Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Sesukanya yang Tidak Manusiawi



Sesukanya yang Tidak Manusiawi

0Namun Tang Xinxin segera kembali bereaksi dan bertanya sambil tertawa, "Kak Gong! Sudah melepas kelajangan rupanya!"     

Gong Bai merasa agak malu. Ia menunjuk Yu Xinran sambil berkata, "Ini Xinran. Kamu sudah kenal dia."     

"Tentu saja kamu tetap harus memperkenalkannya, kan?" Tang Xinxin memutar bola matanya, lalu menyapa Yu Xinran sambil tersenyum.     

Gong Mo merasa kasihan ketika melihat Tang Xinxin seperti ini.     

Selama acara makan, Tang Xinxin minum banyak anggur tanpa tersisa.     

Gong Mo duduk di sebelahnya dan mengulurkan tangan di bawah meja untuk menghentikannya, tetapi tiba-tiba berpikir, 'Jika begini, bukankah ini akan membuatnya tahu kalau aku sudah bisa membaca perasaannya?'     

'Jika sudah seperti ini, Hati Manis pasti ingin menyembunyikan rahasia ini selamanya.'     

Gong Mo menarik tangannya dan membantu mengambil makanan untuk Hati Manis.     

Tang Xinxin tersenyum padanya dan tidak mendentingkan gelasnya lagi. Jika dia minum terlalu banyak, semua orang akan melihat ada yang salah dengannya.     

Setelah makan, Tang Xinxin meninggalkan clubhouse dengan alasan memiliki urusan.     

Ketika keluar, ia menoleh ke arah Gong Bai. Kebetulan Yu Xinran mendongak dan tersenyum padanya.     

Tang Xinxin juga tersenyum, lalu berbalik dan berjalan keluar. Ia berpikir di dalam hatinya, 'Siapa suruh aku bukan Nona Besar konglomerat…'     

Yu Xinran menatap punggung Tang Xinxin dan tertegun sejenak, lalu tiba-tiba menatap Gong Bai.     

Gong Bai menatapnya, "Ada apa?"     

"Tidak, tidak ada apa-apa." Yu Xinran membenahi rambutnya sambil menatap Gong Mo.     

Gong Mo sedang menunduk menggoda Huzi.     

Yu Xinran menggigit bibirnya, 'Aku pasti salah mengira, kan? Tidak mungkin ada sesuatu di antara Gong Bai dan Tang Xinxin. Jika ada sesuatu, aku pasti sudah tahu sejak awal.'     

Setelah dua hingga tiga jam berlalu, Shan Rong melihat tidak ada yang bisa dilakukannya di sini, jadi ia ingin pergi ke rumah sakit untuk menemui Gambino.     

Gong Bai mengambil kesempatan untuk berpamitan. Gong Mo memintanya tinggal untuk makan malam, tetapi Gong Bai menolaknya.     

Gong Mo berpikir bahwa Gong Bai pasti ingin berkencan dengan Yu Xinran, jadi ia pun tidak ingin menahannya lebih lama lagi.     

Setelah meninggalkan Clubhouse, Gong Mo dan Sheng Nanxuan menemani Shan Rong ke rumah sakit dan sekalian mengunjungi Gambino.     

Kondisi Gambino masih tetap sama. Shan Rong sudah tenang. Diam-diam ia sudah menerima kenyataan bahwa mungkin Gambino tidak akan bangun selamanya.     

Sesudah ini Sheng Nanxuan masih memiliki rencana. Awalnya ia berencana untuk memberi Gong Mo ulang tahun yang romantis, yang hanya ada mereka berdua.     

Jadi ia meninggalkan Huzi pada Shan Rong dan mengajak Gong Mo berkencan.     

Sayangnya Huzi tidak bisa ditinggal terlalu lama. Jika tidak, mereka bisa lebih romantis lagi. Misalnya bisa tidak pulang ke rumah dan langsung bermalam di luar atau semacamnya…     

Sheng Nanxuan agak ingin mencoba hotel xx yang legendaris….     

Uhuk…! Hal baik semacam itu hanya bisa dibahas lagi saat Huzi sudah besar.     

Ketika bangun di pagi hari, Gong Mo merasa tulangnya begitu sakit seperti akan lepas.     

Seharusnya Gong Mo tidak mengatakan Sheng Nanxuan bisa menciumnya sesukanya!     

Pada akhirnya, Sheng Nanxuan hanya mengingat "sesukanya" dua kata ini, sementara kata "mencium" tidak dipedulikannya. Arti kata "sesukanya" bagi Sheng Nanxuan benar-benar tidak manusiawi!     

Sheng Nanxuan mendorong pintu dan berjalan masuk. Gong Mo terkejut dan buru-buru mengambil selimut untuk menutupi dirinya.     

Sheng Nanxuan tersenyum puas, lalu menutup pintu dan berjalan menghampirinya sambil memegang semangkuk bubur yang mengepul di tangannya.     

"Sudah lapar, ya?" tanya Sheng Nanxuan, "Aku baru saja membuat bubur. Biar aku suapi."     

Gong Mo menghindar ke belakang, "Keluarlah dulu. Aku akan memakai baju dan makan sendiri."     

Sheng Nanxuan menyentuh kepala Gong Mo sambil tersenyum dan berkata dengan genit, "Jika kamu lelah, tidurlah lebih lama. Tidak perlu bangun begitu cepat."     

Gong Mo terdiam dan tidak ingin membahas masalah "lelah". Ia pun bertanya, "Di mana Huzi?"     

"Dia sedang bermain." Sheng Nanxuan menyendok bubur dan menyuapi Gong Mo, "Ayo."     

Gong Mo mengerutkan keningnya dan berkata, "Aku belum sikat gigi."     

"Aku akan membantumu menyikatnya." ​​Sheng Nanxuan meletakkan sendok, lalu mengangkat dagu Gong Mo dan menciumnya.     

Mata Gong Mo melebar. Ia ingin menghindarinya, tetapi Sheng Nanxuan semakin menekannya lebih keras dan membuka gigi Gong Mo, lalu memasukkan lidahnya ke dalam mulut Gong Mo dan melumatnya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.