Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tandanya Dia Benar-benar Mencintaimu



Tandanya Dia Benar-benar Mencintaimu

0Sheng Nanxuan kembali ke rumah dan menunjukkan pada Gong Mo foto hasil tes DNA.     

Kebetulan beberapa hari ini Gong Mo sudah mempelajari tentang hal-hal ini. Sesudah memahami data-data ini, ia pun buru-buru bertanya, "Kalau begitu kapan kita akan memberitahu mereka?"     

Sheng Nanxuan meletakkan handphone-nya dan menjawab, "Lupakan saja untuk sekarang. Lagi pula tidak tahu harus bagaimana mengatakannya pada mereka. Nanti setelah hasil perbandingan dengan tulang keluar, mereka juga tentu akan mengetahuinya."     

Gong Mo memahami Sheng Nanxuan. Pada saat ini suaminya pasti sedang khawatir, bagaimana jika ia bertemu dengan keluarganya nanti.     

Gong Mo pun berkata, "Baiklah kalau begitu. Kamu juga harus mempersiapkan diri untuk hal besar semacam ini."     

"Benar…!" Sheng Nanxuan tersenyum. Ia juga berpikir seperti itu, "Sebelum itu, aku masih bisa menindas Yu Qingliu. Kalau tidak, saat dia sudah tahu kalau kami memiliki hubungan darah, dia adalah pamanku. Mana mungkin aku berani menindasnya?"     

Gong Mo tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, lalu berkata, "Kamu sengaja, ya? Lagi pula saat dia sudah tahu identitasmu, dia pasti tidak akan tega melakukan apapun padamu."     

"Memang…!" kata Sheng Nanxuan dengan bangga.     

Gong Mo meliriknya tanpa daya, lalu berkata dengan cemas, "Tapi para tetua sudah sangat tua. Aku khawatir mereka akan pingsan saat tiba-tiba mendapat kabar ini. Hasil pengujian masih baru akan memakan waktu satu atau dua bulan. Bagaimana kalau kamu memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih banyak berhubungan dan akrab dengan orang-orang di keluarga Yu sehingga mereka merasa lebih dekat denganmu. Dengan begini kamu bisa memberi mereka tanda-tanda terlebih dahulu. Jika saatnya tiba, mereka tentu akan dapat menerima kabar ini."     

"Aku juga berpikir begitu."     

Sebelumnya saat Sheng Nanxuan menghubungi Yu Zhengming, ia memang memiliki rencana seperti ini.     

Pada akhir pekan, Gong Mo mengundang Gong Bai ke rumahnya untuk makan malam.     

Ketika Gong Bai tiba, Shan Rong masih berada di rumah sakit. Sheng Nanxuan masih pergi menjemputnya, jadi keduanya sedang tidak ada di rumah.     

Keributan yang disebabkan oleh Farmasi Shengshi begitu besar sehingga Gong Bai pun bertanya dengan cemas, "Nanxuan tidak apa-apa, kan?"     

"Memang apa yang bisa terjadi padanya?" Gong Mo berkata, "Dia adalah Dewa Malam apalah itu, yang dengar-dengar sangat hebat. Siapa yang berani mengusik dia?"     

Gong Bai sontak tersenyum dan berkata, "Baguslah kalau begitu."     

Setelah beberapa saat terdiam, Gong Bai bertanya, "Apa kamu tahu tentang penggunaan alat pendeteksi DNA untuk mengidentifikasi kerangka?"     

Gong Mo sontak tertegun sambil menatapnya dengan gelisah, "Iya, tahu. Kenapa membicarakan ini?"     

Semakin sedikit orang yang tahu masalah terkait Gong Xing, akan semakin baik. Jika tidak, bagaimana kalau sampai para ilmuwan menangkap Gambino dan mempelajarinya?     

Jadi Gong Mo tidak mengatakan apapun pada Gong Bai.     

Gong Bai berkata, "Aku sudah berpikir selama beberapa saat. Waktu hilangnya Paman Kedua sangat pas. Apa kamu tidak mau pergi melakukan pengujian DNA juga? Makam Paman Kedua kosong. Tentu akan lebih baik jika bisa menemukan kerangkanya."     

Gong Mo sontak tersenyum, "Itu rupanya! Sebelum ini Nanxuan juga bilang begini dan sudah membawaku untuk melakukan pengujian DNA."     

Ketika Gong Bai mendengar perkataannya, ia menertawakan dirinya sendiri dengan malu, "Ternyata aku mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu!"     

"Mana ada… Di.. dia hanya lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan denganku saja. Kalau tidak pasti tidak akan terpikir sampai ke sana." kata Gong Mo malu-malu.     

"Baguslah kalau dia memperhatikanmu. Dia bisa langsung terpikir mengenai hal semacam ini, tandanya dia benar-benar mencintaimu." Gong Bai tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "Sepertinya aku tidak perlu terlalu khawatir tentang urusanmu lagi ke depannya. Dengan adanya Nanxuan, kamu sama sekali tidak membutuhkanku. Aku seperti terlalu ikut campur."     

Gong Mo terdiam sejenak, lalu menyahut, "Aku tahu kamu mengkhawatirkan aku dan Ibu. Di keluarga Gong hanya tersisa kamu yang baik pada kami. Dengan kamu memedulikan kami saja, kamu benar-benar sangat senang. Justru kami yang takut merepotkanmu."     

"Aku yang seharusnya senang karena kalian bisa menerima perhatianku yang hanya kadang-kadang ini." Gong Bai terdiam sejenak, lalu berkata dengan merendah, "Dengan adanya Nanxuan, kalian sama sekali tidak membutuhkan siapapun lagi. Jika aku masih ikut campur, takutnya aku akan dikira panjat sosial…"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.