Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (18)



Masa Lalu Gong Mo (18)

0Mendengar perkataan Gong Mo, Shan Rong segera mengambil sepotong kue panggang itu dan memakannya, lalu berkata, "Membuat sendiri bisa seenak ini? Sepertinya Ibu juga harus membeli oven agar nantinya Ibu juga bisa membuat cemilan untukmu."     

"Ibu begitu sibuk, jadi lebih baik lupakan saja…!" Gong Mo berkata sambil tersenyum.     

Beberapa hari kemudian karena hujan, murid-murid tidak pergi ke lapangan pada saat jam istirahat, tetapi tetap berada di kelas untuk melakukan senam mata.     

Setelah selesai, banyak siswa pergi ke kantin dengan memakai payung untuk membeli camilan.     

Tang Xinxin menarik Gong Mo, "Ayo, ayo, ayo! Aku sudah sangat lapar!"     

Ketika Gong Mo mendengarnya, ia menjawab dengan suara yang pelan, "Aku punya makanan."     

Melihat Gong Mo menyembunyikan sesuatu, Tang Xinxin pun segera berbisik, "Kalau begitu keluarkan!"     

Gong Mo mengeluarkan kotak makan dari bawah meja dan membukanya. Di dalamnya terdapat dua tumpuk kotak camilan yang tersusun rapi. Setengahnya adalah egg tart dan setengahnya lagi adalah roti bolu kukus.     

"Astaga!" Tang Xinxin membelalakan matanya dan berkata dengan penuh semangat, "Ini namanya terlalu…."     

"Ssst!!!" Gong Mo memberi isyarat padanya untuk mengecilkan suaranya.     

Teman sekelas yang ada di sekitar mereka sedang asik bermain. Jika sampai ada yang melihat ini, semuanya akan habis untuk dibagi-bagi.     

Tang Xinxin segera memelankan suaranya, lalu mengambil roti kukus dan memasukkannya ke dalam mulutnya, "Rasanya benar-benar luar biasa!"     

Gong Mo juga makan perlahan.     

Setelah hampir memakan sebagian besar cemilan itu, Tang Xinxin berhenti dan mulai bertanya, "Dari mana kamu mendapatkannya?"     

Gong Mo berpikir sejenak, lalu melihat sekeliling dan berbisik, "Sheng Nanxuan memberikannya padaku."     

"Pfft!" Tang Xinxin tersedak, lalu meraih Gong Mo, "Apa katamu? Akhirnya kalian benar-benar memiliki hubungan rahasia?"     

"Aduhhh…" Gong Mo menepuk tangan Tang Xinxin dan berkata, "Aku mengajarinya, jadi dia berterima kasih padaku. Memangnya tidak boleh?"     

"Eh?" Ketika melihat Gong Mo mengatakannya dengan begitu percaya diri, seolah-olah memang tidak memiliki hubungan rahasia dengan Sheng Nanxuan, Tang Xinxin sontak merenung, 'Apa pemikiranku yang terlalu kotor?'     

Setelah makan cemilan, Gong Mo meletakkan kotak makan itu dan pergi ke toilet untuk mencuci tangan bersama Tang Xinxin.     

Tang Xinxin bertanya sambil berbisik, "Apa kamu bisa memilih menu-nya?"     

"Hah?" Gong Mo tidak paham dengan maksud perkataannya.     

"Kalau bisa, aku ingin kamu memesankannya untukku…!" Tang Xinxin tertawa dan berkata, "Aku ingin makan sushi!"     

"..."     

Malam harinya, Sheng Nanxuan sedang dalam perjalanan untuk mengantar Gong Mo pulang.     

Sheng Nanxuan bertanya, "Kamu memakannya bersama Tang Xinxin?"     

"Dia temanku." Gong Mo langsung menjawab.     

Sheng Nanxuan hanya merasa tidak terima. Akan tetapi, cemilan-cemilan itu juga bukan buatannya sendiri, jadi sepertinya ia tidak perlu terlalu memedulikannya.     

Akhirnya ia pun berkata, "Ya sudah. Apa yang sudah kuberikan padamu adalah milikmu. Kamu bisa berbuat sesukamu."     

"Apa kamu tidak senang?" Gong Mo bertanya dengan takut-takut.     

"Tidak. Apa kamu sendiri juga memakannya?"     

"Makan! Cemilan itu terlalu banyak. Aku tidak akan bisa menghabiskannya seorang diri."     

"Kalau begitu kamu bisa memakannya pelan-pelan." Sheng Nanxuan masih berharap Gong Mo memakannya seorang diri dan tidak membagikannya pada orang lain.     

"Jika setiap hari makan sebanyak itu, aku bisa bertambah gemuk." Gong Mo berkata dengan putus asa.     

"Eh?" Sheng Nanxuan tercengang karena mereka berdua memiliki fokus yang berbeda.     

Gong Mo bertanya dengan heran, "Apa kamu tidak tahu perempuan takut gemuk?"     

"Ya sudah." Sheng Nanxuan mengalah dan berkata, "Kalau begitu buat saja Tang Xinxin makan sampai gemuk agar kamu tetap kurus."     

"Pft!" Gong Mo menutup mulutnya dan tertawa, kaku berkata, "Oh, ya! Tang Xinxin bilang dia ingin makan sushi."     

"Bagaimana denganmu?" Sheng Nanxuan menatapnya dengan sedikit tidak puas.     

"A… aku juga ingin memakannya…"     

"Baiklah kalau begitu." Sheng Nanxuan kembali bersemangat dan berkata, "Berikutnya kamu tidak perlu memedulikan Tang Xinxin. Katakan saja padaku apa yang ingin kamu makan."     

Gong Mo tersipu malu. Ia menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Ketika tiba saatnya untuk berpisah, Gong Mo berhenti, begitu juga Sheng Nanxuan.     

"Sampai jumpa." kata Gong Mo pelan.     

"Sampai jumpa." sahut Sheng Nanxuan pelan.     

Gong Mo menunduk dan berjalan cepat.     

Sheng Nanxuan menatap punggungnya dan tertawa tanpa bersuara. Tampangnya terlihat sangat berbunga-bunga.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.