Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Menemukan Kerangka yang Memiliki Hubungan Darah



Menemukan Kerangka yang Memiliki Hubungan Darah

0'Dasar mesum!'     

Gong Mo ingin membantingnya.     

Namun, ia tidak perlu melakukannya karena Sheng Nanxuan sendiri sudah melepaskannya.     

"Oke, ayo makan." Sheng Nanxuan menyendok bubur dan hendak menyuapi Gong Mo.     

Gong Mo bertanya dengan wajah yang merah padam, "Apa kamu tidak merasa jijik?"     

"Bagian mana dari tubuhmu yang belum pernah aku santap? Bagaimana mungkin aku jijik?"     

Gong Mo tidak bisa berkata-kata.     

Ia menunduk dan menutupi dirinya dengan selimut dan ingin mencari sebuah lubang untuk mengubur dirinya sendiri.     

"Kenapa?"     

"Pergi sana!" kata Gong Mo, "Letakkan buburnya."     

Sheng Nanxuan menatap kepala Gong Mo yang tertutup selimut berbulu, lalu mengulurkan tangan dan mengusap-usap sambil berkata tanpa daya, "Malu kenapa…?"     

Gong Mo ingin menendangnya. Hanya saja Sheng Nanxuan yang menyadari niat istrinya itu pun melompat ke samping, lalu meletakkan mangkuk dan keluar.     

Ketika Gong Mo mendengar suara pintu tertutup, ia bangun sambil menghela napas lega dan mencari baju untuk dipakai terlebih dahulu. Sesudah itu, barulah ia mulai memakan buburnya.     

Setelah selesai makan bubur, ia pun mandi. Ketika keluar dari kamar mandi, ia mendapati mangkuknya sudah menghilang.     

Gong Mo menghela napas. Suaminya ini memang yang terbaik. Ia memang pantas menjadi pria yang dicintainya saat SMA!     

Begitu keluar dari kamar, lagi-lagi Sheng Nanxuan menyuruhnya untuk makan.     

Menurutnya Gong Mo tidak kenyang hanya dengan memakan satu mangkuk bubur itu.     

Gong Mo sudah terbiasa dengan suaminya yang selalu ingin membuatnya gemuk. Jadi Gong Mo tidak bisa menahan dirinya untuk tawar menawar terlebih dahulu sebelum akhirnya mulai makan.     

"Ngomong-ngomong," Gong Mo bertanya, "Apakah ada berita dari Pusat Pengujian? Ini sudah hampir dua bulan."     

"Sebelumnya aku pernah bertanya satu kali. Katanya mereka kekurangan tenaga sehingga kemajuannya pun lambat." Sheng Nanxuan berkata, "Atau… Bagaimana kalau nanti kita pergi bersama untuk memeriksanya?"     

"Oke!" Gong Mo mengangguk.     

Ketika bertanya ke Pusat Pengujian, Penanggung Jawab berkata, "Sebenarnya kami sudah menemukan kerangka yang memiliki hubungan darah dengan Nyonya Sheng."     

Gong Mo terkejut dan menatapnya lekat-lekat.     

Sheng Nanxuan bertanya dengan tidak senang, "Lalu kenapa kamu tidak memberitahu kami?"     

Penanggung Jawab pun berkata dengan merasa bersalah, 'Karena kerangkanya belum dirakit, kami ingin memberitahu pada kalian sesudah perakitan selesai. Jika tidak, kalian harus menunggu."     

"Selalu beritahukan hasilnya terlebih dahulu agar kami punya harapan." Sheng Nanxuan tidak puas.     

"Baik, baik, baik!"     

"Bisakah Anda membawa saya untuk melihatnya?" Gong Mo bertanya.     

"Tapi…" Penanggung jawab ragu-ragu, lalu berkata, "Di sana penuh dengan banyak kerangka. Apa Nyonya Sheng tidak…"     

"Aku tidak takut," kata Gong Mo.     

Penanggung Jawab memandang Sheng Nanxuan. Sheng Nanxuan pun menundukkan kepalanya dan memegang tangan Gong Mo.     

Gong Mo menatapnya, "Apa yang perlu aku takutkan jika ada kamu di sini?"     

"Oke." Sheng Nanxuan tersenyum lembut, tetapi sesudah itu mendongak dan menatap Penanggung Jawab itu seperti Hades, "Masih tidak cepat mengantar kami juga?"     

Penanggung Jawab menyeka keringatnya dan dengan hati-hati membawa mereka ke sebuah ruangan dengan luas sekitar 100 meter persegi.     

Ada banyak lemari kaca di dalam ruangan, seperti lemari pajangan di museum. Hanya saja pada saat ini, lemari-lemari kaca itu penuh dengan kerangka mayat manusia.     

Tubuh Gong Mo merinding. Sheng Nanxuan segera memeluknya dan berbisik, "Jangan takut."     

Gong Mo mengangguk dan berjalan masuk.     

Ia melihat di atas setiap kotak kaca ada nomor, sementara di bagian dalam juga terdapat kartu yang bertuliskan angka-angka yang tidak dapat dipahami, serta usia dan jenis kelamin yang dapat Gong Mo pahami dengan jelas.     

Gong Mo melirik sekilas dan melihat ada beberapa mayat tidak lengkap dan kehilangan tulang di sini-sana.     

"Tuan Sheng, Nyonya Sheng, yang ini." Suara Penanggung Jawab pun terdengar.     

Gong Mo melangkah dengan cepat dan melihat.     

Kerangka mayat ini sebenarnya hanya setengah. Ada beberapa tulang rusuk yang menghilang, salah satu tempurung kaki menghilang, sementara yang satu kehilangan tumitnya.     

Tanpa menunggu pertanyaan dari mereka, Penanggung Jawab pun menjawab terlebih dahulu, "Bagian lainnya masih sedang dicari."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.