Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku Pasti Lebih Baik dari Mereka Semua



Aku Pasti Lebih Baik dari Mereka Semua

0Semua orang terdiam. Ini adalah hal yang berat bagi mereka.     

Mereka memang memikirkannya, tapi hal semacam itu bukanlah kue yang bisa turun dari langit begitu saja.     

"Oke." Tang Xinxin menjawab dengan suara yang keras, "Kita harus bekerja keras."     

"Benar! Bekerja keras!" sahut Ding Dang. "Aku akan menculik seorang paman tahun depan!"     

"Pft!" Fan Yiwen yang sedang mengobrol tiba-tiba terkikik. Tiba-tiba ia merasa dirinya agak tua.     

Shan Rong memandang Ding Dang, lalu menatap Wu Di yang terlihat tertekan di sampingnya dan berkata, "Lupakan saja!"     

Ding Dang mengatupkan mulutnya dengan murung.     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Semuanya, ayo bersulang!"     

"Ya!"     

Semua orang menjawab dengan suara yang nyaring. Gelas-gelas saling berdenting, mereka pun bersulang!     

Ketika Shan Rong dan yang lainnya meninggalkan restoran, mereka melihat Gambino yang masih berdiri di pintu.     

Seketika Shan Rong merasa sangat bersalah.     

Ketika semua orang melihatnya, mereka tidak enak untuk tetap berada di sana dan mengganggu, jadi mereka pergi satu per satu hingga akhirnya hanya ada Shan Rong, Gong Mo, dan Sheng Nanxuan yang tersisa.     

Gong Mo dan Sheng Nanxuan mendorong Huzi ke samping. Shan Rong berjalan ke sisi Gambino dan bertanya dengan perasaan yang tidak karuan, "Dari tadi kamu di sini?"     

"Ya." Gambino memandangnya dengan gembira, "Apa perayaan ulang tahunmu menyenangkan?"     

Shan Rong dengan datar menjawab, "Sebenarnya cukup menyenangkan, tapi setelah melihatmu, jadi tidak begitu menyenangkan."     

"Maafkan aku." Gambino menunduk.     

Shan Rong menghela napas, "Kamu seperti ini, membuatku sangat tersentuh."     

Gambino langsung mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan penuh semangat.     

"Tapi bukan perasaanku yang tersentuh! Aku sudah bukan gadis belasan atau dua puluh tahunan. Tidak mungkin hanya karena tersentuh, lalu aku akan mau bersamamu." Shan Rong berkata, "Terima kasih atas perasaanmu padaku, tapi aku tidak bisa menerimanya."     

"Kenapa?" tanya Gambino tidak paham.     

"Karena aku tidak menyukaimu." Shan Rong berkata, "Gong Mo menyuruhku mencari seseorang untuk menghabiskan sisa hidupku. Aku juga tidak ingin terus tinggal di rumahnya dan menjadi beban untuknya. Aku juga akan memperhatikan diriku dan mencari pasangan di biro jodoh."      

"Mencari pasangan di biro jodoh itu tidak bagus." sahut Gambino.     

"Tapi setidaknya mereka orang lokal." Shan Rong memandangnya, "Aku tidak ingin menikah dengan orang asing. Selain itu, aku sudah tidak muda lagi. Aku hanya ingin mencari seseorang untuk menghabiskan sisa hidupku dengannya. Jika bisa tidak menyusahkan diri, untuk apa aku harus menyusahkan diriku? Tapi kamu sangat menyusahkan. Kamu adalah orang asing dan aku harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaanmu."     

Tiba-tiba Gambino merasa sangat hancur, "Aku pasti lebih baik dari mereka semua… Kamu bisa menemukan yang lebih baik. Selain itu, untuk apa harus repot-repot mencocokkan diri? Kamu tidak perlu beradaptasi denganku. Aku yang akan beradaptasi denganmu."     

"Jika aku tidak perlu mencocokkan diri, sejak masih muda aku pasti sudah menemukan seseorang yang lebih baik. Sementara mengenai beradaptasi atau tidak, bagaimanapun juga kamu adalah orang asing dan jelas berbeda dengan kami." Sesudah mengatakannya, Shan Rong langsung meninggalkannya begitu saja.     

Gambino melemparkan bunga yang dipegangnya ke tanah, sementara pandangan matanya masih tertuju pada punggung Shan Rong yang semakin menjauh.     

Kediaman Sheng Donglin.     

Sheng Zhongtian dan Liu Xuelan sedang duduk di ruang tamu. Suara air terdengar dari kamar mandi.     

Setelah setengah jam, suara air berhenti. Keduanya mendongak dan melihat ke arah kamar mandi dengan cemas.     

Setelah menunggu selama sepuluh menit, Sheng Donglin akhirnya keluar.     

Sheng Donglin mencukur kumisnya, mandi, menyisir rambutnya dengan rapi, dan mengenakan setelan jas yang tersetrika dengan rapi. Citranya sebagai seorang tuan muda keluarga bermartabat dan kaya raya sudah kembali. Ia sudah bukan lagi tersangka yang terkurung di penjara.     

Matanya dipenuhi kegelapan. Pengalaman yang ia dapatkan kali ini sudah membuat kebencian di hatinya memuncak jauh lebih tinggi dari sebelumnya.     

'Sheng Nanxuan, aku pasti tidak akan melepaskanmu!'     

"Donglin." Liu Xuelan mendekatinya dengan cemas, "Apa kamu baik-baik saja?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.