Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Hanya Berbaring, tetapi Tetap Tertembak Juga.



Hanya Berbaring, tetapi Tetap Tertembak Juga.

Gong Bai membawa sekotak makanan ringan di tangannya dan berkata, "Untukmu dan Bibi Kedua."     

"Terima kasih!" Gong Mo bergegas menghampirinya dan berkata, "Cepat masuk."     

Setelah melewati lorong dan berjalan ke ruang tamu, Yu Xinran yang tepat menghadap ke arah mereka berdua pun menggebrak papan catur dengan penuh semangat ketika melihat Gong Bai.     

Brak!     

Bidak-bidak itu terlempar ke udara, lalu jatuh terpantul ke atas lantai.     

Semua orang memandangnya dengan terkejut, sementara ia sendiri juga terkejut. Setelah beberapa saat, Yu Xinran yang kembali tersadar pun berjongkok dan memungut bidak-bidak itu sambil berkata, "Maaf, maaf!"     

Gong Mo, Sheng Nanxuan dan Ibu Gong sudah tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi di antara Yu Xinran dan Gong Bai, tetapi mereka tidak menggoda Yu Xinran.     

Ibu Gong menenangkannya dan berkata, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Pelan-pelan saja. Jangan sampai kamu terjatuh."     

Ketika melihat Yu Xinran, Gong Bai teringat akan Gong Mo yang menyuruhnya untuk datang kemari. Gong Bai yang mengetahui bahwa Gong Mo sengaja memanggilnya pun sontak menepuk punggung adik sepupunya itu.     

Gong Mo tersenyum puas.     

Gong Bai menghela napas tak berdaya dan berkata di dalam hatinya, 'Kamu benar-benar adik yang baik.'     

Tepat pada saat itu terdapat bidak yang berguling ke sebelah kakinya. Gong Bai pun berjongkok dan memungut bidak itu.     

Gong Bai berjalan sampai ke sisi meja dan meletakkannya di atas papan catur.     

Yu Xinran menundukkan kepalanya dengan malu dan melihat jari-jari ramping Gong Bai yang terus memungut bidak-bidak lain yang terjatuh di lantai.     

Ibu Gong menarik Yu Xinran dan berkata, "Sudah, sudah. Tidak usah dicari lagi. Kita makan dulu saja."     

"Maaf…" kata Yu Xinran dengan malu, "Aku tidak sengaja."     

"Kami tahu…" Ibu Gong tersenyum dan berkata, "Kamu bahkan sudah hampir menang, jadi tidak mungkin kamu menggunakan cara ini untuk berbuat curang…"     

Wajah Yu Xinran semakin memerah. Ia mengangkat kepalanya dan berkata pada Gong Mo, "Maaf, padahal sedikit lagi kamu sudah akan menang."     

"Tidak apa-apa… Lagipula seseorang yang sengaja mengalah. Tidak seru." Gong Mo berkata sambil melirik ke arah Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan menyentuh hidung Gong Mo dan berkata, "Sudah membiarkanmu menang saja aku masih salah…"     

"Huh!" Gong Mo tetap merasa kesal.     

"Sudahlah, jangan saling menggoda!" Ibu Gong berseru, "Cepat cuci tangan dan makan!"     

Pasangan yang saling menggoda itu melirik satu sama lain, kemudian mematuhi perkataan Ibu Gong. Sementara itu, pasangan yang tidak saling menggoda, yaitu Yu Xinran dan Gong Bai juga diam-diam saling melirik dengan sedikit sungkan.     

Yu Xinran mencuci tangannya dan berjalan ke meja. Pada saat melihat Sheng Nanxuan yang sedang meletakkan makanan di atas meja, Yu Xinran ingin membantuhnya.     

Ibu Gong berkata, "Kamu duduk saja. Di keluarga kami, laki-laki lah yang mengurus semuanya, sementara perempuan hanya menunggu sampai tiba saatnya makan."     

Begitu Ibu Gong selesai mengatakannya, Gong Bai menyerahkan sumpit pada Yu Xinran.     

Pada saat Yu Xinran melihat Gong Mo dan Ibu Gong duduk berdampingan sambil menunggu tiba saatnya makan, barulah Yu Xinran menerimanya dengan wajah yang memerah.     

Karena Gong Mo dan Ibu Gong sudah duduk terlebih dulu, Gong Bai yang sudah selesai membagikan sumpit pun akhirnya duduk di sebelah Yu Xinran.     

Pada saat Yu Xinran melihat sekilas sosok Gong Bai yang berkilauan, Yu Xinran yang gugup pun menundukkan kepalanya dan tidak berani bergerak sembarangan. Ia bahkan tidak berani mengambil makanan yang lain dan hanya mengambil makanan yang ada di sebelahnya.     

Suasana di meja makan terasa hening.     

Gong Mo memandang mereka berdua dan berusaha untuk memecah keheningan, tetapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya.     

Ibu Gong tidak tahan lagi dan bertanya, "Kenapa Xinran tidak makan ikan? Apa karena terlalu jauh? Gong Bai, bantu pindahkan ke sebelah Xinran."     

Gong Bai melirik Yu Xinran, lalu meletakkan sumpitnya dan mulai bertindak.     

Yu Xinran buru-buru berseru, "Tidak, tidak, tidak, tidak usah. Aku takut terkena tulang ikan."     

Sementara pada saat ini, Sheng Nanxuan sedang memasukkan sepotong daging ikan tanpa tulang ke dalam mangkuk Gong Mo.     

Ibu Gong sontak melirik mereka, lalu mengangguk dengan sedih dan berkata, "Tidak ada yang membantu kita membersihkan tulang ikan, jadi tentu saja kita harus membersihkannya tulangnya dengan hati-hati." Setelah mengatakannya, Ibu Gong melirik Gong Bai.     

Gong Bai merasa seperti hanya berbaring, tetapi tertembak juga.     

Akan tetapi, tidak peduli bagaimanapun juga Ibu Gong menatapnya, Gong Bai tidak berani melakukan apapun. Itu karena ia merasa bahwa dirinya dan Yu Xinran bahkan tidak termasuk sebagai teman biasa.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.