut dengan serius, "Apa kamu sudah pergi melihat Huzi?"     

Sheng Nanxuan terdiam, lali berkata sambil menahan emosinya, "Sudah."     

"Oke."     

"Kamu sedang merajut apa?" tanya Sheng Nanxuan penasaran.     

"Bukan apa-apa, hanya mempelajari teknik merajut. Jika sudah lancar, aku baru akan merajut baju. Jika sampai keketatannya berbeda-beda, tidak akan bisa dipakai."     

"Oh..." Begitu Sheng Nanxuan mendengarnya, ia menjadi bersemangat dan berkata, "Kalau begitu saat kamu sudah bisa, apakah aku juga punya bagian?"     

Ternyata selama ini Gong Mo tidak merajut untuknya sama sekali bukan karena tidak memikirkannya, tetapi khawatir rajutannya akan terlalu jelek karena belum terampil merajut.     

Sebenarnya Sheng Nanxuan sama sekali tidak mungkin tidak menyukai rajutan Gong Mo.     

Namun, jika Gong Mo berpikir seperti ini, tentu saja Sheng Nanxuan akan pemikiran Gong Mo yang ingin memberikan barang yang bagus padanya. Itu berarti Gong Mo benar-benar mempedulikannya, bukan?     

Gong Mo tertegun dan menoleh untuk menatapnya sambil meletakkan jarum dan benang di samping, lalu menjawab, "Sepertinya tidak bisa."     

"Kenapa?" Ekspresi wajah Sheng Nanxuan berubah.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.