Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Membuat Kakimu Lemas adalah Tugasku



Membuat Kakimu Lemas adalah Tugasku

0Sheng Nanxuan tercengang dan dengan bingung berkata, "Kenapa secepat ini? Sepertinya aku memang harus pelan-pelan."     

"Huhu…" Gong Mo bercucuran air mata. Tubuhnya pun bergetar hebat.     

Sheng Nanxuan tidak berani bergerak lagi. Ia hanya bisa berhenti terlebih dahulu sampai Gong Mo kembali pulih, lalu melanjutkan lagi.     

Keduanya menghabiskan lebih dari setengah jam di ruang ganti. Sheng Nanxuan yang khawatir Gong Mo akan masuk angin pun menggendongnya kembali ke kamar dan melanjutkan dua ronde lagi.     

Setelah selesai, hari sudah gelap, jadi mereka sudah tidak perlu menunggang kuda lagi.     

Gong Mo benar-benar lelah dan ingin tidur nyenyak, tetapi Shan Rong sudah menunggu mereka untuk makan malam bersama, jadi Gong Mo pun mau tidak mau bangun dari tidurnya.     

Sheng Nanxuan mendekat dan membantu Gong Mo untuk mengambil bajunya. Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dengan penuh waspada dan berkata, "Apa lagi yang ingin kamu lakukan?"     

"Semua yang harus kulakukan, sudah aku lakukan. Memang aku orang yang begitu tidak bisa mengontrol diri?"     

Gong Mo terdiam dan berkata dalam hatinya, 'Memang!'     

"Sudah, untuk apa kamu menghindar? Apa kamu masih punya tenaga untuk memakai bajumu sendiri?"     

'Benar-benar tidak ada.' batin Gong Mo. Gong Mo memandangnya dengan tatapan menyalahkan, "Bukannya kamu bilang ingin menunggang kuda? Aku tidak akan pernah mempercayaimu lagi."     

"Eh? Setidaknya kita sudah melakukan gerakan menunggang kuda."     

Gong Mo menggerutu dalam hatinya, "Paman polisi mesum, itulah orang ini!"     

Setelah berpakaian, keduanya turun. Gong Mo merasakan ketidaknyamanan di sekujur tubuhnya.     

Untungnya saat itu musim semi, jadi Gong Mo bisa mengenakan baju berkerah untuk menutup cupang di lehernya.     

Saat menuruni tangga, kaki Gong Mo lemas dan membuatnya hampir terjatuh.     

Sheng Nanxuan buru-buru memapahnya dan bertanya dengan samar, "Kakimu lemas?"     

Gong Mo mencubitnya dan berkata dengan kesal, "Bukankah ini gara-gara kamu?!"     

Sheng Nanxuan memegang tangannya, "Membuat kakimu lemas adalah tugasku."     

Gong Mo sangat ingin menendang si mesum ini!     

Begitu memasuki ruang makan, Shan Rong sudah duduk di kursinya sambil bermain di iPad dengan kepala tertunduk. Dari suara iPad-nya, ia sedang bermain kartu.     

Keduanya duduk dengan rapi dan memanggil, "Bu.", tetapi tidak berani mengatakan hal lainnya. Mereka takut Shan Rong menanyakan apa yang mereka lakukan di sore hari.     

Shan Rong melirik mereka. Tadi ketika ia pergi ke rumah mereka untuk melihat apakah mereka berdua ada di sana atau tidak, Shan Rong justru mendengar hal yang seharusnya tidak didengarnya. Jadi tentu saja ia tahu hal apa yang mereka lakukan.     

Itulah sebabnya, pada saat ini Shan Rong juga tidak menggoda mereka, walaupun melihat wajah Gong Mo yang memerah.     

Setelah selesai bermain, Shan Rong menutup permainan dan meletakkan iPad-nya ke samping.     

Gong Mo memberinya beberapa hidangan. Sambil memegang mangkuk, Shan Rong menghela napas, "Tidak ada tetangga di sekitar sini. Entah apa yang harus dilakukan sesudah selesai makan…"     

"Kita bisa menunggang kuda," kata Sheng Nanxuan.     

Wajah Gong Mo memerah ketika teringat saat Sheng Nanxuan menungganginya selama beberapa jam dan menendangnya di bawah meja,.     

Sheng Nanxuan terkejut. Ia meliriknya diam-diam dan tersenyum samar.     

Gong Mo menggertakkan giginya dan sangat ingin memukuli Sheng Nanxuan. Hanya saja, ketika teringat akan bayang-bayang kejadian tadi sore, wajah Gong Mo kembali memerah. Ia pun menundukkan kepalanya.     

'Apa maksudnya?' Sheng Nanxuan tidak paham.     

Tadi mereka bahkan sangat harmonis. Tapi entah mengapa, sekarang Sheng Nanxuan merasa seolah habis manis sepah dibuang.     

Shan Rong yang sangat tertekan ketika melihat ekspresi mereka pun berkata, "Tidak usah menunggang kuda. Ibu tidak bisa. Berbahaya jika orang tua seperti Ibu sampai jatuh. Dua hari lagi, lebih baik Ibu kembali ke kota saja. Di sana ada orang-orang yang menari bersama, bermain catur, dan di pagi hari bisa berbelanja. Itu baru hidup!"     

"Baiklah kalau begitu, kita sama-sama pulang." Gong Mo berkata, "Kita bisa ke sini untuk menghindari musim panas. Di sini memang tidak nyaman untuk tinggal sehari-hari."     

Jadi setelah dua hari, mereka bersama-sama kembali ke kota.     

Beberapa hari lagi adalah ulang tahun Shan Rong.     

Gong Mo dan Sheng Nanxuan memesan dua meja di sebuah restoran untuk menghibur Shan Rong. Mereka tidak ingin mengundang orang asing agar tidak membuatnya merasa tidak nyaman. Jadi semua yang datang adalah orang-orang yang dikenal Shan Rong, yaitu Gong Bai, Tang Xinxin, Yu Xinran, Wu Di, dan Ding Dang yang semuanya pernah makan di rumah mereka.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.