Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Alasan Sebenarnya Dihipnotis (3)



Alasan Sebenarnya Dihipnotis (3)

0Gong Mo mengulurkan tangannya dan kunang-kunang terbang di antara jari-jarinya. Ia berseru, "Indah sekali!"     

Sheng Nanxuan berhenti. Gong Mo memandangt ke depan dan melihat pemandangan malam Kota Nanjiang.     

Meskipun Nanjiang tidak semewah kota metropolis, tapi Nanjiang juga merupakan kota modern, jadi bangunan-bangunan yang berada di kejauhan terlihat bercahaya seperti pemandangan yang indah.     

Sheng Nanxuan menurunkannya dan duduk di tanah di sampingnya.     

Gong Mo menundukkan kepalanya. Tiba-tiba Sheng Nanxuan melepas kaosnya dan melemparkannya ke rumput di sampingnya, lalu berkata padanya, "Duduklah."     

Pada saat Gong Mo melihat bagian atas tubuh Sheng Nanxuan, wajahnya pun memerah. Gong Mo mundur selangkah dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Pakai kembali bajumu!"     

"Aku takut kamu digigit serangga."     

Gong Mo tercekat, tapi masih tetap berkata, "Pakai!"     

Sheng Nanxuan tidak punya pilihan selain mengambil kaosnya dan memakainya kembali, lalu mengulurkan dan menepuk kakinya, "Kalau begitu duduklah di pangkuanku."     

Gong Mo mengira Sheng Nanxuan ingin mengambil keuntungan darinya. Ia pun menatap tajam Sheng Nanxuan dan pergi ke sisi sebelah lain, lalu langsung duduk di tanah.     

Sheng Nanxuan menatapnya dengan heran, sementara Gong Mo cemberut dan berkata, "Ada kamu, aku tidak takut"     

Sheng Nanxuan tersenyum, menggeser pantatnya, dan mendekat ke arah Gong Mo.     

Gong Mo tersipu dan memalingkan wajahnya.     

Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan melihat telinga Gong Mo yang lembut sedikit bersinar di malam hari.     

Pandangannya perlahan turun ke tulang selangka Gong Mo, lalu semakin turun ke lekukan yang ada di bawahnya.     

Sheng Nanxuan menelan liurnya dan berpaling, lalu berkata, "Apa kamu tahu kenapa aku membawamu kesini?"     

"Kenapa?" Gong Mo menoleh dan menatap Sheng Nanxuan dengan kedua bola matanya yang polos.     

Sheng Nanxuan meletakkan kedua telapak tangannya di belakang punggungnya sambil melihat sekeliling, "Itu karena aku dibesarkan di sini."     

"Hah?"     

"Kamu percaya tidak, kalau aku tumbuh besar di bawah tanah?" tanyanya sambil tersenyum.     

Gong Mo kebingungan, lalu mendorongnya, "Lelucon macam apa yang kamu katakan itu?!"     

Sheng Nanxuan tertawa, lalu mengulurkan tangan dan membelai kepala Gong Mo, lalu berkata, "Apa yang aku katakan itu bukan lelucon. Aku adalah anak haram. Apa kamu akan membenciku?"     

Gong Mo tertegun dan menatapnya kaget.     

Sheng Nanxuan berkata, "Aku adalah putra tidak sah keluarga Sheng. Kemungkinan di masa depan aku juga tidak akan mendapat harta warisan apapun dari keluarga Sheng. Villa dan pesta perjamuan dengan orang-orang kaya, itu semua adalah milik Sheng Donglin."     

Pada hari ulang tahunnya tahun lalu, dia mengundang beberapa teman sekelas ke rumah, termasuk Gong Mo.     

Pada hari itu juga merupakan hari ulang tahun Sheng Donglin. Sebuah perjamuan besar diadakan di vla, tapi itu semua bukan untuk Sheng Nanxuan.     

"Begitu rupanya…" gumam Gong Mo.     

Pada hari ulang tahunnya tahun lalu, vila keluarga Sheng sangat ramai, tetapi Sheng Nanxuan tidak ikut bersenang-senang di sana dan malah mengajak teman-teman sekelasnya untuk merayakannya di atap vila.     

Gong Mo pergi ke dapur bersamanya untuk mengambil makanan ringan dan bertemu dengan kakak laki-laki Sheng Nanxuan ketika hendak keluar. Pada saat itu ekspresi kakaknya sangar dingin. Gong Mo mengira bahwa Sheng Donglin tidak menyukai orang-orang tidak berduit dan berkuasa seperti mereka, mengganggu pesta ulang tahunnya. 'Apa jangan-jangan sebenarnya ada suatu masalah di antara dua pria bersaudara ini?' pikir Gong Mo.     

"Jika nantinya aku tidak memiliki apapun, apa kamu akan membenciku?" Sheng Nanxuan menatap Gong Mo.     

"Memangnya kamu bahkan tidak memiliki semangat untuk berusaha keras?" tanya Gong Mo.     

"Tentu saja ada." Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Dengan adanya dorongan darimu, aku pasti akan sangat berusaha keras dan sangat berusaha untuk meraih apa yang tidak bisa aku warisi dari kekayaan keluarga Sheng. Aku sendiri yang akan mendapatkannya untukmu. Meskipun aku bukan tuan muda konglomerat generasi kedua, tapi aku akan menjadi tuan muda konglomerat generasi pertama! Bagaimana menurutmu?"     

Gong Mo tersipu dan menundukkan kepalanya, "Aku ikut apa katamu saja."     

Ketika Sheng Nanxuan mendengar perkataannya, ia menoleh menghadap Gong Mo dan meletakkan kedua telapak tangannya di sisi kiri dan kanan tubuh Gong Mo, dan mengurungnya di depan dadanya.     

Gong Mo terkejut. Begitu ia bersandar ke belakang, Gong Mo tidak sengaja terjatuh ke tanah. Sheng Nanxuan segera menopangnya sehingga Gong Mo tidak terjatuh.     

"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya gugup.     

Sheng Nanxuan perlahan mendekatinya dan suasana yang berbeda pun mulai terasa.     

Napas Gong Mo berangsur-angsur semakin bertambah cepat, bulu matanya bergetar, matanya perlahan tertutup, menunggu ciuman yang mungkin datang.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.