Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Pria Macam apa yang Masih saja Mundur Di saat seperti ini?



Pria Macam apa yang Masih saja Mundur Di saat seperti ini?

0Yu Xinran menggenggam lengan bajunya dengan gugup, menunggu undangan Gong Bai.     

'Kenapa dia tidak mengatakan apapun?' Yu Xinran bertanya-tanya di dalam hatinya.     

Apa jangan-jangan Gong Bai ingin Yu Xinran mengambil inisiatif?     

"Eh, kalau begitu apa yang kamu lakukan selama berada di rumah?" tanya Gong Bai.     

Yu Xinran segera memikirkan apa yang dapat dilakukan di rumah, tetapi juga bisa dilakukan oleh mereka berdua saat pergi bersama.     

"Menonton film." Yu Xinran berkata, "Karena biasanya aku sendirian, aku merasa malu jika pergi menonton bioskop sendirian, jadi aku hanya bisa menunggu hingga film itu dirilis dan menontonnya di internet. Jika ada waktu luang, aku akan menonton beberapa film sekaligus di laptop."     

"Begitu rupanya… Aku juga kurang lebih seperti itu." kata Gong Bai sambil tersenyum.     

"Oh.." Yu Xinran diam-diam merasa senang.     

Beberapa menit kemudian, Gong Bai berkata, "Bagaimana kalau suatu saat kita pergi bersama?"     

"Boleh!" Yu Xinran menatapnya dengan terkejut dan segera menyetujuinya.     

Begitu melihatnya, Gong Bai semakin tidak ingin mundur.     

Walaupun Yu Xinran merasa senang, ia akan merasa lebih senang jika Gong Bai lebih memberanikan dirinya. Ia ingin Gong Bai tidak mengkhawatirkan hasil akhir dari hubungan mereka berdua dan juga tidak ingin pria itu membuat dirinya kecewa saat ini.     

Gadis ini bahkan sudah memberi isyarat dengan begitu jelas. Pria macam apa yang masih saja mundur di saat seperti ini?     

Gong Bai menarik napas dalam-dalam, kemudian berkata, "Akhir-akhir ini ada sebuah film yang sangat bagus. Aku lihat film ini sedang dibahas di internet. Bagaimana kalau kita pergi pergi menonton sekarang? Apa ada yang akan kamu lakukan setelah ini?     

Yu Xinran menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak ada. Saat sampai di rumah aku hanya akan menonton film, lalu tidur. Waktunya benar-benar pas jika kita pergi menonton sekarang, lalu baru pulang ke rumah."     

"Oke."     

Gong Bai yang senang sekaligus gugup pun mengendarai mobil menuju sebuah bioskop terdekat.     

Ketika Sheng Nanxuan kembali ke kamar untuk tidur, Gong Mo sedang bersandar di tempat tidur sambil memainkan handphone-nya, entah sedang melihat weibo (media sosial Tiongkok, seperti twitter dan facebook) atau semacamnya.     

Sambil melepas bajunya, Sheng Nanxuan bertanya, "Teman sekolahmu sudah kembali?"     

Pada saat Gong Mo sedang menggeser-geser layar handphone-nya, tiba-tiba terdiam. Ia mendongak dan menatap Sheng Nanxuan sambil berkata, "Iya! Sudah cukup lama. Dia bahkan sudah pernah datang ke rumah beberapa kali. Tapi dia selalu datang di siang hari saat kamu bekerja. Oh, ya! Pada saat pertama kali dia kembali dan makan malam di rumah, awalnya hari itu aku ingin memperkenalkan kalian, tetapi hari itu kamu malah rapat dan baru pulang sangat larut."     

"Ya." Sheng Nanxuan membuka selimutnya, lalu duduk di sebelah Gong Mo dan berkata, "Apa yang kamu lihat setiap hari?"     

"Novel." Gong Mo tersenyum sambil menunjukkan handphone-nya pada Sheng Nanxuan dan berkata, "Sekarang novel yang ada di internet benar-benar menarik. Perusahaanmu juga bisa mencari novel di sana untuk diterbitkan."     

"Apanya yang perusahaanku? Itu perusahaan kita!"     

"Baiklah. Perusahaan kita." Gong Mo meletakkan handphone-nya, lalu mematikan lampu di samping tempat tidurnya dan berbaring sambil berkata, "Selamat malam."     

Sheng Nanxuan menundukkan dan menciumnya, lalu dengan perlahan mematikan lampu yang berada di sisinya menggunakan punggung tangannya.     

Dalam kegelapan, keduanya saling bertukar ciuman yang panjang.     

Sesudah saling berciuman, Sheng Nanxuan melepaskan Gong Mo, lalu berkata dengan terengah-engah di telinganya, "Selamat malam"     

Tubuh Gong Mo sontak terguncang hebat ketika mendengar suara Sheng Nanxuan.     

Suara Sheng Nanxuan terdengar begitu menggoda dan seksi.     

Tangan Gong Mo yang gemetar menyentuh dadanya dan dengan lembut menekannya, menuruni otot dadanya.     

"Momo, istriku…" kata Sheng Nanxuan dengan suara yang serak.     

Gong Mo terdiam sejenak, kemudian tiba-tiba berkata, "Apa besok kamu ada waktu?"     

"Kenapa?"     

"Hati Manis adalah sahabat baikku saat SMA. Aku selalu merasa bersalah karena tidak mengundangnya di pernikahan kita. Meskipun aku sudah menjelaskan bahwa kita tidak mengundang siapapun, tetapi aku merasa bahwa kita tetap harus mengundangnya untuk makan bersama. Kapan kamu senggang? Aku akan mengundangnya untuk datang ke rumah."     

"Eh?" Sheng Nanxuan terdiam, kemudian menjawab, "Akhir-akhir ini aku sibuk. Aku ingin bekerja sama dalam sebuah proyek dengan keluarga Yu, jadi aku harus pergi menemani Tuan Yu bermain golf."     

"Hah?" Gong Mo tertegun dan berkata, "Yu? Keluarga Yu?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.