Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Segera Temukan Dia



Segera Temukan Dia

0"Eh?" Aura Sheng Nanxuan membuat manajer itu ketakutan. Ia buru-buru memanggil pelayan, "Di mana orangnya? Aku bertanya pada kalian, di mana orangnya?"     

Pelayan juga kebingungan, "Kami tidak melihatnya keluar."     

"Apa ada pintu keluar lain di sini?" Sheng Nanxuan bertanya pada manajer itu.     

"Ada." jawab manajer.     

Sheng Nanxuan mendorongnya dan berjalan keluar, "Berikan informasi daftar tamu padaku."     

Manajer terheran-heran, 'Siapa orang ini?' Sheng Nanxuan benar-benar tidak menganggap dirinya sebagai orang luar. Akan tetapi, manajer itu masih saja mengikutinya dan mau tidak mau menuruti perintah Sheng Nanxuan.     

Setelah mencari informasi di resepsionis, nama tamu yang terdaftar adalah, "Liu Xuelan."     

Resepsionis berkata, "Ada seorang pria muda bernama Sheng Donglin yang meninggalkan pesan di sini. Ia mengatakan bahwa jika ada seorang wanita bermarga Gong tiba, langsung suruh Nona Gong untuk masuk menemuinya."     

Sheng Nanxuan meninju konter hingga membuat lubang di meja resepsionis yang terbuat dari kayu.     

Semua orang terkejut dan mundur selangkah, lalu tidak berani menatapnya.     

Suasana menjadi hening selama beberapa saat. Mereka semua tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi.     

Para karyawan yang ada di sini sangat tertekan. Mereka hanyalah sebuah perkantoran kecil, jadi jangan menguji jantung mereka seperti ini…     

Tepat pada saat itu, suara Fang Yang terdengar.     

"Bos."     

Sheng Nanxuan menoleh dan melihat Fang Yang dan Lin Lei bersama-sama berlari menghampirinya.     

Lin Lei menerima telepon darinya tanpa mengetahui apa yang terjadi, jadi ia langsung menghubungi Fang Yang.     

Fang Yang tidak sedang bersama Sheng Nanxuan, jadi ia pun tidak mengetahuinya. Akhirnya keduanya bergegas mengejar Sheng Nanxuan karena takut jika Sheng Nanxuan membutuhkan mereka.     

Sheng Nanxuan menarik tinjunya dan noda darah terlihat pada tinjunya yang tertusuk potongan kayu.     

Seolah-olah tidak merasakan apapun, ia langsung berkata, "Gong Mo dibawa oleh Sheng Donglin. Segera temukan dia!"     

Begitu Sheng Nanxuan mengucapkannya, handphone-nya berbunyi.     

Begitu melihatnya sekilas, panggilan itu berasal dari Ibu Gong.     

Sheng Nanxuan meletakkan jari telunjuk di bibirnya, mengisyaratkan semua orang untuk diam. Mereka semua pun sama sekali tidak berani berbicara.     

Ia mengangkat telepon dan mendengar Shan Rong bertanya, "Nanxuan, kamu pergi kemana? Apa kamu sudah menjemput Gong Mo?"     

"Sudah. Kami akan segera kembali. Ibu makan dulu saja. Momo lapar, jadi aku akan membawanya makan di luar terlebih dahulu."     

"Hei…!" Shan Rong masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Sheng Nanxuan sudah menutup telepon.     

Shan Rong meletakkan handphone-nya dengan sedih, "Apa-apaan mereka? Lagi-lagi pergi berkencan dan meninggalkan Huzi yang masih kelaparan di rumah!"     

Di jalan tol Beijing menuju Nanjiang, sebuah kendaraan off-road melaju liar dengan kecepatan penuh.     

Di dalam mobil, Sheng Zhongtian bertanggung jawab mengemudi, sementara Sheng Donglin dan Liu Xuelan duduk di kursi belakang. Gong Mo berada di antara Sheng Donglin dan Liu Xuelan, bersandar di kursi dengan mata tertutup, masih dalam keadaan pingsan.     

Liu Xuelan mengeluarkan kotak medis dari dekat kakinya dan membuka tutupnya. Di dalamnya, terlihat beberapa suntikan dan beberapa peralatan medis sederhana.     

Ia mengambil sebotol obat dan jarum suntik, lalu menyedot obat di dalamnya.     

Sheng Donglin bertanya, "Apa ini?"     

"Obat bius."     

Liu Xuelan menghisap obat ke dalam jarum suntik, lalu mengeluarkan udara di ujungnya dan mengulurkan tangan untuk menyingkirkan rambut di sekitar leher Gong Mo, bersiap untuk menyuntiknya.     

Tiba-tiba mobil mereka miring sehingga Liu Xuelan terhempas ke samping. Kepalanya membentur jendela dan jarum suntik di tangannya hampir menusuk tangannya sendiri.     

Ia bangun dan hendak memarahi Sheng Zhongtian, tetapi mobil lagi-lagi berbelok ke arah yang lain sehingga ia menabrak Gong Mo yang berada di arah yang berlawanan.     

Liu Xuelan mengomel dengan suara yang keras, "Ada apa denganmu?!"     

Sheng Zhongtian berkata dengan panik, "Ada yang tidak beres."     

Sheng Donglin buru-buru menurunkan jendela mobil dan melihat keluar. Ia melihat ada begitu banyak mobil di depan dan belakang mobilnya, seolah-olah sedang menghadang mereka.     

Ia menutup jendela mobil dan berkata, "Sepertinya Sheng Nanxuan mengejar kita."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.