Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Terima Kasih Suamiku!



Terima Kasih Suamiku!

0Gong Mo mengerutkan keningnya dan berkata dengan terlihat menyedihkan, "Aku baru saja makan semangkuk mie. Aku rasa, aku sudah tidak bisa makan sandwich lagi."     

"Jangan mulai! Mie itu hanya sesuap!" Sheng Nanxuan tidak bergeming.     

"Sesuap untukmu!"     

"Setengah suap." balas Sheng Nanxuan.     

"..." Gong Mo tersedak.     

Sheng Nanxuan memberinya sandwich, "Menurutlah. Pagi hari harus makan dengan baik."     

Gong Mo meratakan mulutnya dan mengambil sandwich.     

Kalau susu, ia pasti akan meminumnya untuk nutrisi.     

Akibatnya setelah minum susu, ia begitu kenyang dan hanya bisa memakan setengah sandwich-nya dan benar-benar tidak bisa memakan setengah sisanya.     

"Berikan padaku saja." kata Sheng Nanxuan.     

"Terima kasih suamiku." Gong Mo tersenyum dan mendorong piring sandwich-nya.     

Shan Rong sudah selesai makan dan pergi sehingga hanya ada mereka berdua di ruang makan. Sheng Nanxuan mengulurkan tangan dan mencubit pipinya. Gong Mo pun tersenyum dan memalingkan wajahnya.     

"Ngomong-ngomong, apa tempat untuk makan siang sudah disiapkan?" tanya Gong Mo.     

"Sudah beres. Aku sudah mengirim alamatnya ke Kakak Sepupu dan Tang Xinxin."     

Sebelum pergi, Gong Mo kembali ke kamar untuk berganti pakaian.     

Ia sengaja mengenakan sweater rajutan dengan berleher bulat agar bisa memakai brosnya.     

Setelah berganti pakaian, ia keluar dari ruang ganti dan melihat Sheng Nanxuan duduk di samping tempat tidur.     

Ia berjalan mendekat, lalu menunduk dan mencium wajah Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan memeluk Gong Mo di pangkuannya, lalu berkata sambil menatapnya, "Kamu memakai riasan? Cantik sekali."     

Gong Mo memegangi wajahnya, "Bukankah laki-laki tidak bisa membedakan antara riasan tipis dan wajah tanpa riasan?"     

"Untuk orang lain, aku tidak bisa membedakannya, tapi kalau kamu, aku bisa membedakannya dengan jelas."     

Setelah Sheng Nanxuan mengatakannya, ia melihat bros di dada Gong Mo.     

Gong Mo tersenyum manis, "Terima kasih atas hadiahnya."     

"Suka?"     

"Ya." Gong Mo mengangguk kencang.     

"Baguslah kalau begitu." Ia menunduk ingin menciumnya.     

Gong Mo mengelak, "Nanti riasannya luntur."     

Sheng Nanxuan langsung berhenti dan menatapnya dengan sedih.     

Gong Mo berbisik di telinganya, "Nanti malam kamu bisa menciumnya sesukamu."     

Sorot mata Sheng Nanxuan memancarkan cahaya, "Tidak boleh ingkar janji!"     

"Eh?" Gong Mo tertegun. Tiba-tiba ia ingin mengingkarinya.     

"Oke!" Sheng Nanxuan langsung bangkit berdiri, lalu menuntunnya keluar dari kamar, "Berangkat!"     

Sheng Nanxuan memesan sebuah clubhouse pribadi. Selain makan, sesudah makan mereka juga bisa bersenang-senang dan tidak bersenang-senang ditempat lain."     

Gong Mo khawatir Tang Xinxin tidak dapat menemukan tempatnya, jadi ia sekalian pergi menjemputnya.     

Setelah tiba di clubhouse, Tang Xinxin berseru, "Ini adalah tempat legendaris di mana para tiran lokal berkumpul. Mulai hari ini dan seterusnya, aku juga termasuk sebagai orang yang sudah melihat dunia!"     

"Memang dunia yang kamu lihat masih sedikit?" kata Gong Mo sambil tersenyum.     

Tang Xinxin berpikir sebentar. Setelah kembali dari luar negeri, bekerja di industri hiburan, dan mengetahui seorang tokoh luar biasa seperti Dewa Malam. Ia memang sudah melihat banyak hal di dunia!     

Setelah duduk di dalam ruang pribadi sebentar dan tidak ada orang lain yang datang, Tang Xinxin bertanya dengan curiga, "Apa jangan-jangan hanya aku?"     

"Tidak, masih ada Kakak Sepupu."     

Wajah Tang Xinxin sedikit kaku hanya untuk sesaat, kemudian bertanya seperti biasa, "Hanya kami?"     

Gong Mo mengangguk, "Kalian saja sudah cukup."     

Sebenarnya Gong Mo ingin mengatakan bahwa Gong Bai dan Yu Xinran sudah menjalin hubungan, jadi Yu Xinran pasti akan datang. Namun Tang Xinxin terus menyembunyikan perasaannya sendiri. Jika Gong Mo sengaja menyebutkannya begitu saja, bukankah itu sama saja dengan mengatakan bahwa Gong Mo bisa membaca perasaan Tang Xinxin?     

Jika begitu, Tang Xinxin pasti akan merasa sangat canggung. Mau tidak mau Gong Mo pun menghilangkan pikirannya itu.     

Setelah menunggu setengah jam, Gong Bai pun tiba.     

Pada saat ini, Gong Mo berdiri di depan jendela sambil menggendong Huzi. Ketika mendengar suara, ia berbalik dan menatap Tang Xinxin.     

Awalnya Tang Xinxin tersenyum, tetapi ketika melihat Gong Bai dan Yu Xinran berjalan sambil bergandengan tangan, senyum di bibirnya membeku.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.