Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku Ingin Meledakkan Tempat Persetan ini



Aku Ingin Meledakkan Tempat Persetan ini

0Anak buahnya ini melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Hanya dalam waktu dua menit, kata sandi pun berhasil dibuka. Begitu pintu terbuka, ketiganya pun masuk. Ada dinding di kedua sisi dan lagi-lagi terdapat sebuah pintu di ujung lorong.     

Fang Yang mengambil napas dalam-dalam, melangkah maju, dan melihat lagi-lagi ada sensor kartu di dekat pintu. Hanya saja, meskipun tidak ada keyboard kata sandi PIN, masih ada sesuatu yang lain.     

Fang Yang memiliki firasat buruk. Ia mengambil kartu akses dan menggeseknya.     

"Tett!" sistem berbunyi, "Silahkan verifikasi sidik jari Anda."     

"Brengsek!" Fang Yang menendang pintu.     

"Kak Fang.." Kedua anak buahnya itu segera menahannya, "Kita pikirkan cara lain."     

"Pikirkan cara lain bagaimana!" Fang Yang melemparkan kartu akses itu ke lantai dan berbalik pergi, "Sebenarnya apa yang membuat tempat persetan ini begitu dirahasiakan seperti ini?!"     

Anak buahnya teringat bahwa mereka memerlukan kartu akses untuk keluar, jadi ia memungut kartu itu dan mengikuti Fang Yang.     

Fang Yang mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Lin Lei, "Bawa beberapa bom ke sini! Aku ingin meledakkan tempat persetan ini!"     

"Ada apa?" Lin Lei terkejut, "Bos baik-baik saja, kan?"     

"Belum ketemu. Tempat persetan ini membutuhkan kartu akses untuk masuk, lalu harus memasukkan kata sandi. Belum cukup dengan kata sandi, bahkan juga harus menggunakan sidik jari! Dari mana aku bisa mendapatkan sidik jari sialan itu?!"     

Sambil berbicara, lagi-lagi Fang Yang menendang pintu.     

Begitu mendengarnya, Lin Lei pun hanya bisa berkata, "Jangan emosi dulu, keselamatan Bos adalah yang utama."     

"Bukankah sekarang aku sedang berusaha menyelamatkannya?!" raung Fang Yang kesal. Setelah terdiam beberapa saat, ia pun mengela napas, "Aku hanya takut diriku begitu tidak berguna sehingga akhirnya akan membuat Bos celaka!"     

"Bos begitu hebat. Kamu tidak perlu mengkhawatirkannya. Lebih baik kita berusaha sebaik mungkin dulu."     

Fang Yang menghela napas lagi dan menjawab, "Justru aku khawatir karena terlalu hebat, Bos sudah menghabisi mereka semua, tetapi pada saat itu aku belum sampai di sana! Lalu apa gunanya aku?"     

Lin Lei sudah tidak tahu harus menjawab apa. Begini takut, begitu pun juga takut. Ia tidak mengerti apa yang sebenarnya Fang Yang inginkan!     

Lin Lei yang sudah tidak tahan lagi pun berteriak, "Sudah tahu begitu, kenapa tidak segera bertindak!"     

Fang Yang terdiam, lalu memutuskan telepon. Ia berkata ada orang yang ada di sebelahnya, "Sheng Zhongtian belum juga keluar. Dia pasti masih ada di dalam sana. Ayo kita cari dengan teliti."     

Setelah mengatakannya, sebuah suara datang dari earphone-nya. Anak buahnya yang berada di tempat lain memiliki informasi, "Kak Fang, aku mendengar perbincangan pekerja di sini bahwa Bos berada di ruang kantor Sheng Zhongtian. Sekarang kami sedang bergegas kesana."     

Sheng Zhongtian kembali dengan menggunakan helikopter dan bahkan membawa putra yang sudah diusir dari keluarganya. Tentu saja hal itu membuat para pekerja terkejut dan desas-desus pun telah menyebar.     

Sekelompok anak buahnya mendapatkan berita itu saat tidak sengaja mendengar dua pekerja yang sedang membicarakannya.     

Fang Yang segera bergegas dan menyuruh dua anak buah yang mengikutinya untuk tetap berada di Pusat Penelitian dan Pengembangan sambil terus mencari Sheng Zhongtian.     

Sekelompok orang menemukan kantor Sheng Zhongtian, tetapi masih tidak menemukan sosok Sheng Nanxuan. Bahkan Sheng Donglin dan Liu Xuelan pun sudah menghilang.     

Fang Yang begitu marah dan lagi-lagi ingin menendang pintu, tetapi ia menahan diri sambil menggertakkan giginya.     

Tidak ada gunanya menendang pintu sekarang.     

Fang Yang berbalik dan turun untuk melihat denah seluruh kawasan industri di aula. Ia menemukan bahwa ada dua lantai di bawah gedung ini.     

Fang Yang ingat bahwa di pintu masuk Pusat Penelitian dan Pengembangan juga terdapat denah. Hanya saja, kondisi ruang bawah tanah sama sekali tidak ditunjukkan.     

Sheng Zhongtian sangat mungkin pergi ke ruang bawah tanah.     

Sementara di sini, kemungkinan Sheng Nanxuan juga sudah dibawa ke ruang bawah tanah.     

"Pergi ke ruang bawah tanah!" perintahnya.     

Pada saat ini, Sheng Nanxuan sudah didorong ke laboratorium bawah tanah Pusat Penelitian dan Pengembangan.     

Liu Xuelan menemukan dua ikat pinggang dari laci dan melemparkannya ke Sheng Zhongtian dan Sheng Donglin, "Ikat dia ke tempat tidur"     

Setelah selesai berbicara, ia berbalik dan menyalakan komputer yang ada di laboratorium. Ia mengarahkan kamera yang ada di ruangan ke arah Sheng Nanxuan, lalu kembali melakukan panggilan telepon.     

"Tolong beritahu dokter bahwa kami sudah menemukan orangnya." katanya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.