Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tang Xinxin Melongo



Tang Xinxin Melongo

0"Siapa?" Sheng Nanxuan balik bertanya.     

"Teman sekelas SMA-mu. Sebelumnya kamu memintaku untuk mengirimnya ke luar kota dan yang sebaiknya ke semacam tempat yang tidak bisa berhubungan dengan dunia luar."     

"Aku tahu." Tentu saja Sheng Nanxuan ingat siapa Tang Xinxin. Namun, Sheng Nanxuan tidak menyangka bahwa belum juga urusan mengenai Su Mo berakhir, Tang Xinxin lagi-lagi kembali.     

Begitu Tang Xinxin kembali, ia pasti akan pergi mencari Gong Mo, sehingga ada beberapa hal yang sudah tidak bisa Sheng Nanxuan sembunyikan lagi.     

Fang Yang bertanya dengan hati-hati, "Apa bos tetap ingin mengusirnya lagi?"     

"Tidak perlu." Sheng Nanxuan berpikir sejenak, lalu tiba-tiba memerintahkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan apa yang baru saja mereka bicarakan. "Tolong selidiki jadwal harian dua tetua keluarga Yu."     

Fang Yang segera menyanggupinya. Di saat yang sama, diam-diam ia menghela napas lega karena sepertinya sudah tidap perlu pergi ke Afrika Selatan untuk menambang.     

Gong Mo bangun di sore hari dan menerima telepon dari sebuah nomor tidak dikenal.     

Setelah tersambung, suara yang tidak asing terdengar dari handphone-nya.     

"Tebak siapa aku!?"     

"Si Hati Manis!" Gong Mo tersenyum.     

"Hahaha!" Tang Xinxin tertawa bahagia, lalu berkata, "Akhirnya aku memenuhi janjiku untuk kembali pada bulan Februari! Bagaimana kabarmu sekarang?"     

"Eh?"     

Gong Mo ingat bahwa ketika Tang Xinxin pergi, ia secara khusus bertanya mengenai kapan Gong Mo akan melahirkan. Tang Xinxin mengatakan bahwa ia akan kembali sebelum tanggal Gong Mo melahirkan.     

Sekarang, Gong Mo melahirkan lebih cepat dari tanggal yang ditentukan sehingga Tang Xinxin tidak sempat datang sebelum anak Gong Mo lahir.     

"Kapan kamu kembali? Gong Mo buru-buru bertanya.     

"Kemarin." Tang Xinxin menghela napas, "Baru saja selesai mengemasi barang-barang, aku langsung menghubungimu! Awalnya aku ingin menghubungimu saat bekerja di sana, tetapi di daerah pegunungan itu sama sekali tidak ada sinyal!"     

"Daerah pegunungan?" Gong Mo bertanya dengan heran, "Memang kamu kemana?"     

"Hah… Ceritanya panjang. Apa kamu sedang senggang? Kalau senggang, kita bertemu langsung saja! Aku sekalian ingin mampir bertemu denganmu!"     

"Oke!" jawab Gong Mo menjawab dan memberinnya alamat rumah. "Hubungi aku saat kamu sudah sampai. Aku akan menjemputmu!"     

"Tidak, tidak, tidak! Tidak nyaman bagimu yang sedang hamil! Aku bisa pergi kesana sendiri."     

Gong Mo melirik anak yang menendang-nendangkan kakinya di dalam tempat tidur bayi dan menjawab, "Ya sudah. Kalau begitu hati-hati, ya…"     

Sesudah menutup telepon, Gong Mo pergi untuk memberitahu Ibu Gong bahwa ada tamu yang akan datang dan menyuruhnya untuk bersiap-siap.     

Ibu Gong bertanya, "Kalau begitu malam ini makan di rumah atau di luar?"     

"Makan di rumah saja. Dulu si Hati Manis sering pergi ke rumah kita, jadi dia tidak akan keberatan. Lagi pula kedepannya aku akan sering bertemu dengannya dan memiliki banyak kesempatan untuk makan di luar."     

"Kalau begitu Ibu akan menyuruh Kak Zhang untuk pergi membeli bahan makanan lagi."     

Gong Mo mengangguk, mengganti pakaianya, dan turun untuk menunggu Tang Xinxin.     

Ketika Tang Xinxin datang sambil membawa kantong besar dan kantong kecil hadiah, dari jauh ia melihat seorang wanita cantik bertubuh normal sedang berdiri di gerbang, tetapi ia tidak memperhatikannya.     

Sambil melihat pintu gerbang, ia berkata dalam hati, 'Komplek ini cukup mewah juga! Walaupun menyewa, biayanya pasti beberapa ribu yuan sebulan! Apa lagi jika membelinya!'     

Jika dilihat seperti ini, sepertinya kebutuhan materal Gong Mo setidaknya terjamin. Bagaimanapun juga ini termasuk dasar dari kebahagiaan.     

Sesampainya di gerbang, tepat saat Tang Xinxin hendak meletakkan barang-barangnya dan menghubungi Gong Mo, wanita cantik yang ada di sebelahnya menghampirinya dan berkata, "Hati Manis!"     

Tang Xinxin menoleh dan melotot karena terkejut sambil berseru, "Gong Mo!?"     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Sepertinya kamu lebih kurus dari sebelumnya."     

"Mana lebih kurus dari dirimu!" Tiba-tiba Tang Xinxin tersadar dan berseru, "Di mana anakmu!?"     

"Eh? Aku sudah melahirkan."     

"Nani!?" Tang Xinxin berseru dengan bahasa Jepang (artinya: apa) sambil melongo.     

'Bukankah katanya akan melahirkan pada tanggal 5 Maret? Apa lahir secara prematur? Sekarang masih dua bulan sebelum waktu kelahiran, tetapindia sudah melahirkan? Apa-apaan ini?! Anggap saja dia memang sudah melahirkan, tetapi kenapa dia sudah terlihat sehat dan lincah seperti ini?' pikir Tang Xinxin di dalam hatinya.     

Gong Mo membawanya memasuki komplek. Sampai pada saat memasuki lift, barulah ia bereaksi, "Kamu sudah melahirkan!? Kapan kamu melahirkan? Astaga… Barusan kamu bahkan tidak memberitahuku! Kamu! Kamu! Kamu! Kamu! Bisa-bisanya terkena angin di luar saat baru melahirkan!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.