Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Jadi Kamu Memberikannya karena Aku Menantikannya?



Jadi Kamu Memberikannya karena Aku Menantikannya?

0Gong Mo mengerutkan bibirnya dan tidak menjawab.     

Hati Sheng Nanxuan terasa sesak. Ia berbalik dan mematikan lampu yang ada di sisinya.     

Gong Mo mengangkat kaki dan melihat syal yang terlipat rapi di kakinya itu, lalu mengambilnya dan memberikan syal itu ke hadapan Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan merasa ada sesuatu yang berbulu menggelitik wajahnya, lalu bertanya dengan emosi, "Apa?! Kamu hanya peduli pada Huzi! Tidak usah memedulikanku!"     

"Apa kamu tidak merasa terlalu kekanak-kanakan?" Gong Mo melemparkan syal itu ke wajahnya.     

Sheng Nanxuan tertegun dan tiba-tiba membuka matanya, berguling, dan bangun. Sesudah itu, ia mengambil benda yang panjang, berbulu, dan lembut itu dengan tampang yang konyol.     

"I… Ini?!" Sheng Nanxuan memandang syalnya dengan tatapan tidak percaya.     

Gong Mo memelototinya dengan getir.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan tertawa dan melingkarkan syal di lehernya dua atau tiga kali, lalu berkata, "Untukku?"     

"Untuk hantu." jawab Gong Mo datar.     

"Hahaha!" Sheng Nanxuan benar-benar bahagia dan membelainya dengan penuh semangat, lalu bertanya, "Kamu merajut untukku!"     

Gong Mo mengerutkan bibirnya dan berkata, "Aku tidak terampil. Jelek, ya? Lupakan saja kalau kamu tidak mau!"     

"Mana mungkin?"     

Sheng Nanxuan buru-buru menyalakan semua lampu, mengamati syal itu dengan cermat. Semakin dilihat, syal itu semakin terlihat sempurna!     

Gong Mo mengira Sheng Nanxuan sedang mencari kecacatan pada syal buatannya itu. Gong Mo hanya memeluk lututnya sambil menatapnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Sesudah Sheng Nanxuan puas melihat syalnya, tiba-tiba ia bergegas memegang wajah Gong Mo dan menciumnya dengan ganas.     

Gong Mo terkejut dan melepaskan kedua tangannya yang sedang memeluk lututnya, lalu meraih tangan Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan mendorong Gong Mo ke tempat tidur dengan penuh semangat, menciumnya dengan antusias, sementara kedua tangannya tidak berhenti meraba tubuh Gong Mo.     

Setelah beberapa saat, Gong Mo yang terengah-engah merasakan tangan Sheng Nanxuan yang masih bergerak liar. Meskipun Sheng Nanxuan tidak melepas baju Gong Mo, tetapi jika terus seperti ini, maka tidak akan lama lagi…     

Gong Mo memeluk Sheng Nanxuan dengan gemetar, lalu berkata, "Apa kamu baik-baik saja?"     

"Tidak apa-apa." Sheng Nanxuan berkata dengan suara yang parau dan mencium ujung hidung Gong Mo, "Aku senang."     

"Ini hanya hasil percobaan saja. Apa yang membuatmu senang?"     

"Aku senang karena kamu memberikannya untukku." Sheng Nanxuan meraih Gong Mo dan memeluknya dengan erar, lalu berkata, "Aku bahkan mengira bahwa kamu tidak akan merajutkan syal untukku."     

"Bukankah kamu selalu menantikannya?     

"Jadi kamu memberikannya karena aku menantikannya?" Sheng Nanxuan berkata sambil menatap Gong Mo.     

Ketika ditatap oleh Sheng Nanxuan, Gong Mo yang pengecut pun tidak berani memandang sorot mata Sheng Nanxuan yang hangat. Gong Mo mengalihkan pandangan matanya dan menjawab, "A… Aku merasa kamu begitu baik padaku, jadi sudah seharusnya aku membalas kebaikanmu."     

Sheng Nanxuan tertegun dan bertanya, "Hanya untuk membalas kebaikan saja?"     

'Bukan… Bukan karena suka?' harap Sheng Nanxuan di dalam hatinya.     

"Bukankah kamu yang mengatakan bahwa aku harus membalas kebaikanmu?"     

Sheng Nanxuan tidak bisa menahan senyumnya dan berkata, "Benar. Aku memang mengatakannya."     

Tidak perlu terburu-buru.     

Suatu hari, Gong Mo pasti akan membalasnya perasaannya.     

Gong Mo berusaha mendorongnya. Sheng Nanxuan pun melepaskannya, kemudian Gong Mo bangun dan meraih syal yang ada di leher Sheng Nanxuan untuk melepasnya.     

Sheng Nanxuan buru-buru menghentikannya dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Jangan rebut milikku!"     

"Siapa yang merebut milikmu? Tidak bagus jika kamu melingkarkannya seperti ini!" Gong Mo merapikannya, lalu dengan canggung berkata, "Rajutan pertamaku tidak bagus. Berikutnya aku akan merajut yang lebih bagus untukmu."     

"Tidak perlu. Satu kali saja sudah cukup. Lagi pula kita bukan tidak bisa membelinya. Aku tidak ingin membuatmu kelelahan seperti ini."     

"Kalau begitu jangan cemburu saat aku merajut untuk Xiaohu, ya?     

Sheng Nanxuan tertegun lalu menarik-narik syalnya sambil berkata, "Kita juga bisa membeli untuk Xiaohu. Kamu tidak perlu membuat dirimu kelelahan."     

Gong Mo tidak bisa menahan senyumnya dan berkata, "Kalau begitu, selama aku tidak membuat diriku sendiri kelelahan, aku akan merajut untukmu. Mau, tidak?"     

Sheng Nanxuan terdiam beberapa saat, lalu mengangguk dengan sungguh-sungguh sambil menjawab, "Mau!"     

Begitu mendengarnya, Gong Mo sontak mendorongnya dan berkata, "Ya sudah! Tidur!"     

"Ya." Sheng Nanxuan membelai-belai syalnya dan berbaring dengan cantik.     

Gong Mo bertanya dengan heran, "Kamu tidak akan melepas syalnya?"     

"Aku tidak rela melepasnya."     

"Jangan main-main!" Gong Mo berkata dengan wajahnya yang memerah, "Jika kamu kepanasan, aku tidak akan memedulikanmu!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.