Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Rasanya Hampir Gila



Rasanya Hampir Gila

0Gong Mo kembali ke rumah dan pergi ke ruang kerja untuk melihat buku kenangan.     

Ia sudah melihat buku kenangan itu berkali-kali, termasuk foto kelulusannya.     

Setelah berpikir selama beberapa saat, akhirnya Gong Mo memutuskan untuk menghubungi Tang Xinxin, "Hati Manis, apa kamu masih memiliki foto kelulusan SMA kita? Aku menghilangkan milikku, jadi aku ingin meminjam buku kenangan milikmu."     

"Hah?" Tang Xinxin yang kebingungan pun menjawab, "Buku kenangan milikku ada di luar negeri. Eh, tunggu! Bukankah kamu bersama dengan Sheng Nanxuan? Bukankah kamu bisa meminjam miliknya?"     

"Eh? Buku kenangan Sheng Nanxuan juga hilang. Namanya juga pria, kan? Mereka tidak bisa menyimpan barang. Tidak seperti kita yang begitu sentimental, para pria tidak memedulikan hal-hal semacam ini." jawab Gong Mo sambil tersenyum.     

"Begitu rupanya…" Tang Xinxin berpikir sejenak, kemudian berkata, "Kalau begitu aku akan memberitahu ibuku untuk mencarinya. Jika aku menemukannya, aku akan meminta ibuku untuk memindai dan mengirimkannya padaku."     

"Ini…" Gong Mo ragu-ragu dan menolak, "Juga bukan sesuatu yang mendesak, jadi kamu bisa melakukannya saat ada waktu saja. Jangan repot-repot begitu."     

Gong Mo sudah tahu bahwa dirinya dan Sheng Nanxuan merupakan teman satu SMA. Gong Mo menginginkan foto itu hanya untuk semakin membuktikan kebenaran hal ini saja.     

Namun…     

Ada perasaan takut di hati Gong Mo yang membuatnya tidak begitu ingin membuktikan kebenarannya.     

Gong Mo lebih memilih Tang Xinxin berbohong padanya daripada Sheng Nanxuan yang berbohong padanya.     

Mungkinkah Gong Mo sudah berpikir terlalu berlebihan? Mungkinkah ini semua hanya khayalannya sendiri?     

Andai saja Gong Mo sama sekali tidak pernah bertemu dengan Tang Xinxin…     

Gong Mo buru-buru menggelengkan kepalanya dan membereskan foto-foto buku kenangannya.     

Rasanya hampir gila!     

Jika terus memikirkan hal ini, Gong Mo akan membuat dirinya menjadi gila.     

Akan tetapi, mau bagaimana lagi? Haruskah ia bertanya langsung pada Sheng Nanxuan?     

Karena Sheng Nanxuan sudah menyembunyikannya begitu lama, ia pasti tidak akan mengakuinya begitu saja.     

Sheng Nanxuan begitu hebat sehingga Gong Mo tidak tahu trik apa lagi yang bisa pria itu lakukan. Jika Sheng Nanxuan tahu bahwa Tang Xinxin sudah menyebabkan Gong Mo mencurigai hal ini, akankah Sheng Nanxuan menyakiti Tang Xinxin?     

Tang Xinxin adalah satu-satunya teman Gong Mo saat ini, jadi tentu saja Gong Mo tidak ingin Tang Xinxin disakiti dengan cara apa pun.     

"Momo!" Tiba-tiba Ibu Gong memanggilnya dari luar.     

Gong Mo yang tersadar dari lamunannya pun menenangkan emosinya, kemudian berjalan keluar sambil berkata, "Ada apa?"     

Ibu Gong berkata sambil memegang handphone-nya, "Kakak sepupumu. Bicaralah dengannya."     

"Oh." Gong Mo menjawab telepon dan mengobrol dengan Gong Bai.     

Gong Bai selalu memedulikan Gong Mo dan Ibu Gong, tetapi karena takut mengganggu mereka berdua, ia tidak menelepon setiap hari.     

Gong Mo membuat perhitungan kasar. Sepertinya terakhir kali ia makan malam dengan Gong Bai sekitar sepuluh hari yang lalu, jadi Gong Mo pun bertanya apakah Gong Bai ingin mampir atau tidak.     

Gong Bai sudah lama tidak bertemu Xiaohu, jadi tentu saja ia menyetujuinya.     

Tiba-tiba sesuatu terlintas dipikiran Gong Mo. Ia pun bertanya pada Gong Bai, "Kak, apa akhir-akhir ini Kakak menghubungi Nona Yu?"     

Gong Bai tercengang, lalu menjawab dengan terbata-bata, "Si.. Siapa yang bilang akan menghubunginya? Dia adalah Nona Yu! Aku.. Aku dan dia tidak akrab."     

Gong Mo berpikir di dalam hatinya, 'Bukankah nada bicaranya ini terdengar luar biasa mencurigakan?'     

Gong Mo tidak bisa menahan senyumnya dan berkata, "Ya sudah kalau tidak akrab! Kenapa kamu tergagap seperti itu?"     

"..."     

"Pft!" Gong Mo terkekeh, lalu berkata, "Sudah lama aku tidak bertemu dengan Nona Yu. Aku merindukannya. Tapi aku belum pernah menghubunginya sekalipun, jadi aku merasa sungkan untuk mencarinya. Kamu dan dia pasti sudah akrab, bukan? Aku ingat saat aku berada di rumah sakit, sepertinya kalian sering pulang bersama."     

"Uhuk! Uhuk!" Gong Bai terbatuk, lalu menjawab, "Waktu itu kami hanya berkenalan saja."     

"Oh."      

"Jika kamu mencarinya, aku bisa memberikan nomor teleponnya padamu."     

"Kamu punya nomor teleponnya?!" tanya Gong Mo terkejut.     

"Aku pernah bertukar nomor dengannya, tetapi tidak pernah menghubunginya."     

"Sepertinya Nona Yu harus kecewa." Gong Mo menghela napas. Ia merasa bahwa kakak sepupunya ini benar-benar tidak peka.     

Gong Bai yang malu pun berseru, "Gong Mo!"     

"Ada apa?" tanya Gong Mo pura-pura tidak tahu. "Iya, iya… Aku punya nomor teleponnya. Nanti aku akan meneleponnya. Cepatlah datang!"     

Gong Bai menutup telepon dengan kesal. Setelah ragu-ragu sesaat, ia mencari nomor telepon Yu Xinran dan melihatnya selama beberapa saat, kemudian melempar handphone-nya ke samping.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.