Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bersiap Mengungkap Hubungan



Bersiap Mengungkap Hubungan

0Sheng Nanxuan meminta Pendeta Tang untuk memilih tanggal kremasi dan penguburan Gong Xing lagi.     

Di hari kremasi, ia membawa Gong Mo dan Shan Rong ke Pusat Pengujian untuk mengambil tulang. Di sana mereka bertemu dengan seseorang dari keluarga Yu.     

Ternyata semua orang di keluarga Yu ada di sana dan dari kejauhan terdengar teriakan Wu Surong, "Kenapa bisa tidak ada??? Katakan! Kenapa bisa tidak ada??!!"     

"Bu…" Yu Qingping membujuknya, "Bukankah bagus jika Qinghuan tidak ada di sana? Mungkin saja dia masih hidup."     

Ketika Wu Surong mendengar ini, tangisnya berhenti sejenak, kemudian ia kembali terisak dan merintih. Hanya saja suaranya terdengar jauh lebih kecil dari sebelumnya.     

Gong Mo memegang tangan Sheng Nanxuan dan menatapnya.     

Sheng Nanxuan meremas tangannya dan menggandengnya kesana.     

Ketika Yu Xinran mendapati mereka, ia pun memanggil Shan Rong, "Bibi Kedua."     

Anggota keluarga Yu menatapnya dengan tajam. Yu Xinran pun mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apapun.     

Ia hanya mengikuti cara Gong Bai memanggil Shan Rong saja, tapi sekarang sepertinya bukan saat yang tepat untuk memperkenalkan mereka satu sama lain.     

Untungnya mereka semua mengenal Sheng Nanxuan dan Gong Mo. Mereka pun mengangguk untuk menyapa, lalu bertanya, "Kalian di sini…"     

"Tulang ayah mertuaku sudah ditemukan," kata Sheng Nanxuan.     

Ketika semua orang mendengarnya dan melihat mereka semua mengenakan pakaian hitam dan bunga putih di dada, keluarga Yu tidak tahu harus mengatakan "Turut berdukacita" atau "Selamat".     

Wu Surong bertanya pada Gong Mo, "Apakah ayahmu sudah lama menghilang?"     

"Sudah 21 tahun," jawab Gong Mo pelan.     

"Sudah lama sekali… Beberapa tahun lebih lama dari Qinghuan kami. Aku sepenuhnya mengira kali ini akan ada hasilnya, tapi siapa yang tahu kalau aku masih harus menunggu. Entah apakah dia masih hidup atau tidak. Tidak masalah menunggu jika dia masih hidup. Jika sudah tiada, semakin cepat tulangnya ditemukan, maka akan semakin baik. Dengan begitu dia bisa dikuburkan dan beristirahat dengan tenang."     

"Tuhan akan menolong umatNya. Nyonya tidak perlu khawatir. Kalian pasti akan dapat bersatu kembali."     

"Aku hanya takut tidak memiliki kesempatan bersatu kembali saat masih hidup. Di umurku ini, masih bisa berapa lama lagi aku menunggu…?"     

Ketika Gong Mo mendengar ini, ia melihat ke arah Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan berkata, "Ayo jemput Ayah dulu. Jangan sampai kita melewatkan waktu baiknya."     

"Maaf." Wu Surong buru-buru minggir dan menyeka air matanya, lalu berkata, "Lihat apa yang sudah aku ocehkan. Aku harap kalian tidak keberatan."     

"Tidak apa-apa. Kami mengerti." jawab Gong Mo.     

Gong Mo menandatangani dokumen terkait, lalu Pusat Pengujian pun menyerahkan tulang-tulang itu pada mereka.     

Setelah mengirim tulang-tulangnya ke krematorium untuk dikremasi, mereka membeli guci terbaik untuk menyimpan abunya.     

Tanggal pemakaman yang dipilih oleh Pendeta Tang masih dua bulan lagi, jadi mereka menempatkan abunya di sebuah kuil di pinggiran Beijing terlebih dahulu. Ketika saatnya tiba, mereka akan membawanya dan mengantarnya kembali ke kampung halaman mereka di Nanjiang.     

Saat tidur, Gong Mo bertanya pada Sheng Nanxuan, "Kapan kamu akan mengungkapkan hubunganmu dengan keluarga Yu? Pada saat bertemu Nyonya Besar hari ini, dia begitu sedih"     

Sheng Nanxuan memegang tangannya, "Sekarang hasil tes DNA itu hanya dapat membuktikan bahwa aku dan mereka memiliki hubungan kakek-nenek dan cucu. Meskipun kemungkinan besar orang yang menghubungkan kami adalah Yu Qinghuan, tapi mungkin juga Yu Qingping atau Yu Qingliu."     

"Ti… tidak mungkin, kan?" Gong Mo terkejut dan berkata, "Bu… bukankah dari pihak keluarga Sheng kamu adalah anak kandung Sheng Zhongtian?"     

"Ya, itu benar." Sheng Nanxuan memeluknya, kemudian berkata, "Kalau begitu sepertinya memang Yu Qinghuan, kecuali mereka memiliki anak perempuan lagi."     

"Ya."     

"Aku ingin mengundang Yu Qingliu makan besok untuk berbicara dengannya dulu, lalu memintanya untuk membawa kita pada keluarga Yu."     

"Bagus juga seperti itu. Apa kamu akan pergi sendirian?"     

"Tentu saja kamu ikut denganku."     

"Oke." Gong Mo tersenyum, "Selamat malam."     

"Selamat malam." Sheng Nanxuan menciumnya dan tidur bersamanya.     

Keesokan paginya, Sheng Nanxuan menghubungi Yu Qingliu. Yu Qingliu kebetulan sedang menjalani operasi. Jika berjalan lancar, operasi akan berlangsung dari pukul sepuluh pagi hingga pukul dua siang.     

"Bagaimana jika tidak berjalan lancar?" tanya Sheng Nanxuan.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.