Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Keraguan Berubah Menjadi Kenyataan



Keraguan Berubah Menjadi Kenyataan

0"Kamu tidak bisa berkata seperti itu. Akan lebih baik jika bisa menghasilkan untuk diri sendiri. Bagaimana jika suatu hari bercerai atau terjadi sesuatu, tetapi tidak pernah bersosialisasi? Bukankah akan sangat kacau?" kata Gong Mo dengan cemas.     

"Perkataanmu ada benarnya juga." Tang Xinxin yang setuju, mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah itu, Tang Xinxin yang tidak peka kembali bertanya, "Bicara sembarangan apa kamu?! Saat ini kamu begitu bahagia, jadi jangan mengutuk dirimu sendiri seperti itu! Apa kamu sedang mengalami baby blues?"     

Gong Mo tersenyum dan menjawab, "Tidak… Aku hanya berpikir untuk sedia payung sebelum hujan saja…"     

"Cih! Kamu hidup bahagia dengan tenang saja! Tidak perlu sedia payung sebelum hujan!"     

Pada saat keduanya sedang bercanda, Ibu Gong datang dan bertanya, "Apa hari ini Nanxuan tidak pulang?"     

Gong Mo melihat jam dan menyadari bahwa dibandingkan dengan jam pulang Sheng Nanxuan sebelumnya, sekarang memang sudah jauh lebih telat. Gong Mo pun berkata, "Aku akan menelepon dan bertanya padanya."     

Tang Xinxin tertegun. 'Nanxuan? Sheng Nanxuan?' kata Tang Xinxin di dalam hatinya.     

Gong Mo menepuk bahunya dan berkata, "Tunggu aku sebentar."     

Tang Xinxin menatapnya dengan heran sambil memegang bantal yang ada di sofa, menunggu mendapatkan kejelasan terlebih dahulu.     

'Argh!' Raung Tang Xinxin di dalam hatinya. Ia merasa agak kesal. Gong Mo benar-benar terlalu tidak seru! Bisa-bisanya tidak memberitahukan padanya kalau ia sekarang sudah bersama dengan Sheng Nanxuan!?     

Gong Mo pergi ke balkon sambil membawa handphone-nya dan segera menghubungi nomor Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan bertanya, "Ada apa?"     

"Tidak apa-apa. Apa kamu belum pulang kerja?" Gong Mo bertanya dengan suara yang pelan.     

"Masih rapat. Sepertinya akan pulang terlambat. Kalian makan duluan saja."     

Sebenarnya, Sheng Nanxuan masih berada di ruang kantornya sendirian dan tidak ada rapat sama sekali.     

Namun, karena ia tahu bahwa Tang Xinxin pergi ke rumahnya, Sheng Nanxuan tidak berani pulang ke rumah. Bagaimanapun juga Tang Xinxin tidak mengalami amnesia, jadi jika Tang Xinxin melihatnya, wanita itu pasti akan mengenalinya! Pada saat itu, bagaimana Sheng Nanxuan menjelaskannya pada Gong Mo?     

Sheng Nanxuan hanya berharap setidaknya hal ini bisa ditunda, meski hanya sementara waktu.     

Begitu mendengarkan perkataan suaminya itu, tiba-tiba Gong Mo merasa agak kecewa. Saat Gong Mo menoleh dan melihat Tang Xinxin yang ada di dalam, ia begitu berharap Sheng Nanxuan bisa pulang.     

Bisa saja Tang Xinxin akan mengenali Sheng Nanxun. Jika seperti itu, Gong Mo akan tahu apakah Sheng Nanxuan benar-benar menyembunyikan sesuatu darinya.     

Gong Mo bertanya, "Kira-kira jam berapa kamu pulang?"     

"Bisa-bisa sangat malam. Kamu tidur dulu saja." jawab Sheng Nanxuan.     

"Baiklah kalau begitu." Gong Mo mengerti. Jika Sheng Nanxuan berkata demikian, itu artinya ia baru akan kembali saat waktunya tidur.     

Sheng Nanxuan tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Tenang saja. Aku tidak akan bermain dengan wanita lain di luar sana."     

Gong Mo tersipu malu dan berkata, "Siapa yang bermaksud untuk mengatakan ini padamu?! Aku ini hanya takut kamu lupa makan malam!"     

"Kamu mengkhawatirkanku rupanya?" Sheng Nanxuan tersenyum dan menggoda istrinya.     

Gong Mo tercekat dan menjawab dengan salah tingkah, "Si… Siapa yang mengkhawatirkanmu! Aku takut kamu sakit, maka tidak akan ada yang menghasilkan uang untuk aku belanjakan!"     

"Oh... Oh... Begitu rupanya.... Tenang saja. Meskipun aku mati, warisan yang kutinggalkan juga cukup untuk kamu belanjakan."     

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan!" Gong Mo berseru, "Tidak boleh mengatakan hal-hal yang buruk!"     

Sheng Nanxuan tertawa kecil. Ia menyukai Gong Mo yang kata-katanya pedas padahal hatinya lembut seperti ini.     

Gong Mo semakin tersipu ketika dia mendengarnya tertawa, kemudian menjelaskan, "A… Aku tidak sedang mengkhawatirkanmu! Te.. Tetapi Huzi tidak boleh sampai tidak memiliki ayah."     

"Oke… Aku mengerti."     

"..." Apa yang dia mengerti? Gong Mo tidak berbicara lagi dan menutup telepon dengan kesal.     

Sekembalinya ke ruang tamu, wajah Gong Mo masih sedikit merah. Ia meninggikan suaranya untuk berbicara pada Ibu Gong yang berada di ruang makan, "Dia tidak pulang. Malam ini ada urusan."     

"Begitu rupanya... Kalau begitu kalian bersiap-siaplah! Kita makan." Kata Ibu Gong, lalu pergi ke dapur untuk menyajikan makanan.     

Gong Mo mengulurkan tangannya dan menarik Tang Xinxin sambil berkata, "Ayo kita makan!"     

Tang Xinxin menatapnya dengan ragu dan berkata, "Kamu tidak mengatakan yang sejujurnya rupanya! Bisa-bisanya kamu tidak mengatakan kalau kamu sudah bersama dengan Sheng Nanxuan!"     

Gong Mo tertegun. Ia mengedip-ngedipkan matanya sambil menatap Tang Xinxin.     

Tang Xinxin bertanya keheranan, "Ada apa? Apa jangan-jangan kamu takut aku merebut milikmu? Sejak awal aku tidak pernah memiliki maksud lain padanya!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.