Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (5)



Masa Lalu Gong Mo (5)

0Tak lama kemudian, ujian akhir pun tiba.     

Ujian bulanan, tengah semester, dan akhir semester dilakukan tiap tingkat kelas secara bersamaan. Murid-murid pun akan mendapatkan peringkat dari keseluruhan tingkat. Setiap kali ujian, posisi duduk murid-murid akan diatur berdasarkan nilai ujian sebelumnya.     

Sejak masuk sekolah, Gong Mo tidak pernah keluar dari peringkat seratus teratas. Jadi jika bukan berada di ruang ujian paling pertama, ia akan berada di ruang ujian kedua.     

Sebaliknya, Sheng Nanxuan tidak pernah keluar dari peringkat seratus terbawah. Jadi, jika bukan berada di ruang ujian paling belakang, ia akan berada di ruang ujian kedua dari paling belakang.     

Oleh karena itu, selama dua hari ujian berlangsung, jika bukan dengan sengaja membuat janji untuk bertemu, mereka tidak mungkin bertemu satu sama lain.     

Gong Mo berharap nilai Sheng Nanxuan kali ini akan lebih baik dan tidak berada di peringkat bawah lagi, demi dirinya sendiri.     

Namun, harapannya mungkin sama sekali tidak ada gunanya.     

Karena pada saat ujian tengah semester, Sheng Nanxuan hanya mengambil kertas, melihatnya sekilas dan menulis namanya, lalu tertidur di atas meja.     

Gong Mo sangat cemas Sheng Nanxuan akan melakukan hal yang sama kali ini.     

Paling tidak hanya ada dua macam soal saja. Soal pilihan ganda memiliki beberapa pilihan jawaban, jadi Sheng Nanxuan bisa memilih jawaban secara acak. Sementara untuk soal yang membutuhkan penjelasan jawaban, ia hanya perlu menulis rumus yang diingat olehnya.     

Jika kertas itu terisi seluruhnya, setidaknya guru yang menilai juga memiliki alasan untuk memberikan nilai. Sebaliknya, jika tidak menulis apapun, guru yang menilai juga akan merasa bersalah jika tidak memberi nilai nol atas sikapnya yang seenaknya seperti ini.     

Setelah ujian, Gong Mo pergi ke gerbang sekolah untuk menunggu Tang Xinxin. Keduanya sepakat untuk bertemu di sini dan pergi ke bioskop bersama.     

Gong Mo sudah meminta izin pada ibunya. Shan Rong mengizinkannya untuk bersantai setelah ujian dan juga memberinya beberapa ratus yuan.     

Jadi Gong Mo dan Tang Xinxin menonton film dan pergi berbelanja pakaian.     

Ia juga membelikan Shan Rong satu set pakaian dan membeli sebuah rok yang sedang diskon. Selain itu, Gong Mo juga memberi Tang Xinxin sebuah kacamata hitam, sementara Tang Xinxin memberinya topi sebagai balasan.     

Karena apa yang terjadi pada malam itu, Gong Mo tidak berani pulang terlalu larut, jadi begitu melihat waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, Gong Mo berpisah dengan Tang Xinxin, "Kamu juga cepatlah pulang. Hari sudah malam, di luar tidak aman."     

"Baiklah kalau begitu. Dua hari lagi aku akan menemuimu." Tang Xinxin tidak rela berpisah dengannya.     

Gong Mo membawa barang-barangnya dan berjalan pulang.     

Pada saat melewati sebuah restoran barbekyu, ia melihat Sheng Nanxuan, Song Zijie, dan yang lainnya sedang makan di dalam. Gong Mo yang terkejut pun berhenti dan pandangannya dipenuhi dengan ketidakpercayaan dengan apa yang sedang dilihatnya.     

Song Zijie yang terlihat seperti budak, menaruh makanan di piring Sheng Nanxuan, "Ayo! Tuan Muda Kedua, makanlah daging…!"     

Sheng Nanxuan segera mengerutkan keningnya. Pada saat ia mengambil bir dan meneguknya, Sheng Nanxuan tidak sengaja melihat Gong Mo yang sedang berdiri di jalan. Seketika itu juga Sheng Nanxuan langsung menyemburkan alkohol yang di mulutnya ke wajah Song Zijie.     

"Brengsek! Apa yang kamu lakukan?" Anak buah Song Zijie mengerutkan keningnya dan berkata, "Kamu tidak menghormati kakak tertuaku?"     

"Tutup mulutmu!" perintah Song Zijie. Ia mengulurkan tangan dan menyeka wajahnya, lalu berkata, "Ini cara Tuan Muda Kedua untuk menghargaiku!"     

Melihat Sheng Nanxuan menatap dirinya, Gong Mo yang terbakar amarah pun berbalik dan pergi.     

Sheng Nanxuan meletakkan birnya dan segera berlari mengikutinya.     

"Hei!" Song Zijie tercengang, "Apa yang kamu lakukan?"     

Begitu Ia menoleh ke belakang dan melihat punggung Gong Mo, Song Zijie sontak tersenyum dan berkata, "Ternyata sedang mengejar wanita?"     

Salah seorang anak buah berambut merah berkata, "Bos, mari kita cari kesempatan lain untuk mendapatkan gadis itu untuk kamu pakai!"     

Song Zijie menamparnya, "Kamu sudah lupa betapa sakitnya pukulan Sheng Nanxuan? Bahkan jika kita memanggil beberapa orang lagi, kita belum tentu bisa mengalahkannya. Selain itu, beberapa hari yang lalu dia pergi ke pesta pertemuan keluargaku dan bahkan melaporkannya pada ayahku. Hampir saja aku dihajar oleh ayahku!"     

Song Zijie menggertakkan giginya dengan penuh kebencian, lalu berkata, "Lebih baik kita berdamai saja dulu dan membuatnya mengira kita ingin berteman dengannya. Pada saat dia lengah, kita hajar dia lagi! Tenang saja. Harga diri dan wanita, keduanya akan aku dapatkan kembali!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.