Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Diagnosa (2)



Diagnosa (2)

0"Kapan Anda lulus kuliah?" Yu Qingliu bertanya     

"Tahun lalu."     

"Itu berarti ingatan lima sampai delapan tahun yang lalu? Merasa seperti itu adalah hal yang wajar. Beberapa ingatan ada yang tidak penting dan membekas, sehingga saat melupakan hal tersebut, Anda akan memiliki ingatan yang samar dan seakan tidak nyata."     

"Tapi tidak ada ingatan tentang Sheng Nanxuan sama sekali." Sahut Gong Mo cemas.     

"Bukankah kalau begitu artinya memang tidak saling kenal?"     

"Tapi orang-orang di sekitarku mengatakan bahwa dia adalah teman sekelasku saat SMA, jadi bukankah mustahil jika tidak memiliki ingatan mengenainya sama sekali?"     

"Bukankah sudah sangat jelas?!" Yu Qingliu berseru, "Aku rasa memang ada yang salah dengan otakmu."     

Ekspresi wajah Gong Mo berubah.     

"Jika dia adalah teman sekelasmu saat SMA, tetapi Anda tidak memiliki ingatan mengenai hal itu sama sekali, apa menurutmu itu mungkin?"     

Gong Mo menggelengkan kepalanya.     

"Kalau begitu ada yang sudah membohongimu!" Yu Qingliu memukul meja dan berkata, "Orang yang sudah memberitahu bahwa kalian merupakan teman sekelas, pasti berbohong padamu!"     

"Tidak, tidak mungkin." Gong Mo mengerutkan keningnya dan berkata, "Di… Dia bereaksi dengan sangat normal. Tidak mungkin dia membohongiku. Selain itu, aku juga pernah memimpikan Sheng Nanxuan. Aku memimpikan masa-masa saat kami SMA."     

"Jika kamu memikirkan sesuatu secara terus-menerus, hal itu bisa terbawa mimpi."     

Begitu mendengar perkataannya, Gong Mo merasa kesal dan berkata, Kepala Rumah Sakit Yu, aku sedang membicarakan kondisiku. Tidak seharusnya Anda mementahkan semua ucapanku! Bukankah seharusnya Anda berasumsi bagaimana jika apa yang aku katakan adalah benar, lalu membantuku menganalisa penyebabnya?"     

Yu Qingliu tercengang sesaat, kemudian menjawab, "Tapi apa yang kamu katakan terlalu tidak masuk akal… Anggap saja jika apa yang kamu katakan memang benar bahwa Sheng Nanxuan adalah teman SMA-mu. Kamu mengingat semua orang yang ada saat kamu SMA, tetapi hanya melupakan Sheng Nanxuan seorang?"     

Pada saat membicarakan hal ini, tiba-tiba Yu Qingliu terdiam.     

Mengira bahwa Yu Qingliu sudah menemukan kesimpulan dari permasalahannya, Gong Mo buru-buru menganggukkan kepalanya.     

Akan tetapi Yu Qingliu malah bertanya, "Apa jangan-jangan kamu berhutang padanya?"     

Begitu mendengar perkataannya, emosi Gong Mo meledak hingga rasanya ingin memukul seseorang! Gong Mo pun berseru, " Sebenarnya Anda bisa atau tidak?! Dasar dokter gadungan!"     

Begitu mendengar perkataan Gong Mo, Yu Qingliu juga tidak bisa menahan emosinya. Jelas saja, ia adalah dokter ahli medis dunia, jadi bagaimana mungkin dirinya adalah seorang dokter gadungan?     

Yu Qingliu menunjuk ke tempat duduk dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Duduk."     

Suaranya terdengar dingin dan disertai wibawa yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Tanpa sadar, Gong Mo menuruti perintah Yu Qingliu dan kembali duduk di kursinya.      

"Bisa serius sedikit, tidak? Aku sudah merasa hampir gila." kata Gong Mo dengan kesal.      

"Oke, oke..." Yu Qingliu mengangguk, lalu berpikir sejenak dan bertanya, "Bukti apa yang membuatmu curiga bahwa Sheng Nanxuan adalah teman SMA-mu?"     

"Buku kenangan dan foto kelulusan."     

Yu Qingliu tercekat, kemudian berkata, "Kenapa tidak bilang dari awal kalau ada bukti semacan itu?! Kalau begitu, tentu saja sudah tidak bisa dipalsukan lagi."     

"Bukan!" Jawab Gong Mo dengan canggung, "Memang tidak ada."     

Mata Yu Qingliu melebar, sementara wajahnya seakan berkata, "Kamu mempermainkanku?!"     

"Beberapa halaman buku kenangan hilang. Aku sudah memikirkannya selama beberapa bulan, tetapi aku tetap saja tidak bisa mengingatnya. Selain itu, kebetulan terdapat noda pada foto kelulusan yang menghalangi wajah seseorang. Menurut Dokter, memang ada kebetulan semacam ini?"     

Yu Qingliu terdiam sambil bersandar di kursi.     

Sementara Gong Mo menarik napas dalam-dalam dan menunggu tanggapannya.     

Setelah berpikir selama beberapa menit, ia pun berkata, "Kondisi utama yang lebih memungkinkan, yaitu kamu mengalami paranoia. Penyakit semacam ini terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat melihat seseorang melakukan sesuatu, otakmu akan membentuk berbagai halusinasi. Misalnya saja, ada orang yang mengatakan bahwa kalian sudah saling mengenal sejak lama dan teman satu SMA. Kemungkinan terjadi penyimpangan di otak yang membuatmu mengira bahwa hal tersebut adalah nyata, padahal tidak pernah terjadi dan hanya merupakan khayalanmu sendiri. Mengenai buku kenangan yang hilang dan noda pada foto kelulusan, itu merupakan alasan yang kamu cari untuk membenarkan rasa paranoid-mu itu."     

"Bukan begitu." Gong Mo menggelengkan kepalanya dengan putus asa, "Aku tidak paranoid."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.