Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ibuku Memang Hebat



Ibuku Memang Hebat

0Yu Xinran mencoba menjahit beberapa jahitan, tetapi ia tidak terlalu bisa mengendalikan kekuatan tangannya saat memegang dan menusuk jarumnya sehingga jahitannya sedikit berantakan.     

"Tidak usah terburu-buru, kamu akan mahir melakukannya jika sudah terbiasa. Sekarang pelan-pelan saja." kata Gong Mo.     

Yu Xinran mengangguk dan dengan sabar merajut dua baris dengan lancar.     

Yu Xinran yang terkejut pun berseru, "Cukup mudah juga!"     

Gong Mo mengangguk dan berkata, "Ini yang paling sederhana."     

"Tapi…" Yu Xinran melihat hasil rajutan Gong Mo dan berkata, "Sepertinya berbeda dari milikmu…"     

"Ini adalah tusuk atas bawah, jadi sedikit lebih rumit."     

Gong Mo mengambil jarum dan benang, merajut tusuk atas dan bawah sambil menjelaskan padanya.     

"Ternyata memang jauh lebih rumit!" kata Yu Xinran.     

Gong Mo tersenyum, lalu mengambil dua jarum yang belum digunakan dan berkata, "Sebelum merajut, kamu harus memilih jarumnya terlebih dahulu. Banyak cara untuk memilih jarum. Biar aku jelaskan padamu yang paling mudah."     

Yu Xinran mengangguk sambil duduk di hadapannya dan memperhatikannya dengan seksama.     

Gong Mo mengambil jarum dan merajut dua baris. Gong Mo sendiri juga tidak terlalu pandai merajut, tetapi cukup untuk membuat Yu Xinran mengerti.     

Yu Xinran berseru, "Kamu benar-benar hebat!"     

Gong Mo tertawa terkekeh dan berkata, "Aku sendiri juga baru belajar. Ibuku lah yang hebat. Lihat jahitanku barusan. Sangat longgar. Ibuku tidak akan melakukan kesalahan seperti ini. Selain itu, aku juga hanya bisa melakukan hal-hal ini saja. Di matanya, aku hanyalah seorang pemula."     

"Sepertimu disebut pemula?!"     

"Ibuku bisa merajut pola dan juga bisa merajut bentuk bunga. Bahkan ibuku bisa menggunakan benang dengan warna yang berbeda."     

"Ya Tuhan… Bukankah itu seperti yang dibeli di toko-toko?"     

"Iya, benar! Itu sebabnya aku bilang bahwa ibuku benar-benar hebat."     

Keduanya mengobrol dengan sangat seru. Sambil mengobrol, Yu Xinran mengambil jarum dan belajar merajut. Rajutannya longgar dan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan rajutan Gong Mo. Namun, bagaimanapun juga ini adalah pertama kalinya Yu Xinran merajut, jadi ia merasa sudah sangat bangga dengan dirinya sendiri.     

"Astaga!" Yu Xinran melihat rajutannya dan bertanya, "Jika terus merajut seperti ini, bukankah jika sudah panjang bisa menjadi syal?"     

"Betul! Itu sebabnya syal adalah yang paling mudah untuk dibuat."     

"Tapi apa yang harus dilakukan jika sudah selesai merajutnya?"     

"Ah, kita harus menutup jahitannya." Gong Mo segera mengajarinya. Sambil mengajari Yu Xinran, Gong Mo berkata, "Sebenarnya kamu sama sekali tidak perlu mempelajari hal semacam ini. Tapi jika kamu bisa merajut sebuah syal, itu juga tidak buruk. Bagi orang tua, kakek, dan nenekmu, barang bagus apa yang belum pernah kalian temui? Jika merajut syal buatan tangan untuk mereka, mereka pasti akan sangat senang."     

Begitu mendengarnya, Yu Xinran segera mengangguk.     

Sebenarnya Yu Xinran sama sekali tidak berpikir untuk merajut bagi keluarganya. Ia hanya berpikir untuk menunjukkan kemampuannya saat dia berhasil mempelajari cara merajut pada pacarnya nanti.     

Pada saat mendengar Gong Mo berkata seperti itu, Yu Xinran berencana untuk mempelajarinya dengan giat agar bisa memberikan syal yang hangat pada kakek dan nenek saat musim dingin tiba.     

Pada saat keduanya sedang asyik mengobrol, Sheng Nanxuan pulang.     

Begitu sampai, ia langsung pergi ke kamar bayi. Pada saat membuka pintu dan melihat keberadaan Yu Xinran, Sheng Nanxuan tertegun sesaat.      

Kemarin Gong Bai, sementara hari ini Yu Xinran juga datang. Entah siapa lagi yang akan datang besok.     

"Ah!" Yu Xinran sedikit terkejut dan berhenti merajut, lalu berkata, "Tuan Sheng."     

"Kamu tidak perlu begitu sopan." Gong Mo tersenyum dan berkata, "Panggil namanya saja."     

Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Halo." Setelah mengatakannya, ia berjalan menghampiri anaknya.     

Dengan adanya Yu Xinran, Sheng Nanxuan tidak enak untuk tetap terus berada di sini, jadi ia mengulurkan tangannya dan membelai kepala Gong Mo sesaat, kemudian berbalik keluar.     

Melihat Sheng Nanxuan pergi, Yu Xinran menghela napas lega dan bertanya pada Gong Mo, "Apa jangan-jangan syal yang dia pakai adalah rajutanmu?"     

Gong Mo sedikit tersipu malu dan mengangguk, "Iya… Awalnya aku tidak ingin merajutkan syal untuknya, tetapi ketika dia melihatku belajar merajut, dia merengek setiap hari. Karena tidak bisa melawannya, mau tidak mau aku merajut asal-asalan sebuah syal untuk menutup mulutnya."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.