Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Alasan Sebenarnya Dihipnotis (6)



Alasan Sebenarnya Dihipnotis (6)

0Sheng Nanxuan menatap matanya, pandangannya menyiratkan Gong Mo untuk menatapnya, "Tatap mataku."     

Gong Mo perlahan mendongak, seolah-olah sedang melihat kolam yang dalam. Kepanikan di matanya perlahan berubah menjadi kebingungan.     

"Kamu belum pernah melihatku," kata Sheng Nanxuan sambil menatap matanya.     

Sesudah mengatakannya, air mata pun jatuh dari matanya.     

Ia sendiri harus menghapus ingatan tentang dirinya dari benak satu-satunya gadis yang ia sayangi.     

"Kamu tidak pernah…. tidak pernah bertemu Sheng Nanxuan"     

"Aku belum pernah bertemu Sheng Nanxuan." gumam Gong Mo.     

"Segala sesuatu yang berhubungan denganku tidak pernah terjadi padamu"     

Bibir Gong Mo bergetar dan sudah tidak bisa mengulangi perintahnya.     

"Dalam hidupmu, tidak ada aku. Tidak ada Sheng Nanxuan, empat kata ini."     

Bibir Gong Mo terus bergetar. Meskipun tidak bisa mengatakannya, ia sudah mengukir perintah Sheng Nanxuan di benaknya.     

Sheng Nanxuan menutup matanya dengan putus asa, lalu membukanya sesaat kemudian dan menatapnya, "Gong Mo, aku mencintaimu."     

Gong Mo berkedip.     

Sheng Nanxuan membungkuk untuk mencium bibirnya dan berbisik, "Tidurlah."     

Begitu Gong Mo menutup matanya, ia jatuh perlahan ke dalam pelukannya dan tertidur dengan pulas.     

Sheng Nanxuan mencium dahinya dengan lembut, lalu berdiri sambil menggendong Gong Mo dalam pelukannya. Ia menendang tulang manusia ke dalam rerumputan dan berjalan ke tempat tengkorak itu, lalu menggali lubang di tanah dengan ujung sepatunya, menginjak tengkorak itu, dan kemudian menutupnya dengan tanah.     

Ia melihat sekeliling dan berkata sambil tersenyum masam, "Ternyata kalian semua ada di sini. Kenapa kalian harus menakuti gadisku pada hari ini? Tetaplah menunggu. Suatu hari nanti, kalian akan bisa beristirahat dengan tenang."     

Sambil menggendong Gong Mo, Sheng Nanxuan perlahan-lahan berjalan pergi meninggalkan tempat itu.     

Terdengar suara rintihan angin di belakangnya. Kemungkinan itu adalah raungan jiwa orang yang sudah mati.     

Sheng Nanxuan menggendong Gong Mo di punggungnya dan tiba di daerah perumahan Gong Mo.     

Ia menghipnotis penjaga keamanan, menanyakan alamat spesifik rumah Gong Mo, dan kembali menggendong Gong Mo di punggungnya. Sheng Nanxuan berjalan ke pintu masuk rumah Gong Mo. Ia mengeluarkan kunci dari tubuh Gong Mo dan dengan membuka pintu perlahan-lahan.     

Ia meletakkan Gong Mo di tempat tidur, melepas sepatunya, dan melihat beberapa kotoran yang menempel di sana.     

Sheng Nanxuan membawa sepatu itu ke kamar mandi, membersihkan kotorannya, dan juga membersihkan sepatunya sendiri, lalu meletakkan sepatu Gong Mo di lemari sepatu pintu masuk. Ia mengambil sandal Gong Mo dan meletakkannya di samping tempat tidur.     

Beberapa kotoran tertinggal di lantai menuju pintu kamar Gong Mo. Sheng Nanxuan mengambil tisu dan membersihkannya.     

Setelah melakukan semua ini, ia kembali ke kamar Gong Mo dan menutup pintu kamar.     

Gong Mo yang mengenakan kaos dan jeans, berbaring di tempat tidur dengan baju tidur di bawah badannya.     

Sheng Nanxuan mengambil baju tidur itu. Ada gambar kartun lucu di bagian depan roknya.     

Ia meletakkan rok itu dan melepaskan tangannya untuk melepas pakaian Gong Mo.     

Sheng Nanxuan memaksa dirinya untuk memalingkan kepalanya agar tidak melihat tubuh Gong Mo, tetapi ia tidak bisa menahan diri untuk tidak meliriknya.     

Ia melepas kaos dan pakaian dalam yang ada dibawahnya, dan melihat payudara Gong Mo yang kecil, tapi montok dengan dua titik merah muda.     

Sheng Nanxuan menarik napas dalam-dalam, menyingkirkan pakaian dalam Gong Mo dengan tangan yang gemetar, lalu menutup mata untuk membuka kancing jeans Gong Mo.     

Jeans yang dipakai Gong Mo agak ketat, jadi ketika melepasnya, ia hampir melepas celana dalam Gong Mo.     

Sheng Nanxuan berusaha menenangkan diri dengan mengambil napas dalam-dalam beberapa kali, lalu melemparkan celana jeans Gong Mo kesamping dan menarik celana dalamnya yang melorot. Sesudah itu ia segera membantu Gong Mo mengenakan celana dalamnya.     

Melihat kaki Gong Mo yang terekspos, ia menarik selimut dan menutupinya untuk mencegah pikiran liarnya.     

Sheng Nanxuan duduk di ujung tempat tidur, menenangkan dirinya selama beberapa saat, lalu mengambil baju dan celana yang dilepasnya.     

Pada kaos berwarna putih itu terdapat beberapa bekas kotoran dan rumput, tetapi kotoran di celananya tidak terlalu jelas.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.